4. a Married Man

2.4K 144 34
                                    

Sulli hanya bisa diam, ia tak mampu berkata apapun. Ia menelan ludah yang tertahan ditenggorokannya dengan pahit dan terasa sulit. Sedangkan Minho menyungging senyum tipis melihat wajah Sulli yang pucat. Ibunya melepaskan pelukannya pada Minho, ia memberikan satu kotak bekal pada anaknya yang cantik itu sambil tersenyum. Tidak tahukan dia kalau Sulli terluka dengan apa yang baru saja dilihatnya.

" Makanlah yang banyak anakku, kau sudah terlalu menderita belakangan ini. Eomma pergi dulu " Ucapnya sambil mengecup pipi anaknya. Sulli hanya bisa tersenyum dan mengangguk pelan.

" Hati-hati " Teriaknya pelan. Ibunya melambaikan tangannya lalu pergi. Minho berjalan terlebih dahulu didepan Sulli. Ia mengikutinya dari belakangan sambil memikirkan apa yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu. Minho adalah pria beristri , jadi tidak ada yang perlu dipikirkannya lagi bukan. Alam sudah menunjukkan kebenarannya, Ia tak perlu lagi memikirkan Minho, karena memang ia sudah tak pantas memikirkannya.

Didalam lift ia berdiri jauh dibelakang Minho yang mendominasi didepannya, bahu tegapnya mampu menyembunyikan wajah kusutnya. Ia hanya diam sambil melirik heels nya, pergerakannya terlihat tak nyaman dipandangan Minho, ia meliriknya dari dinding lift , wanita itu hanya diam dan tak bicara apapun. Wajahnya menunduk entah apa yang dipikirkannya, sedangkan Minho hanya membuang pandangannya sebelum dirinya benar-benar dengan kelakuan wanita yang berdiri dibelakangnya itu.

Lantai sepuluh terasa begitu lama, Sulli merasa sudah begitu tersiksa didalam lift berdua saja dengan Minho, rasanya seperti ingin pingsan ditempat. Ia menarik nafas dengan dalam dan tiba-tiba sepatu dan lantai terasa berputar, ia mendongak dan melihat pandangannya sudah gelap. Dan yang terjadi terasa begitu cepat, bekal makanannya terjatuh begitu saja bersamaan dengan tubuhnya yang tergelatak dilantai.

Minho berbalik dan melihat Sulli sudah pingsan dilantai, buru-buru ia menggendongnya pas sekali saat pintu lift terbuka. Hyeri , Sekertaris pertamanya yang baru saja masuk kerja hari ini membantunya dengan membawakan barang-barang beserta dokumen dan tak lupa kotak bekal milik Sulli. Minho menggendongnya keruangannya dan meletakkannya disofa miliknya.

" Apa yang terjadi Tuan Choi ? " Minho menggeleng. Ia berjalan menuju meja kerjanya dan meminum air putihnya. Ini terlalu tiba-tiba, dan tadi Sulli masih baik-baik saja.

" Tolong panggilkan Dokter Na, Aku membutuhkannya sekarang " Perintahnya. Hyeri mengangguk dan cepat-cepat mengambil ponselnya untuk menghubungi Dokter Pribadi keluarga Choi. Sedangkan Minho, duduk disofa samping Sulli sambil memantau keadaannya. 

Minho memegang dahinya yang terasa hangat, ia yakin wanita dihadapannya ini sedang demam. Dibukanya jas miliknya, dan disampirkan ditubuh milik Sulli, dengan cepat ia membuka heels milik wanita itu agar lebih nyaman. Hyeri kembali tak lama setelah Minho selesai membuka heelsnya.

" Dokter Na akan datang dalam setengah jam Tuan Choi, dia baru saja selesai melakukan operasi " Ucapnya.  Minho mengangguk dan mengucapkan terima kasih pada sekertarisnya yang pertama itu. Sebenarnya ia tak butuh sekertaris, tapi nama Choi Sulli yang hadir didaftar calon peserta tes yang dilakukan olehnya beberapa hari yang lalu menarik perhatiannya, wanita yang sekarang berambut panjang kecoklatan yang dulunya hanya mempunyai rambut pendek sebahu itu benar-benar mantan kekasihnya yang ditinggalkannya karena kelakuannya.

" Kau murung akhir-akhir ini Nak, ada kendala dengan ujianmu ? " Tanya Ibunya. Hujan terdengar dari jendelanya yang mulai berembun, Minho menggeleng, tapi tangannya tetap mengetikkan sesuatu dilaptopnya.

" Makanlah terlebih dahulu, kau jarang datang kemeja makan seminggu belakangan "

" Itu karena aku terlalu sibuk, Bisakah Eomma meninggalkanku sendiri. Ada sesuatu yang harus aku selesaikan " Ucapnya. Ibunya menepuk bahunya pelan lalu meninggalkannya, entah apa yang tengah dilakukan anaknya dia sendiri tidak ingin tahu. Setelah kepergian Ibunya Minho membuka emailnya, melihat kembali foto yang tengah memperlihatkan Mantan kekasihnya entah dengan siapa, ia sendiri tidak mengenal siapa pria tersebut, ia memperbesar layarnya. Changmin bilang foto itu asli bukan rekayasa, tapi ia meragukan kalau Sulli memang benar-benar selingkuh darinya.

Bosku Mantan Pacarku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang