" Yura? Berhentilah bercanda Oppa " Kesalnya. Minho menatap istrinya dengan kesal karena tak percaya dengan ucapannya. Ia bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menuju kamarnya.
" Oppa kamu belum menjelaskan apapun " Teriaknya lagi. Minho sama sekali tak peduli dengannya, Changmin mengatakan sudah dibandara dan dalam perjalanan kesini.
" Mau kemana? Kenapa aku ditinggal sendirian " Rutuknya. Minho tak berhenti sedikitpun dan tetap melanjutkan langkahnya tak mempedulikan teriakan istrinya yang memekik telinganya. Sulli kesal setengah mati dengan suaminya, ditanya malah pergi tidak sopan sekali, karena merasa diabaikan dengan cepat ia menyusulnya kekamarnya. Dilihatnya suaminya tengah menelfon seseorang didepan meja riasnya, entah siapa yang ditelfonnya, tapi wajahnya begitu serius mengingat sepertinya penting sekali pembicaraannya kali ini.
Sulli tersenyum melihat suaminya tengah menyisir rambutnya dengan jari tangan kirinya. Sedangkan tangannya ia gunakan untuk memegang ponselnya untuk menelfon orang penting disebrang sana. Entah siapa yang dihubunginya, Ia mendekatinya dan melingkarkan tangannya dipinggang suaminya. Minho menggenggam tangannya yang ada dipinggangnya dan berdehem saat panggilannya
" Appa " Sulli ber"oh" Ria didalam hatinya, ternyata Ayahnya. Jantungnya berdegup begitu kencang saking penasarannya siapa yang tengah ditelfonnya. Dan ternyata orang itu adalah mertuanya sendiri.
" Ada yang menguntit kami disini, kumohon kirimkan Ji Sang dan juga Sang Woo malam ini juga " Menguntit? Siapa yang menguntit mereka? Rasa penasarannya makin memuncak, ia mengeratkan pelukannya sambil menyandarkan dagunya dibahu suaminya.
" Kami baik-baik saja dan baru pulang jalan-jalan " Sahutnya lagi. Tapi ia masih memikirkan siapa yang dengan berani menguntit mereka. Apa orang itu kurang kerjaan. Batinnya. Ngomong-ngomong jalan-jalan ia hanya bisa tersenyum sedih, karena mereka kembali membatalkan jalan-jalan yang memang sudah direncanakan.
" Kami akan menjaga diri , tenang saja. Aku tutup dulu " Katanya menghentikan panggilannya. Minho menaruh ponselnya dimeja rias istrinya, ia melepaskan lengan istrinya dan memeluknya. Merindukan pelukan yang seharian ini belum ia dapatkan.
Sulli menatap suaminya dengan senyum mengembang, apa mungkin ada sesuatu yang terjadi, kenapa sampai mengintai mereka dan mengikutinya sampai sejauh ini. Minho melepaskan pelukannya, menggandeng istrinya untuk merebahkan dirinya diranjang besar mereka. Setelah Minho merebahkan tubuhnya ia merebahkan kepalanya didada bidang milik suaminya, Best Place, menurutnya. Tapi suaminya malah menarik tangannya dan meraih tengkuknya untuk menciumnya.
Sulli sungguh menikmatinya, apalagi waktu mereka untuk berduaan menjadi lebih banyak dan tanpa gangguan siapapun mereka bisa melakukan apapun. Termasuk hal-hal intim yang akhir-akhir ini begitu disukainya. Ia ingin menanyakan perihal apa yang dibicarakan suaminya tadi ditelfon dengan Ayah mertuanya tapi ia sama sekali tak punya keberanian, ia takut suaminya akan marah. Dan beberapa saat kemudian ia melepaskan ciumannya dan bersandar manja pada bahunya.
Dan ucapannya mengenai wanita yang ditabrak tadi adalah Yura, ia tak ingin percaya begitu saja. Ia kira setelah kebahagiaan mereka belakangan ini sudah membuat suaminya melupakan dendamnya, tapi nyata tidak. Pria itu bahkan masih membahas apalagi menyebut nama wanita ular itu dihadapannya. Ia sungguh tak habis pikir, sebenarnya sudah sejauh mana hubungan mereka sampai-sampai suaminya masih mengingat jelas bagaimana rupa dan keadaan wanita itu. Ia memberanikan diri membuka mulut , mulutnya sudah gatal ingin bertanya.
" Oppa " Panggilnya, Minho menyahutinya dengan gumaman pelan, sedangkan rasa penasaran terus memuncak didadanya. Ia mendongak, Dilihatnya suaminya tengah memejamkan matanya sambil bersandar pada kepalanya dan mengelusnya, kepala Minho terasa berdenyut memikirkan kejadian hari ini. Apakah ia tak bisa santai barang sebentar saja, kenapa wanita itu muncul disaat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantan Pacarku ✔
FanfictionCinta dan Benci memang beda tipis. Pernikahan mereka terjadi karena campur tangan orang tua. Minho merasa untung karena bisa membalaskan dendamnya lebih mudah pada mantan kekasih sekaligus wanita yang akan menjadi istrinya karena insiden tujuh tahun...