Part 6

71 14 5
                                    

Tidak terasa lima hari sudah berlalu yang berarti liburan kami telah usai. Sinar mentari pagi mengiringi kegiatan kami bersiap-siap untuk meninggalkan pantai yang telah menjadi persinggahan kami selama beberapa hari ini, rasanya begitu berat untuk meninggalkan tempat yang istimewa seperti ini untuk kembali merasakan hiruk-pikuk kota yang ramai.

Aku sedang memasukan pakaian-pakaian kami bertiga dibantu oleh Hailey sementara Harry sedang membantu memasukan beberapa barang-barang bersama Han, Alex dan Zayn. Setelah semua siap, aku dan Hailey berjalan keluar sambil membawa tas kami satu persatu.

"Harry, bisa kau bantu aku?"

Harry pun membantuku membawa tas-tas ini menuruni tangga sementara aku menggandeng Hailey. Semuanya sudah bergabung dengan kami tetapi aku tidak melihat Camela, sudah dari kemarin malam aku tidak pernah melihat wanita itu bergabung bersama kami. Ada rasa penasaran tapi aku memilih untuk tidak peduli dengan dirinya.

"Apa kau yakin tidak ada yang tertinggal, Key?" tanya Harry.

Aku menghitung tas-tas kami yang berada didalam bagasi jumlahnya ada empat dan tidak ada yang kurang. "Sudah semuanya, Harry."

"Baiklah." Harry pun menutup pintu bagasi mobil kami kemudian menggiringku dan Hailey masuk kedalam mobil.

Seperti biasa, Harry adalah Ayah yang baik. Dia memasangkan sabuk pengaman pada Hailey kemudian memastikannya sudah terkunci atau belum begitu juga dengan milikku. Oh, dia sangat menggemaskan.

"Apa kau baik-baik saja, Key?"

Aku menoleh kearah Harry saat pertanyaan itu terucap. "Aku baik-baik saja. Ada apa?"

"Kau terlihat seperti sedang memikirkan banyak hal. Apa ada yang sedang mengganggu pikiranmu?" tanyanya kembali.

Aku menggelengkan kepalaku. "Tidak. Aku hanya kelelahan. Angin pantai membuatku tidak enak badan."

Aku merasakan jari-jemari Harry menelusup kejemariku. Rasanya nyaman terasa saat itu juga. Dia seolah mentransferkan kehangatan yang ia miliki untuk menenangkanku yang sedang kacau ini.

"Kau tau aku tidak ingin ada rahasia diantara kita."

Aku mengeratkan genggaman tangan kami. "Aku tau dan lagipula tidak ada rahasia diantara kita, Harry. Aku milikmu dan kau miliku ditambah lagi kita punya Hailey. Apalagi?"

"Entahlah, Key. Aku merasa ada sesuatu yang sedang menggangu pikiranmu, aku bisa melihatnya dari matamu."

"Aku baik-baik saja, Harry." Aku memberikan kecupan singkat pada pipinya itu.

Aku bisa melihat wajah Harry yang tidak tenang itu. Entahlah, aku rasa pemikiranku mengenai mimpi dan ramalan itu harus kujauhkan dan kulupakan dibanding aku harus menceritakan hal ini kepada Harry. Lagipula sejauh ini tidak ada hal yang aneh, bukan?

Aku masih miliknya dan dia masih menjadi milikku dan kami masih memiliki Hailey sebagai pelengkap hidup kami. Lalu apa yang harus dikhawatirkan?

"Bu, bisa nyalakan musiknya? Aku bosan?" pinta Hailey yang sudah mulai bosan dengan boneka-bonekanya dibelakang sana.

••

Harry's Pov

Siang ini sesampainya kami dirumah, Key sibuk merapihkan pakaian-pakaian kami sedangkan Haileyku tertidur karena kelelahan. Baru saja Daniaal menelponku, mengabari bahwa ada beberapa laporan yang harus kuperiksa setelah Bella mencampurnya dengan laporan yang lama.

Perempuan bodoh itu selalu saja membuatku pusing dan membuat pekerjaanku bertumpuk.

"Jam berapa kau akan kembali, Harry?"

TEARS 2 | SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang