Harry's Prov
Selesai mandi aku segera berpakaian rapih kemudian menghampiri Key yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk kami berdua. Aku sangat bersyukur bahwa tidak ada hal buruk yang terjadi padanya padahal semalam wajahnya begitu pucat dan tubuhnya sangat lemah.
Aku teringat kemarin Han menelpon untuk mengabari reuni SMA yang jatuh tepat malam ini. Aku hampir lupa untuk memberitahu Key karena dia pastinya akan ikut bersamaku sebagai tameng agar setidaknya aku tidak membuat kekacauan disana karena pasti banyak mantan musuhku disana.
"Key, nanti malam kau tidak akan pergi kemana-mana, kan?"
Dia menggeleng. "Ada apa?"
"Temani aku menghadiri reuni SMA. Kau tau aku tidak bisa pergi keacara seperti itu sendiri."
"Acaranya mendadak atau kau yang baru memberitahuku?"
Aku menarik kursi dan menempatinya. "Han baru memberitahuku."
"Bagaimana dengan Hailey?"
"Setelah reuni kita akan pulang kerumah Anne."
Key mengangguk dan nampak setuju dengan ajakanku. Lagipula disana pasti ada Giselle dan Anna yang bisa menjadi teman mengobrolnya agar dia tidak bosan. Key adalah perempuan yang cerewet, dia tidak mungkin hanya berdiam diri diacara seperti itu.
"Apa ada dresscode tertentu?"
Aku menggeleng. "Tidak ada."
••
"Harry. Kau bilang tidak ada dresscode! Coba kau lihat? Semua orang memakai warna putih dan coklat."
Oh, ini dia. Sifat cerewetnya mulai kembali muncul.
"Tenanglah, Key. Kita tidak akan diusir hanya karena dresscode kita salah." Sahutku dengan tenang berjalan disebuah ballroom Hotel berbintang di London.
Kuyakin hotel ini pasti milik salah satu dari mereka atau disewa oleh beberapa dari mereka. Mungkin Steve Si Bungsu, Anak Kepala Sekolah atau Doris Si Ketua Pemandu sorak yang dulu selalu saja mencari sensasi disekolah.
"Harry, Keyla!"
Langkah kami pun menuju kearah Han dan Giselle yang sedang berdiri didekat jendela. Pasangan itu terlihat memakai pakaian dengan warna yang telah ditentukan dan melihat kearahku yang memakai suite normal dan Key yang memakai dress berwarna hitam.
"Sudah kuduga kau tidak akan memakai pakaian sesuai dresscode. Kau masih sama seperti saat SMA, kawan." Ucap Han sambil menepuk bahuku sementara Giselle dan Keyla sedang bertegur sapa.
Harry pun tertawa kecil. "Kau sangat tau itu."
"Dimana Puterimu?"
"Dia bersama Ibuku. Omong-omong, apa kau sudah bertemu Alex dan Anna?"
Han mengangguk. "Ya, mereka sedang berbincang dengan Vic. Kau ingat Vic, bukan?" Tanya Han dengan volume yang direndahkan pada kalimat tanyanya.
Vic? Keparat! Untuk apa dia datang keacara ini?
Vic memang pernah bersekolah di SMA yang sama dengan kami namun belum genap satu bulan dia pindah ke Australia dengan Keluarganya serta Ayahnya yang keparat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS 2 | SLOW UPDATE
FanfictionI think these tears will not drip anymore, but I was wrong. In every breath of mine these tears of pain will always be with me. Forever [ BOOK 2 FROM : TEARS ] [ Disclaimer : Cerita ini dibuat oleh amatir yang belum memahami teori kepenulisan. So, j...