Part 14 [PRIVATE]

47 6 0
                                    

Leave your vote and comment😊

Happy reading! Xoxo

••

Aku sedang menemani Hailey menonton acara televisi kesukaannya sambil mengunggu mesin cuciku selesai mengeringkan semua cucianku. Sudah pukul tiga sore dan tak biasanya Harry tidak menelponku atau mengirimkan pesan teks untuk menanyakan Hailey atau sekedar menanyakan kabar. Dia masih marah.

Selepas pulang berbincang bersama Lottie dan Megan tadi aku belum sempat bertemu dengan Louis untuk menceritakan apa yang Lottie tadi katakan kepadaku. Niatku adalah menasehati Louis agar ia tidak terlalu memfokuskan dirinya kepada kondisi Eleanor sehingga Lottie merasa sangat dilupakan. Anak dalam usia seperti Lottie sangatlah butuh teman untuk mengobrol apalagi sosok Ayah sementara Ibunya sedang mengandung dan Ayah Tirinya sibuk bekerja. Siapa yang bisa mengajaknya bicara?

Aku tidak bisa membayangkan jika hal itu nanti terjadi pada Haileyku. Oh, sebuah mimpi buruk dan aku harus membuang jauh-jauh pikiran itu.

"Bu, kapan kita akan mengunjungi Kakek?" tanya Haileyku yang membuat pikiranku buyar.

"Kau merindukannya ya?" godaku.

Hailey mengangguk. "Tentu saja. Apakah Ibu tidak merindukan Kakek?"

Oh, Hailey andaikan kau tahu betapa Ibumu ini sangat merindukan Kakekmu. "Tentu saja. Baik, aku akan berbicara kepada Ayahmu untuk menyusun rencana mengunjungi Kakekmu. Kau setuju?"

"Sangat setuju!" Haileyku memamerkan gigi susunya dengan begitu manis.

"Baiklah sekarang lanjutkan acara televisimu lalu kita pergi mandi."

Aku meraih ponselku dan berniat untuk mengirim pesan pada Harry mengenai rencana mengunjungi Ayahku di kota Bath tapi ada yang mengganggu pikiranku saat aku teringat bahwa Harry sedang tidak dalam suasana yang baik maksudku dia marah kepadaku tanpa alasan yang kuketahui.

Tapi ini demi Haileyku...

To : Harry
Hailey merindukan Kakeknya. Bagaimana jika kita berlibur ke kota Bath? X Keyla

Sent

Jantungku berdetak tidak stabil saat mengirim pesan kepada pria yang notabennya suami dan ayah dari anakku. Ada apa ini? Oh, selalu saja ketakutan saat Harry marah kepadaku.

Hampir saja aku menjatuhkan ponselku saat ponselku bergetar. Sial.

From : Harry
Kita bicarakan saat makan malam.

Aku tidak terkejut dengan jawabannya tapi aku terkejut karena dia masih membalas pesanku ini. Yah, aku lebih lega jadinya.

Setelah menutup pesan dari Harry aku ingat bahwa aku harus berbicara dengan Louis. Aku pun mencari nomornya didalam kontakku dan segera menghubunginya.

"Ya? Ada apa, Key?" sahut Louis dari seberang sana.

"Aku hanya ingin bicara beberapa hal denganmu, Lou. Apa kau sedang sibuk?"

"Tidak. Aku baru saja selesai rapat dikantor."

"Begini... kemarin saat aku kembali dari kedai, aku bertemu Lottie dan dia banyak bercerita kepadaku..." Aku menceritakan semuanya dengan sejelas mungkin mengenai Lottie yang merasa dilupakan oleh Ayahnya. Oh, sungguh. Aku sampai menitikan air mata.

Ada perdebatan kecil diantara obrolan kami tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan. Louis terdengar begitu menyesal karena tidak pernah menyadari bahwa sikapnya membuat Lottie jadi begitu sensitif. Louis berjanji akan segera merubah keadaan dan lebih memperhatikan Lottie walaupun harus dipusingkan dengan keadaan Eleanor yang belum kunjung pulih.

TEARS 2 | SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang