MENGIKUTI JEJAK

26 7 1
                                    

MEMORY 16 : MENGIKUTI JEJAK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MEMORY 16 : MENGIKUTI JEJAK

Dering handphone mengusik pendengaran Leonidas. Ia sedikit kesal mendengarnya karena baru saja punya waktu untuk tidur. Ia harus menyelesaikan pekerjaannya setelah mengantar Mariana untuk tidur. Sedangkan wanita itu baru bisa tidur ketika subuh mulai menjelang. Leonidas meraih dan mengangkat teleponnya.

"Ya Scott.. Aku Leonidas." Ia bangkit dari ranjangnya dan berjalan ke jendela.

"Aku mendapatkan informasi tentang bekas luka itu. Sebaiknya kalian langsung melihat petunjuk yang aku temukan. Ada sesuatu yang aneh disini." Scott berucap ragu. Rasa penasaran tiba-tiba mengusiknya. Ia melirik ke arah jam dan mengatur jadwal didalam otaknya.

"Baiklah. Aku akan datang jam 9 pagi ini ke tempatmu." Ia menutup teleponnya setelah Scott menyetujuinya. Tanpa menunggu ia bergegas untuk mengajak Mariana menemui Scott. Tanpa berpikir panjang ia langsung memutar kenop dan mendorong pintu kedalam. Pemandangan didepannya membuatnya sedikit terkejut. Wanita itu sedang berusaha memakai gaunnya. Ia tersadar telah mengganggu privasi wanita itu. Ketika hendak menutup pintu ia mengurungkan niatnya dan berjalan ke arah wanita itu. Mariana terkejut mendengar langkah kaki mendekat. Ia berbalik dan menemukan pria itu berjalan ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan ?!" Ia mencoba menutupi punggungnya yang belum tertutup sempurna. Tanpa memberi jawaban Leonidas memutar tubuh wanita itu dan menarik resleting menutupi punggungnya.

"Apa perlu usaha sekeras itu untuk menarik resleting." Ia tertawa kecil. Sesaat Mariana hanya menatapnya bisu. Tawa yang terpancar dari pria itu menarik seluruh perhatiannya. Ia tersadar dan mengalihkan pandangannya.

"Itu kelemahanku. Tangan ku sangat sulit menjangkaunya. Ah.. Apa yang mengusikmu hingga kesini tanpa mengetuk pintu." Mariana berjalan menarik tirai jendela dan melempar senyum padanya. Cahaya matahari menyinari wanita itu dan menyilaukan pandangannya. Ia sesaat terpesona melihat sinar yang terpantul pada mata wanita itu. Lalu dengan sekuat tenaga ia mengembalikan kerja otaknya ke tujuan yang telah direncanakan.

"Setelah kau sarapan. Tunggulah dibawah. Kita akan menemui Scott." Ia membantu wanita itu menarik tirai jendela dan membiarkan matahari menerobos menyinari kamarnya. Lalu tanpa menunggu jawaban wanita itu ia berjalan pergi. Mariana melihat kepergiannya dengan senyum terukir diwajahnya. Pria itu memberinya ucapan selamat pagi tanpa mengucapkannya.

***

Mariana turun dari tangga dan berjalan menuju ruang tamu. Ketika ia sampai Harry menyambutnya dan memberikan sebuah kacamata dan cardigan lengan panjang sepinggang. Ia memakainya dan memberi senyum pada Harry sebagai ucapan terimakasih. Ketika Harry berlalu ia berpapasan dengan Leonidas yang baru saja turun. Ia memberi hormat dan ucapan selamat pagi kepadanya. Pria itu hanya mengangguk dan melekatkan kacamata hitam pada hidungnya. Kemudian ia menarik tangan Mariana untuk pergi. Mariana sedikit terkejut dengan tindakan pria itu. Ia masih saja suka menyeret-nyeretnya.

LOST IN PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang