Setelah acara mengantar Shilla pulang yang sebenernya terpaksa ia lakukan tapi ada rasa senang juga. Nathan menatap Risa yang tengah membereskan piring-piring.
"Mah.."
Risa yang tengah mencuci piring langsung menoleh kearah anaknya "kamu kok cepet banget? Kamu ga nurunin Shilla dipinggir jalan kan?!"
Nathan mengusap wajahnya kasar, kenapa juga mamahnya berpikiran seperti itu.
"Mama jangan nethink ah. Nathan nganterin Shilla sampe rumahnya sampe gerbangnya malah."
"Hihi pintarnya anak mama. Oiya bentar!" Risa langsung buru-buru mengambil sesuatu yang berada dimeja makan.
"Nih."
Dahi Nathan mengkerut tatkala Risa memberikan sebuah iphone warna pink "maaa.. Nathan masih punya hp."
Risa langsung mencibir "siapa juga yang mau ngasih hp."
"Lah trus?"
"Hpnya Shilla ketinggalan kayaknya. Besok kamu tolong berikan ya kan kalian satu sekolah."
"Ck dasar nyusahin." gumamnya namun bisa terdengar oleh Risa yang langsung menabok lengan Nathan.
"Kamu bilang mama nyusahin?!"
"Ya Allah bukan ma bukan. Bukan mama yang nyusahin tapi Shilla yang ngrepotin."
Risa menabok lengan Nathan lagi. Entah itu Risa yang hobi nabok apa gemes sih.
"Ga boleh ngomong gitu sama calon menantu mama. Muehehe." Risa berjalan melewati Nathan yang masih melongo. Calon menantu. Hell! Bahkan Nathan belum kepikiran sampai situ apalagi dengan Shilla.
Nathan menatap ponsel warna pink ditangannya dan tertawa kecil.
"Babi banget."
💮💮💮
Matanya perlahan membuka sejak jam wekker diatas nakasnya berdering. Ia meregangkan otot tangannya dan menguap. Matanya menatap jarum jam.
"Astagfirullah!" ucapnya yang langsung bergegas memakai seragamnya. Tak mandilah tak apa pakai aja parfum yang banyak. Ia cuma membasuh muka dan sikat gigi. Tangannya sibuk mengerol rambut.
Tangannya mencai-cari kaos kaki miliknya dan langsung memakainya. Setelah terpasang, ia langsung memakai sepatunya dan memakai tas punggungnya.
"Mi pi Shilla pamit ya daahhh" teriaknya saat menuruni tangga dengan buru-buru.
"Hati-hati Shill nanti ja--"
Bruk!
"--tuh" Gita dan Romi bergegas menghampiri anak bungsunya cemas. Namun, Shilla langsung berdiri tatkala ia terjatuh dengan tengkurap. Ia berdiri dengan cengengesan.
"illa harus berangkat mi takut telat hehe. illa ntar sarapan di sekolah aja. Bye!"
"illa jidat kamu gapapa?" tanya Romi saat melihat dahi Shilla agak benjol mungkin akibat jatuh tadi.
"Hehe gapapa pi. Yaudah Shilla berangkat ya. Assalamualikum!"
"Walaikumusallam."
Shilla menghentikkan ojek yang pas banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS i'm sorry ! [Complete]
Teen Fiction"hehe sorry.. But i love you!" Nathan bisa gila lama-lama nih kalo ngurusin cewek bernama Shila yang notabennya adik kelas setahun dibawahnya ini. Capek sampai bingung sama kelakuan Shila yang suka bandel. Keseringan bareng cewek itu bikin Nathan ya...