Cowok berperawakan tinggi hanya diam saja saat cewek mungil menariknya langsung sesaat mereka sampai diparkiran taman kota. Dahinya semakin berkerut saat cewek tersebut memintanya untuk berjongkok didepannya terdapat pohon, bukannya memilih duduk dibangku disamping mereka jongkok saat ini.
"Nih pake." cowok tersebut menaikkan satu alisnya saat cewek disampingnya itu menyodorkan wig kribo. Merasa cowok didepannya ini terusan diam, cewek tersebut memasangkan wig kribonya pada rambut si cowok.
Nathan melotot tak percaya spontan berdiri dan melepas wig kribo dari kepalanya. Matanya menatap Shilla yang cengengesan.
"Hehe sori. Kemarin adanya yang kribo kalo yang ala-ala boyband stok abis."
"Maksud lo apaan ngasih gue ginian?!!"
Shilla spontan berdiri dan membekap mulut Nathan dengan telapak tangannya. Shilla tersenyum tak enak pada pengunjung yang sekedar jalan-jalan mengitari taman kota. Mata Nathan masih melebar dan menepis tangan Shilla dari mulutnya.
"Tangan lo bau tanah!"
Shilla menepuk dahinya dan nyengir "Oiya! Tadi tangan gue ga sengaja ngena tanah."
Nathan menatap sinis "Lagian ngapain sih lo make wig-wigan segala! Warna pink lagi! Dan gue?! Kenapa gue mesti make tuh wig?! Dan lagi. Emang gak ada tempat elit dikitan gitu selain jongkok dibelakang pohon?"
Shilla menaruh telunjuknya didepan bibir menyuruh Nathan agar diam. Lama-lama Shilla capek jika terus-terusan menyuruh Nathan diam karena yang ada Nathan lagi-lagi bertanya dan bertanya.
"Stt.. Jangan keras-keras. Ini tuh misi komplit katakan balikan." bisik Shilla dan menarik tangan Nathan kembali berjongkok. Nathan terpaksa jongkok dan menerima wig kribonya kembali. Walau dalam hati ia kesal. Bukannya ganteng malahan ia seperti akang rhoma irama pada zaman dulu kala.
"Ngapain sih ah?! Lagian katakan putus kali bukan katakan balikan."
Shilla memandang Nathan dengan sinis "Niat bantu gue gak sih. Ini tuh penting teramat penting dari yang terpenting menyangkut urusan dunia percintaan."
Nathan menoleh kearah Shilla dengan tajam "ck alay. Sebenernya lo mau ngapain sih?!"
"Gue mau bantuin mantannya kak Nolan biar baikan kalo bisa balikan sama kak Nolan."
Nathan menutup mulutnya tak percaya "Hah?! Nolan?!"
Shilla mencibir "iyee.. Gue rasa lo gak budeg."
"Ma-maksudnya gimana?"
"Sstt diam dulu napa. Nih sebagai aksi mata-mata, pake harus!!"
Shilla kembali mengambil teropong mainan anak-anak. Diberikannya kepada Nathan teropong biru bergambar frozen. Nathan melongo dibuatnya.
"Buat apaan??"
Shilla mendesis "Bawel banget sih lo nanya mulu perasaan. Sstt.. Jangan brisik target sudah datang."
Nathan hendak memprotes namun ia urungkan saat melihat Nolan berjalan dengan memainkan ponselnya, mata Nolan juga celingak-celinguk seperti mencari keberadaan seseorang. Saat Nolan menempelkan ponselnya ditelinga tiba-tiba saja ponsel Shilla berdering. Nathan menoleh kearah Shilla yang seperti menjawab panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS i'm sorry ! [Complete]
Teen Fiction"hehe sorry.. But i love you!" Nathan bisa gila lama-lama nih kalo ngurusin cewek bernama Shila yang notabennya adik kelas setahun dibawahnya ini. Capek sampai bingung sama kelakuan Shila yang suka bandel. Keseringan bareng cewek itu bikin Nathan ya...