part (21)

4.1K 232 4
                                    


Gadis dengan cepolan tinggi tengah menatap layar tv dengan sesekali tertawa karena tingkah lucu tokoh kartun. Ia semakin tertawa saat tokoh lucu berbentuk kotak kuning tak lupa dengan baju kotaknya tengah bermain konyol bersama sahabatnya bintang laut berwarna pink yang hanya memakai celana hijau. Para tokoh lucu tersebut berlarian dengan membawa jaring kesana kemari tanpa lelah. Ia bersyukur sekarang ia dirumah sendirian, kedua orang tuanya tengah bekerja dan Zein sedang touring bersama teman-temannya. Shilla tidak tau akan seperti apa komentar Zein apabila Zein dirumah, yang ada Zein kebanyakan komentar dengan tontonan favoritnya itu. Paling sering jika Shilla tengah menonton spongebob, Zein akan berkomentar.

"Udah tuir juga tontonannya kayak bocah baru lair."

Shilla hendak berjalan ke dapur untuk mengambil sebuah minum untuknya karena rasanya lelah juga tertawa. Ia gagal berjalan kearah dapur dan malah berjalan ke pintu utama rumah sesaat setelah ia mendengar bel rumahnya berbunyi. Dibukanya pintu dan matanya melebar tatkala melihat sosok didepannya ini tengah menatap dirinya cengo. Shilla sontak menutup wajahnya malu saat tau penampilan dirinya seperti apa saat ini, sosok didepannya terkekeh melihat aksi malu Shilla.

"Gue udah liat kali gausah ditutupin gitu, kayak sama siapa aja."

"Kak Nolan ngapain?!" seru Shilla masih menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Nolan tertawa dibuatnya karena menurutnya ekspresi Shilla saat ini lucu.

"Ngapelin lo hahaha."

Shilla menurunkan telapak tangannya dari wajah dan mendengus "Sorry kak. Meskipun kak Nolan ganteng tapi gue gak suka apel."

"Apa hubungannya sama apel?"

"Nah! Kata ngapelin kan ada apelnya cuma ditambah imbuhan ng sama in. Right?!"

"Hahaha terserah lo aja udah. Temenin ke gramed yuk."

"Makanya kak buat apa muka ganteng kalo jomblo."

"Kan ada kamu." Nolan berujar dengan mengerlingkan matanya kearah Shilla.

"Geli lo kak. Yaudah kak Nolan masuk aja dulu, gue ganti baju."

🌸🌸🌸


"Olan.."

Shilla dan Nolan sontak berbalik dan menemukan keberadaan gadis cantik dengan memeluk beberapa buku. Nolan yang mengenali gadis itu hanya diam dan menampilkan urat lehernya jelas menahan amarah. Sedangkan Shilla menatap gadis cantik didepannya yang tengah menatap Nolan dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Shilla menatap Nolan dan gadis cantik itu bergantian. Mereka saling kenal kok diem-dieman kayak mantan ketemu deh pikirnya.

"Olan gue bisa jel--"

Belum sempat gadis cantik itu berbicara, Nolan langsung berbalik dan meninggalkan Shilla yang kebingungan dan gadis cantik yang mulai luruh air matanya.

Shilla menatap gadis cantik itu iba, entah dorongan dari mana ia mendekat dan mengelus pundak gadis cantik itu mencoba menguatkannya.

"Lebih baik lo ikut gue ke kafe sebrang deh. Gaenak disini apalagi lo lagi nangis ntar dikirain gue ngapa-ngapain lo lagi." gadis cantik itu hanya mengangguk dan mengikuti Shilla.

Shilla menatap gadis cantik didepannya sesaat mereka berdua sampai di kafe sebrang gramed. Shilla juga baru terasa jika dirinya ditinggal sama Nolan.

"Makasih ya."

Shilla tersenyum dan mengulurkan tangannya "Shilla. Lo siapa?"

Gadis cantik didepannya ikut tersenyum dan Shilla ngiri kenapa ada orang yang lebih cantik darinya. Plis itu Shillanya aja yang kepedean.

KETOS i'm sorry ! [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang