part (22)

3.9K 228 3
                                    


Setelah semalaman ia berchat dengan Nadin sampe modar lalu dilanjutkan dengan dirinya menonton drama korea beruntun. Karena begadang sampai jam tiga pagi, Shilla merasa pagi ini kurang tidur yang menyebabkan dirinya menguap beberapa kali. Pak Jaya yang sedari tadi memperhatikan Shilla yang sedikit-sedikit nguap sedikit-sedikit memejamkan mata langsung memanggil Shilla.

"Shilla!"

Posisi duduknya langsung tegak dan matanya melebar saat pak Jaya menyerukan namanya.

"Basuh muka sana! Dari tadi pelajaran nguap terus!" Shilla mengangguk lesuh, bukannya keluar malahan ia menelungkupkan kembali kepalanya diatas meja berbantal buku paket.

Pak Jaya menatap Shilla dengan gregetan, beliau menyerukan kembali nama Shilla.

"Shilla!!"

Shilla tersentak dan lagi-lagi menatap pak Jaya dengan mata sepet.

"5 menit ajalah pak."

"5 menit 5 menit gada!! Buruan ke toilet dan basuh muka!" dengan jalan sempoyongan Shilla berjalan dan hampir saja menjedot pintu kelas.

🌸🌸🌸

Shilla bercermin ditoilet dan sesekali memijat pangkal hidungnya. Entah mengapa, ia merasa lelah, pusing ingin tidur.

"Gue jelek banget." Shilla tertawa lirih menatap pantulan dirinya yang bisa dikata lebih mirip zombie.

Shilla berjalan keluar dari toilet yang mana langsung disuguhi benda hawa dingin dipipinya. Membuat Shilla lagi-lagi terkejut. Ia melirik benda tersebut yang ternyata sebotol air mineral dingin, lalu matanya menatap tak minat pada sosok yang memegang air mineral dingin tersebut.

"Ngapain sih lo.."

"Biar melek!" Shilla berdecak sebal dengan sosok didepannya. Dan ia membenci saat-saat jantungnya berdebar lebih cepat dibanding biasanya, yang menurutnya aneh karena cuma didekat Nathan ia seperti itu.

"Melek beler lo! Lo bikin gue badmood tau gak sih?!"

"Dih! Melas banget wajah lo."

"Bukan urusan lo ngerti!"

"Emang bukan."

"Tch. Dasar makhluk astral ghaib, say to goodbye with your idol"

Nathan bergidik geli dan seketika Nathan menangkap Shilla yang tiba-tiba pingsan. Nathan khawatir dan mulai menggendong Shilla ala bridal style menuju UKS sekolah.

Shit! lo berhasil bikin gue khawatir Adshilla batin Nathan khawatir.

🌸🌸🌸

"Gue dimana?" lirih Shilla sambil memegangi pelipisnya yang terasa nyut-nyutan. Sosok yang sejam menunggu Shilla tanpa beranjak menyahut saat mendengar Shilla sudah sadar.

"Gue rasa lo gak amnesia sampe gak ngenalin Uks."

Shilla menatap sosok disampingnya tersebut dengan memeletkan lidahnya. Jarinya memijat ringan pangkal hidungnya. Nathan mengamati Shilla dengan diam, entah kenapa dalam hati Nathan ia tak tega dengan Shilla saat ini.

Kruukk.. Kruukk..

Suara perut Shilla memecahkan keheningan antara dirinya dan Nathan. Shilla menyengir.

"Ck nyusahin. Lo sini dulu biar gue beli makanan domba."

Shilla mengumpat sesaat Nathan sudah keluar dari Uks. Shilla tau jika dirinya pasti akan pingsan dikarenakan tadi pagi juga dirinya terburu-buru hingga tak sarapan. Mungkin bukan efek tak sarapan saja tetapi juga karena ia kurang tidur.

Tak berselang lama, Nathan membawa semangkok mie ayam dan sebotol air mineral. Saat Shilla hendak meraih mangkok mie ayam, Nathan menepis ringan tangan Shilla.

"Iiihhh gue mau makan."

"Gue tau."

"Yaudah siniin mie ayamnya."

"Gue suapin aja."

"Gak! Dikira gue anak kecil pakek disuapin segala! Gak gak! Gue mau makan sendiri!"

"Yaudah nih." Nathan menyodorkan mangkoknya, saat Shilla hendak meraihnya namun tangannya refleks memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Melihat itu, Nathan berdecak dengan keras kepalanya Shilla.

"Ngeyel sih lo! Gue suapin pokoknya, nih aa."

Shilla terpaksa menerima suapan yang Nathan sodorkan didepan mulutnya. Shilla mengamati wajah tampan Nathan yang tengah sibuk menggulung mienya. Sial hati Shilla kayak berdesir-desir gitu lagi. Nathan terkesiap saat Shilla menatap dirinya intens, jantungnya berdebar. Sialan. Nathan berdehem menghindarkan rasa canggung dan kikuk.

"Gue tau gue ganteng. Gausah segitunya ngliatin gue."

Shilla justru terkekeh dan kembali menatap Nathan sembari senyum.

"Thanks."

"Everything for you."

Shilla kembali tersenyum.

"Besok lo ada acara gak? Bisa bantuin gue?"

Dahi Nathan spontan terlipat "Eum gada kayaknya. Kenapa? Jangan bilang lo mau ngajakin gue ngedate."

"Dih! Pede amat lo monyet. Udahlah gausah kepo besok juga tau."

"Iya babi."

Shilla sontak menepuk lengan Nathan pelan, dengan kondisinya yang lemas ini. Nathan mengecek arloji di pergelangan kirinya.

"Gue ada rapat. Lo gue tinggal ya mungkin sebentar lagi PMR ada yang jaga. Dan.. Jangan lupa diminum obatnya trus istirahat!"

"Ck iya iya.."

Nathan berbalik lagi dan mengacungkan telunjuknya kearah Shilla.

"Dilarang pulang duluan sebelum gue jemput lo disini. Gue anter lo pulang titik!" Nathan berujar sembari melangkahkan kakinya keluar Uks.

Shilla menggeleng pelan dengan kecerewetan Nathan. Ia mengambil obat yang sudah Nathan sediakan dan menelannya bersama dengan air.

Shilla merebahkan dirinya dan memejamkan mata berharap ia setelah bangun sudah mendingan.


***

Gws for Shilla guys!! Aku juga lagi sakit nih sakit pikiran karena kebanyakan mikirin doi eaakk ngga ding.

Next~

KETOS i'm sorry ! [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang