5

12.3K 172 0
                                    

Daniel berjalan menelusuri koridor sekolah yang saat ini ramai dengan banyaknya murid berdatangan.

Hari ini dia berangkat sendiri tanpa melisha. Saat berjalan santainya tanpa sengaja ada yang menabrak dia dari lorong depan.

Bruak.....

"Sorry gue gak tau kalau ada orang ". Ucap cewek itu sambil memungguti bukunya.

"Gak papa ". Ucap daniel datar dan membantu wanita itu.

Daniel memberikan buku itu kepada pemiliknya. Saat tau dia adakah cinta pertamanya. Seketika itu juga tubuhnya menjadi kaku. Walau kemarin dia habis jalan dengan fanny. Tapi rasa canggung itu selalu datang.

"Daniel ". Pangil gadis itu dengan mengeryitkan keningnya

"Hai fan , sorry gu--"

"Gue yang minta maaf bukan loe , gue jalan gak lihat ". Potong fanny.

"Emb , mau kemana ??".

"Perpus balikin ni buku titipan pak zeno".

"Sini gue bantu ". Ucap daniel sambil merebut buku dari tangan fanny.

"Ehh gak usah dan ".

"Gak papa , ayoo ". Ajak daniel.

*****

Melisha merasa kesal akan sifat daniel pagi ini , bahkan dia marah saja dia tak perduli. Meminta maaf pun enggak.

Saat melewati perpus dia melihat sepasang murid dengan seragam sama tapi beda jenis. Matanya menyipit untuk memastikan dan melihat kelas wanita dan lelaki itu.

Dan itu fanny dan daniel.

Dengan kesal melisha melewati mereka berdua tanpa senyum. Wajah datarnya yang di lipat saat melihat mereka berdua bercanda tawa.

Sedangkan daniel hanya diam saja tanpa mengurus melisha. Yang membuat melisha semakin kesal. Tak biasanya dia seperti ini.

Ah sudah lah apa urusan gue juga, gue bukan pacar dia juga kok. Batin melisha dan berjalan menuju kelasnya.

*****

"Mell omaygat gue kesel sama raka mel , hampir mati gue di bonceng raka". Cerocos veve tak kalah heboh.

Gak tau apa kalau temen loe ini lagi galau. Batin melisha mendengus kesal.

"Emang loe berangkat sama raka ve ?? " tanya melisha heran dan veve mengangguk kesal.

"Tumben loe berdua akur , biasanya kek kucing sama tikus loe berantem mulu ". Ledek melisha dan mendapat dengusan kesal dari raka dan veve.

Tak lama daniel berjalan dengan coolnya yang membuat para cewek berteriak histeris. Membuat melisha memutar bola matanya malas.

Daniel berjalan menuju bangku yang sudah di duduki melisha dan menghampirinya. Mengusap lembut kepala melisha. sedangkan melisha menepis tangan daniel agar tak menyentuhnya.

"Masih marah ??". Tanya daniel lembut.

"Gak ". Jawab melisha singkat.

"Maaf deh kalau gitu , gue kan gak bermaksud gitu ". Ucap daniel ingin menjelaskan tapi entah kenapa suaranya tercekal di tenggorokan. Hingga lidahnya kelu untuk berkata jujur pada melisha. Karena dia tau jika melisha akan marah padanya.

"Gak perlu loe jelasin , semua udah jelas ". Ucap melisha berdiri ingin pergi tapi di tahan oleh daniel.

"Mel jan kek gini dong , kayak anak kecil loe ". Ledek daniel dengan nada guraunya. Tapi malah melisha mengangapi serius.

teman rasa pacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang