7 [ Lisa & Kevin ]

2K 113 0
                                    


"Itu Kevin bukan, sih?" tanya Putri pada Lisa yang juga ikut mengintip ruangan Juri dari luar jendela.

"Iya itu Kevin!"

"Gils itu ganteng banget lohh, gue rasa sih dia jadi pemeran utamanya."

Lisa tersenyum sedih. Dari jarak jauh saja ia bisa menebak pasti Kevin dan Mila akan menjadi pasangan didalam drama itu. Lihatlah! Saat ini Kevin mengenakan pakaian seorang pangeran dan Mila menggenakan gaun indah bak tuan putri.

Oh my! Itu adalah keinginan Lisa. Menjadi seorang tuan putri dan Kevinlah pangerannya.

Lisa mengakhiri acara mengintipnya, lalu berjalan pergi menjauhi ruangan itu.

Putri yang menyadarinya langsung menyusul Lisa.

Putri menatap Lisa hati-hati. "Gausah cemburu kali, Lis."

Tak ada tanggapan dari bibir Lisa.

"Lo harus percaya kalo Kevin itu cowo setia," "bahkan, dia ga pernah kan ngekhianatin janji-janjinya sama lo!"

Lisa menatap Putri sebentar.

"Gue kekanakan banget ya, Put?" "Sukanya nonton kartun disney, cengeng, cemburuan, maksaan, ngambekan. Tingkah gue selalu kayak anak kecil. Bahkan, gue selalu berpikir kalo Kevin itu terlalu sempurna buat gue."

Putri memegang bahu Lisa. "Lo itu selalu ne-think tau ga, Lis? Kalo pun Kevin nyari cewe yang sama sempurnanya dengan dia, kenapa dia harus milih lo. Coba deh lo selalu pikirin itu."

"Secara fisik, lo sama sempurnanya kayak Kevin. Kalo pun disuruh pilih siapa siswi yang cantik, pasti semua anak cewe disekolah banyak yang bakal milih lo. Mungkin emang lo punya sifat yang beda. Nah, mungkin dari situlah Kevin tertarik sama lo. Yakinlah, kalo didiri lo ada daya tarik tersendiri buat Kevin."

Lisa menganggukkan kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya. "Makasih Put, lo selalu ngingetin gue."

Putri menarik tangannya dari bahu Lisa.

"Jangan makasih sama gue, tapi sama Kevin."

***

Lisa menunggu Kevin diparkiran. Sudah 10 menit ia menunggu Kevin sambil duduk dibagian depan mobil.

"Lama ya?" tanya seseorang.

Lisa memandang ke arah lain. "Pikir aja sendiri." ucapnya sinis lalu memasuki mobil Kevin yang telah dibuka.

"Lo mau langsung pulang?" tanya Kevin yang sudah duduk disampingnya.

"Emang lo ga mau?" balas Lisa masih sinis.

Kevin berpikir sebentar. Hah! Ia harus membuat mood Lisa kembali baik. "Makan dulu ya?"

"Gue ga laper,"

"Tapi gue laper,"

"Trus apa urusannya sama gue?" Lisa menatap Kevin.

"Gue cowo lo," Kevin ikut membalas tatapan Lisa.

Keduanya saling menatap. Tapi, hal itu tidak lama sebelum Lisa memutuskan kontak mata diantara keduanya.

"Yaudah," "Tapi jangan direstoran! Makan nasi padang aja."

See? Lisa sangat manis menurut Kevin. Lisanya yang akan menyerah jika Kevin mengatakan siapa dirinya. Dan Lisanya yang diam-diam perhatian dalam marahnya.

Lisa menyuruh Kevin untuk makan diwarung nasi padang bukan tanpa alasan. Tapi, dibalik itu ia ingin Kevin makan dengan banyak hingga kenyang tanpa mengeluarkan banyak uang. Karena, ia tahu Kevin selalu memikirkan dirinya. Kevin inginnya memperlalukan Lisa seperti orang pacaran sebagaimananya. Tapi menurut Lisa itu tidak perlu dilakukan oleh Kevin. Karena ia selalu senang pergi kemana saja asal Kevin bersamanya.

***

Kevin menyodorkan sendok dan garpu pada Lisa. Lisa hanya menatapnya bingung.

"Lebih nikmat kalo pake tangan,"

Kevin menganggukkan kepalanya. Lisanya benar-benar berbeda. Ia juga selalu mengajarkan Kevin kesederhanaan.

Walaupun Kevin bagian dari anak yang berada, tapi hal ini sudah biasa untuknya. Kevin dan teman-temannya sudah sering makan direstoran ataupun rumah makan padang, bahkan tak sering pula mereka pergi ke warteg.

Lisa pun juga begitu. Keluarganya termasuk berada. Tapi, memang sikapnya tidak menunjukkan hal itu.

22 Februari 2017

Lisa & KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang