16 [ Lisa & Kevin ]

1.7K 94 0
                                    


Siang ini Kevin bersiap-siap untuk ke rumah Deki. Tadi malam Deki mengajak ia dan temen-teman sekelas untuk party makan dirumahnya. Pastinya itu suruhan dari Mama Deki yang memang senang memasak. Sekaligus untuk merayakan mereka yang telah melewati UN.

Tiba-tiba Kevin teringat Lisa. Ia bingung kapan ia harus menemui Lisa dan meluruskan semuanya?. Kesalahan fatal yang telah dibuatnya pasti menimbulkan goresan dihati Lisa. Ia begitu mengerti Lisa yang sangat tidak suka dibentak.

Kevin pun memilih untuk menunda tujuannya yang akan bertemu Lisa. Lebih baik ia merefreshkan otaknya sementara.

***

Begitu menaruh helm diatas motornya, Kevin langsung masuk begitu saja kerumah Deki dan menuju ke halaman belakang. Sepertinya semua telah berkumpul jika didengar dari suara berisik dari haalaman belakang.

Benar! Sepertinya hanya dirinya yang baru datang. Teman-temannya yang lain sedang asik bercanda ria dan beberapa sedang asik makan juga bernyanyi.

"Wehh ini Raja kita hari ini." ucap salah satu diantara mereka.

Deki mendorong kepala Wawan. "Ngomong didepan tuan rumah, anjirr."

Kevin tersenyum. "Asik nih, makan apa ya." mata Kevin menyapu seluruh makanan.

"Enak lu woi baru dateng udah makan,"

Kevin terkekeh. "Ki, ga ada gelas apa ya?" tanyanya memegang piring yang telah penuh oleh makanan.

Deki mengarah pandangannya keseluruh arah. "Abis kayaknya, lo ambil aja didapur."

Kevin mengangguk, sebelum ke dapur ia menaruh piringnya diatas meja.

Begitu sampai didapur, Kevin langsung mengedarkan matanya mencari gelas. Tak lama ia menemukan gelas yang letaknya tak jauh darinya. Sebelum mengambil gelas itu, pandangannya terhenti pada empat kotak makan yang disusun keatas. Ia seperti pernah melihatnya, tapi dimananya ia lupa. Kotak makan itu bergambar Elsa Frozen, Rapunzel, Olaf Frozen, dan Minnie Mouse yang bentuknya sama. Kalaupun itu punya Deki, tidak mungkin. Deki anak semata wayang dirumah ini.

Begitu ingin menyentuh kotak makan itu, Deki memanggilnya.

"Vin," Deki yang berdiri dibelakang Kevin.

"Ah.. ini gue udah dapet," ucap Kevin lalu mengambil gelas didepannya secara acak. Lalu pergi melewati Deki.
Deki menatap punggung Kevin sekilas kebelakang, lalu berjalan kearah tempat kotak makan itu berada.

Deki menatap miris kotak makan itu. "Lo semua dan pemilik lo punya ikatan yang kuat ya." dibukanya kotak makan itu yang telah kosong.

"Sayangnya isinya udah ga ada, jadi buat apa gue ngasih ini ke lo, Vin."

***

Lisa menyelonjorkan kakinya disofa. Matanya menatap ke arah kartun mingguannya dan tangan yang sibuk mengunyah cemilan. Satu kata untuk keadaan Lisa saat ini. Gembel!

Baju dengan bahu lebar yang besar dibadannya hingga menutup hotpans yang dipakainya, rambut yang dikuncir berantakan, mulut yang penuh dengan cemilan dengan sisa dipinggir mulutnya, wajah yang berminyak belum dicuci, badan yang lengket karena belum mandi, dan ruang tamu yang berhasil disulapnya menjadi tempat sampah!.

Tisu dimana-mana, cemilan yang berjatuh-jatuhan, kaset DVD yang berantakan. Sukses sekali Lisa membuat rumahnya seperti kapal pecah. Untungnya, Papa, Mama dan adiknya sedang menginap dipuncak karena acara perusahaan Papanya. Jika tidak, habis sudah.

Ting Tong..

Lisa menatap kebelakang, ke arah pintu utama. Jarang-jarang ada tamu. Tanpa mempedulikan keadaan dirinya, ia langsung saja berjalan membuka pintu.

Sebelum akhirnya membuka, Lisa teringat Kevin.

'Apa mungkin ini Kevin?', pikirnya.

Sontak Lisa langsung merapihkan dirinya dan memasang wajah sebaik-baiknya.
Begitu dibuka, yang dilihatnya adalah Deki. Harapannya terbuang sia-sia.

Deki terkekeh menyadari perubahan wajah Lisa. "Sorry, gue bukan Kevin hehe."

Lisa membulatkan matanya lalu menggelengkan kepalanya cepat serta mengibaskan kedua tangannya diudara. "Gue ga berharap lo Kevin kok!"

Deki mengacakkan rambut Lisa begitu melihat wajah paniknya yang terlihat seperti anak kecil.

"Serius deh!" ucapnya lagi meyakinkan.

"Iyaudah, nih gue mau ngembaliin kotak makan lo!" Deki menyodorkan tas kecil yang berisi empat kotak makannya.

Lisa mengambil dan memegang satu diantara yang lain. "Dimakan?" matanya menatap Deki berbinar, seolah baru saja mendapatkan jackpot!.

Deki hanya menaikkan satu alisnya. Begitupun Lisa yang langsung percaya oleh gerakan alis Deki. Senyumnya langsung mengembang.

"Eh tapi lo ga bilang itu dari gue, 'kan?" Lisa mencoba untuk kembali biasa.

"Ga,"

Senyum itu kembali terbit. "Baguslah!"

Deki menatap Lisa dengan perasaan bersalah. Teganya ia membohongi Lisa. Entah bagaimana nantinya jika Lisa tau bahwa ia tidak menyampaikan itu semua ke Kevin.

"Yaudah, lo mau masuk dulu?"

Deki langsung menolak cepat. Dan dibalasi anggukkan oleh Lisa. Deki pun langsung membawa motornya pergi.

"Maafin gue, Sa."

28 Maret 2017

Lisa & KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang