Three

5.6K 804 35
                                    

"Pagi teman-teman, namaku Kim Mingyu. Mulai hari ini mohon bantuannya ya..."

Mingyu memperkenalkan diri dikelas barunya. Kelas 1-2. Lelaki tinggi itu kemudian membungkukkan badannya sembilan puluh derajat dihadapan teman-temannya. Ibunya pernah bilang kalau ini salah satu kebiasaan orang korea. Membungkukkan badan.

Beberapa orang terlihat sibuk ingin menanyainya. Tentu saja semuanya penasaran. Apalagi mendengar Mingyu pindahan dari amerika. Siapa yang tidak ingin berkenalan bukan? Sampai akhirnya guru Baek menyuruh semuanya diam dan berkata untuk menanyai Mingyu nanti saja ketika istirahat.

Ini adalah pelajaran pertamanya di korea. Matematika. Mingyu terlihat cukup kebingungan dengan perbedaan bahasa yang dialaminya. Meski Mingyu mengerti apa yang dikatakan gurunya, ia lupa kalau ia belum pernah mempelajari istilah-istilah matematika dalam bahasa korea.

Akhirnya Mingyu memilih melamun. Membayangkan kehidupan seperti apa yang akan dilaluinya selama tiga tahun kedepan nanti. Apalagi hidup bersama dengan Wonwoo-ssi itu.

Ah, Wonwoo-ssi.

Tadi pagi mereka hampir saja telat karena ulah gadis itu. Mingyu dapat melihat dengan jelas betapa santai dan lambannya pergerakan Jeon Wonwoo-ssi. Ketika ia memasukkan buku kedalam tasnya, memakan sarapannya, mengikat tali sepatunya, dan belum lagi tentang bagaimana Wonwoo yang harus dibangunkan dengan keras dengan cara menggedor pintu kamarnya.

Pagi itu Mingyu yang sudah rapih tengah duduk di meja makan menunggu Wonwoo keluar dari kamarnya. Namun gadis lamban itu tidak kunjung keluar dan membuatnya harus menggedor pintu kamar gadis itu dengan keras.

Kemudian Jeon Wonwoo-ssi itu keluar juga dari kamarnya sambi mengucek matanya.

"Berisik sekali Mingyu-ssi...." Ucap suara seraknya.

"Wonwoo-ssi! Lihat ini sudah jam berapa?! Kau mau kita terlambat?!"

"Aku mengerti Kim Mingyu.. Dan jangan teriak-teriak."

Dan kemudian Wonwoo mengambil handuk juga pakaiannya. Beranjak ke kamar mandi dengan pergerakan yang lamban. Saaaangat lamban.

Beruntung mereka tidak terlambat sampai ke sekolah. Sebetulnya mereka bisa saja terlambat, tapi Mingyu menarik tangan Wonwoo kencang dan membuat gadis itu terpaksa berlari mengikutinya.

"Yak!!! Kim Mingyu!! Jangan membuatku berlari!!"

Tapi Mingyu tidak mendengarkan omelan Wonwoo dan terus menyeretnya memasuki sekolah.

Aaarrrggghhh! Rasanya besok ia ingin berangkat sendiri saja! Kalau saja ia hapal jalan...

Sayangnya tidak.

•••

"Hay, Kim Mingyu! Namaku Kwon Soonyoung. Panggil Soonyoung saja."

Lelaki yang duduk di depan Mingyu membalikkan badannya lalu kemudian memperkenalkan dirinya. Tangannya terulur di depan Mingyu. Mengajaknya bersalaman.

"Mingyu..."

Mingyu menerima uluran tangan itu sambil tersenyum. Kemudian ia menelisik wajah lelaki didepannya itu. Matanya sungguh sipit dan pipinya terlihat chubby menggemaskan. Persis seperti hamster. Rambut berponinya ia warnai dengan warna coklat dan membuatnya semakin mirip hamster.

"Hey! Kau benar-benar dari amerika?? Woaaah! Aku baru pertama kali bertemu dengan murid pindahan dari luar negeri! Kau pasti jago sekali bahasa inggrisnya bukan? Ngomong-ngomong kau ini blasteran?"

Lelaki bernama Soonyoung itu terus saja menyerocos menanyainya seperti keran bocor. Membuat Mingyu kebingungan menjawabnya.

"Eeer... Iya aku benar dari amerika Soonyoung-ssi. Kalau kau bertanya aku jago atau tidak bahasa inggris, yaa mungkin aku bisa dibilang jago. Dan orang tuaku, mereka korea asli. Jadi aku bukan blasteran."

My Nasty Wonnie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang