Twenty

4.3K 693 50
                                    

Satu: Biasakan tersenyum dan buanglah muka datarmu.

"Kau sudah pulang Mingyu-ah?" Wonwoo melihat Mingyu yang baru saja memasuki flatnya dan kemudian menyapanya dengan senyum terbaiknya.

Mingyu menatap Wonwoo keheranan. Gadis itu tidak biasanya tersenyum semanis ini. Bahkan gadis itu tidak memanggilnya Mingyu-ssi seperti biasanya.

Tunggu dulu,

Barusan dia memanggilnya apa?

"Kau tadi memanggilku apa?"

Dua: Berhentilah menyebutnya dengan sebutan Mingyu-ssi.

"Mingyu-ah.." Wonwoo menjawab sembari tersenyum dengan manis lagi. Ia ingat poin nomor dua yang dikatakan Seungkwan tadi siang.

"Heol, Jeon Wonwoo, kau ini salah makan atau bagaimana?" Mingyu berkata datar sembari memasuki kamarnya. Mengganti bajunya sebentar kemudian keluar kembali.

"Kau pasti ingin aku memanggilmu nuna bukan? Seperti aku memanggil Jihoon nuna? Lihat saja, aku tidak akan pernah memanggilmu nuna."

"Yak! Memangnya aku kenapa? Aku kan memang lebih tua setahun darimu!"

"Cih, gadis jorok sepertimu, mana sudi aku menyebutmu nuna!"

Wonwoo mendengus kesal mendengar perkataan Mingyu. Ia jadi menyesal memanggilnya dengan sebutan Mingyu-ah. Harusnya ia panggil Mingyu-ssi saja seperti biasanya.

Tapi ia harus tahan, ini juga demi kebaikan dirinya.

Dan demi kebaikan nasib percintaannya.

"Kau mau makan apa hari ini?" Mingyu melangkah ke dapur dan kemudian membuka kulkas.

"Ah! Biar aku saja yang memasak!" Wonwoo menjawab sembari menghampiri Mingyu cepat.

Tiga: Masakkanlah makan malam untuknya.

"Apa?! Kau mau masak!?"

Mingyu menatap Wonwoo tidak percaya. Yang ditatap hanya nyengir garing. Berusaha memberikan cengiran terbaiknya. Namun nampaknya gagal.

"A.. Aku mau masak juga! Memangnya kenapa?"

"Heol Jeon Wonwoo, kau pasti betulan sakit ya?"

Mingyu mengangkat tangannya mencoba meraba dahi Wonwoo. Namun langsung ditepis cepat olehnya.

"Aku tidak sakit!" Ujar Wonwoo ketus. Sepersekian detik kemudian ia menyesal telah menjawab dengan ketus. Gadis itu lalu berusaha tersenyum kembali.

"Aku juga ingin belajar memasak Mingyu-ah." Wonwoo menjawab sambil menebarkan senyumnya.

"Baiklah, aku mengerti. Hanya saja berhentilah memanggilku 'Mingyu-ah' dan tersenyum aneh seperti itu! Kau membuatku takut!"

Wonwoo mendecih pelah mendengar perkataan Mingyu. Lelaki itu terkekeh geli melihatnya.

"Itu dia Jeon Wonwoo yang aku kenal." Ujarnya puas.

"Kau mau makan apa?" Tanya Wonwoo ketus.

"Apa saja, yang bisa kau masak."

Wonwoo kemudian membuka kulkas dan mengamati isinya. Sejujurnya Wonwoo belum pernah melakukan ini sebelumnya. Ia memang sudah sering memperhatikan Mingyu atau ibunya memasak. Hanya saja kali ini ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

Mingyu yang sedari tadi mengamatinya merasa iba. Ia kemudian menghampirinya dan ikut menengok isi kulkas.

"Sepertinya malam ini makan sup daging akan enak.."

My Nasty Wonnie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang