Ini sudah hari ke empat Mingyu tinggal bersama dengan Wonwoo. Sejauh ini tidak banyak masalah yang berarti baginya. Mereka masih sering saling teriak satu sama lain, namun mereka berbaikan hari itu juga.
Dan berterimakasihlah karena pernyataan tidak bertanggung jawab dari Wonwoo, kini satu sekolah tahu ia adalah 'sepupu' Wonwoo yang tinggal berdua bersamanya. Banyak dari teman-teman sekelasnya yang menanyakan masalah Wonwoo kepadanya. Belum lagi para guru juga ikut-ikutan bertanya tentang Wonwoo padanya. Sepertinya semua anak di sekolahnya itu sangat mengidolakan Wonwoo.
Dan Mingyu jadi ikut tenar karena gadis itu.
"Hai Kim Mingyu-ssi, boleh aku minta nomor hp sepupumu itu?" Seorang siswa dari kelas sebelah memanggilnya hanya untuk meminta nomor Jeon Wonwoo.
Mingyu jadi kesal karenanya. Nomor hp Wonwoo saja ia bahkan tak punya.
Akhirnya ia berbohong pada lelaki itu dengan mengatakan kalau ia tidak membawa hpnya.
"Wonwoo sunbae lagi?" Tanya Soonyoung sesaat setelah Mingyu duduk dibangkunya.
Mingyu hanya mengangguk tanpa menjawab.
"Tapi aku tidak mengerti denganmu Mingyu-ah, ia lebih tua dari mu dan ia sepupumu. Seharusnya kau memanggilnya dengan sebutan Wonwoo nuna daripada Wonwoo-ssi."
"Nuna?"
"Iya benar. Nuna adalah panggilan dari laki-laki kepada wanita yang lebih tua Mingyu-ah."
Mingyu baru mendengar istilah itu. Ah, sepertinya ia harus belajar kebudayaan korea lebih giat lagi.
"Kalau aku memanggilnya dengan Wonwoo-ssi..?"
"Yak! Kata akhiran 'ssi' itu hanya ditunjukkan ketika situasi formal atau kepada seorang yang baru saja dikenal. Kalian kan saudara, masa terus-terusan saling panggil seperti itu?"
Mingyu meringis. Sebetulnya begitulah hubungannya dengan si gadis kerempeng itu. Mereka baru saling kenal empat hari yang lalu. Hanya saja karena omongan ngawur Wonwoo tempo hari, ia menjadi sepupu dadakan untuk Wonwoo.
Bel pulang sekolah berbunyi. Tadi pagi Wonwoo sudah berpesan pada Mingyu agar ia pulang duluan tanpa menunggu dirinya karena Wonwoo sedang mempersiapkan diri untuk olimpiade. Mingyu sendiri tidak masalah karena setelah tiga hari didampingi Wonwoo pada akhirnya ia bisa menghapal rute dari flat Wonwoo menuju sekolahnya. Mingyu juga sudah mengurus T-Money nya, sehingga semuanya tidak menjadi masalah.
Sesaat setelah bel, Soonyoung mengajaknya untuk makan malam diluar. Lengkap bersama Seokmin, Chan dan Hansol. Mingyu tidak menolak. Apalagi hari ini Wonwoo pulang terlambat. Mingyu tidak ingin makan sendirian di rumah. Lagipula jarak tempat makan yang di tunjuk oleh Soonyoung tidak begitu jauh dari flat Wonwoo. Akhirnya mereka berlima berangkat bersama menuju tempat makan tersebut.
•••
Pukul tujuh malam, Mingyu akhirnya sampai ke flat Wonwoo setelah acara makan malamnya dengan Soonyoung dan kawan-kawan barusan. Ia menekan tombol password flat Wonwoo setelah sebelumnya tadi pagi diberitahu oleh gadis itu.
Mingyu melongok kanan-kiri, mencoba mencari kehadiran seseroang pada flat sempit itu. Tapi ternyata Wonwoo belum pulang dari persiapan olimpiadenya.
Akhirnya Mingyu langsung berjalan menuju kamarnya. Masuk, kemudian mengganti baju dan merebahkan diri di kasurnya. Kehausan, ia kemudian beranjak dari kasur menuju dapur. Setelah meneguk segelas air dari kulkas, ia melihat tumpukan piring kotor bekas semalam. Mingyu kira Wonwoo akan membersihkannya, tapi piring-piring itu hanya teronggok dalam bak cuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nasty Wonnie ✔
FanfictionJeon Wonwoo, gadis pemalas yang jorok tiba-tiba harus tinggal dengan Kim Mingyu yang gila kebersihan. "Tapi eomma, aku ini cewek. Mana boleh aku tinggal berduaan dengan lelaki..." "Ini demi kebaikan kamu sayang, lagipula Mingyu tidak akan berbuat m...