Twenty Six

4.3K 656 25
                                    

Tahu-tahu saja waktu berjalan dengan begitu cepat. Tanpa terasa hari ini adalah hari terakhir Mingyu tinggal serumah bersama Wonwoo. Kemarin sore Nyonya Kim meneleponnya dan berkata bahwa  eommanya itu akan berangkat malam nanti dan kemungkinan akan tiba di Seoul esok harinya. Nyonya Kim akan  langsung menjemput Mingyu di flat Wonwoo sesampainya di Seoul.

Mingyu langsung mengabari Wonwoo begitu mendapat kabar tersebut, hanya saja gadis itu seperti tidak terlalu mengambil pusing. Toh mereka masih bisa bertemu di sekolah, ucap Wonwoo kemarin malam.

Hanya saja, Mingyu tahu. Semuanya tidak akan sesederhana yang Wonwoo bayangkan. Mingyu ingin bercerita yang sebenarnya pada Wonwoo tadi malam. Tapi tertahan. Pada akhirnya ia lebih memilih diam saja.

"Wonnie, ayo bangun!" Ucap Mingyu dari balik kamar Wonwoo.

Mingyu masih seperti Mingyu yang sebelum-sebelumnya. Lelaki cerewet yang gemar menceramahi Wonwoo kapanpun dan dimanapun. Begitu pula kali ini. Ia berusaha membangunkan Wonwoo yang lagi-lagi bangun kesiangan.

Tak sabar, akhirnya ia masuk saja ke kamar Wonwoo. Toh sekarang gadis itu sudah resmi menjadi pacarnya, kan?

"Wonnie?" Panggil Mingyu sembari mengguncang-guncangkan tubuh Wonwoo.

"Gyu...." Wonwoo melenguh dalam tidurnya. Ia masih mengantuk dan belum ingin bangun. Gadis itu kini malah menarik selimutnya makin ke atas menutupi wajahnya.

Mingyu sebetulnya ingin marah-marah melihat Wonwoo yang masih saja sulit dibangunkan seperti itu. Tapi ia urungkan. Lelaki itu tidak ingin mengisi hari terakhirnya di kediaman Wonwoo ini dengan marah-marah.

Dan ngomong-ngomong, ya Tuhan, apa yang harus diperbuatnya untuk menghadapi gadis pemalas ini? Mingyu tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi bila dirinya pergi nanti. Siapa yang akan membangunkannya?

Mingyu melirik jam di pergelangan tangannya. Masih empat puluh menit lagi sampai bel berbunyi. Haruskah ia berteriak seperti biasanya untuk membuat Wonwoo terbangun?

Lelaki itu menatap Wonwoo sejenak. Memperhatikan bagaimana gadis kurus itu tidur meringkuk di balik selimutnya. Rambutnya acak-acakan menyembul keluar dari selimut yang ia kenakan sampai menutupi wajahnya.

Dan itu sungguh imut.

Mingyu mengusap ujung kepala Wonwoo sekilas dan kemudian memilih pergi dari sana tanpa membangunkan Wonwoo.

•••

"Yak! Mingyu-ssi! Kenapa tidak bangunkan aku??"

Akhirnya pada pukul sembilan Wonwoo bangun dari tidurnya. Dan itu sudah sejam berlalu sejak bel masuk sekolah berbunyi. Ia langsung saja berteriak kesal pada Mingyu yang tidak membangunkannya.

"Aku sudah membangunkanmu Wonnie, tapi kau tetap saja tidak mau bangun."

Mingyu terlihat tengah duduk di sofa, menonton tv sambil memakan camilan di depan meja. Lelaki itu sudah mengganti seragamnya dengan kaus oblong dan celana pendek. Dan HEY! KENAPA MINGYU TIDAK SEKOLAH?!

"YAK! KAU BOLOS?!"

"Heol, santai sajalah Wonnie, kau yang sering bilang padaku membolos sehari tidak akan membuatmu bodoh."

"Tapi kita sudah terlalu sering bolos Mingyu-ssi! Apalagi beberapa minggu lagi sudah ujian kenaikan kelas kan?!"

"Sudahlah Wonnie, dan berhentilah memanggilku 'Mingyu-ssi'. Kita sudah sepakat bukan?" Mingyu mendelik kesal ke arah Wonwoo.

Wonwoo memanyunkan bibirnya. Kesal terhadap pacar baru didepannya itu. Ia akhirnya berjalan menuju sofa yang Mingyu duduki dan menaruh pantatnya disampingnya.

My Nasty Wonnie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang