Four

5.2K 769 9
                                    

Jeon Wonwoo tersenyum dengan senyum datarnya ketika melihat Kim Mingyu yang antusias memilih wortel dan lobak ditangannya. Saat ini mereka tengah berbelanja bahan makanan di supermarket. Mingyu barusan mengomelinya sepulang sekolah tadi ketika tahu kulkas Wonwoo tidak terisi apapun.

"Yak! Bagaimana bisa kulkasmu sekosong ini?! Kau makan apa saja selama ini, heh?!"

Mingyu baru saja mengecek kulkasnya. Tadi pagi mereka sarapan roti. Sehingga Mingyu tidak tahu bagaimana isi kulkas Wonwoo.

"Sekarang ini jaman sudah canggih Mingyu-ssi, apa kau tidak mengenal istilah delivery di amerika? Dan jangan teriak-teriak! Ugh! Sudah berulang kali aku peringatkan."

"Lalu apa yang biasanya kau pesan?"

Wonwoo menjawab dengan gerakan dagunya. Mencoba menunjuk beberapa kotak bekas chicken yang ada di tong sampah.

"Mana bisa kau makan itu setiap hari heh! Pantas saja badanmu kerempeng!"

Dan setelah mengatainya kerempeng, Mingyu bersikeras pada Wonwoo untuk pergi ke supermarket membeli bahan makanan.

"Tapi aku tidak bisa masak Mingyu-ssi."

"Aku tahu Wonwoo-ssi. Jadi diamlah dan biarkan aku yang memasak. Aku tidak mau pulang-pulang dari korea jadi kerempeng seperti dirimu."

Wonwoo kemudian memperhatikan Mingyu lagi. Kini ia melihat lelaki tan itu tengah bersemangat mengobrol dengan salah satu penjaga di bagian daging sapi. Lelaki itu pergi kesana setelah sebelumnya bertanya pada Wonwoo apa bahasa korea dari daging sapi.

"Seogogi..." Jawab Wonwoo.

Dan Mingyu kemudian langsung ngacir ke arah pegawai itu. Entah apa yang mereka obrolkan. Tapi Mingyu terlihat senang sekali. Mungkin ia sekalian ingin melatih bahasa koreanya untuk urusan masak memasak? Batin Wonwoo.

Ah lucunya Kim Mingyu itu...

Wonwoo bergumam dalam hati dan langsung ia tepis jauh-jauh pikiran itu.

Tapi Kim Mingyu yang baru sehari dikenalnya ini memang lucu. Wonwoo jadi ingat bagaimana muka kecoklatan lelaki itu memerah ketika ia goda di sekolah barusan.

Ya, Wonwoo memang berniat ingin menggodanya dengan mengumumkan pada teman-teman satu kelasnya kalau ia dan laki-laki tinggi itu kini tinggal serumah. Sebelumnya Wonwoo memang sudah tahu kalau lelaki itu mati-matian ingin menyembunyikan fakta tersebut. Kelihatan sekali dari caranya melarang Wonwoo menghampiri kelasnya.

Tapi perbuatan aneh Kim Mingyu itu membuatnya semakin bersemangat untuk menggodanya.

Lagipula apa anehnya tinggal serumah? Mereka tinggal bilang kalau mereka adalah saudara jauh, dan masalahnya selesai, bukan?

Tapi Kim Mingyu, si hitam yang tinggi itu membuatnya seolah-olah itu adalah masalah yang besar.

Dan membuatnya semakin terlihat lucu.

Sekaligus aneh.

"Ayo Wonwoo-ssi, aku sudah selesai."

Kim Mingyu menghampiri Wonwoo dengan trolley yang isinya penuh oleh bahan makanan.

"Belanja mu banyak juga Kim Mingyu-ssi." Wonwoo memperhatikan dengan seksama isi dari trolley yang dibawa Mingyu.

"Ini karena kulkasmu kosong, bodoh!"

Wonwoo memanyunkan bibirnya sedikit. Kesal.

"Kulkasku memang kosong. Tapi jangan panggil aku bodoh Mingyu-ssi. Karena aku tidak bodoh."

My Nasty Wonnie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang