Twenty Nine

5.4K 677 41
                                    

"Akhir-akhir ini kau banyak pikiran ya Jeon Wonwoo?" Ujar Jihoon ketika Wonwoo, Jihoon dan Seungkwan tengah menyantap makan siang mereka.

"Apa yang kau pikirkan sih? Ujian sudah selesai, dan nilaimu pasti sempurna seperti biasanya." Seungkwan berkata diikuti dengan gigitannya pada roti kacang yang berada di genggamannya.

Ya, ujian memang sudah selesai tiga hari yang lalu. Saat ini Wonwoo tengah memasuki fase minggu tenang sebelum mulai libur musim dingin.

Libur musim dingin tinggal tiga hari lagi.

Dan sayangnya,

Sampai detik ini Mingyu belum menepati janjinya.

Janji mereka untuk pergi bersama.

"Kau masih belum mau cerita?" Tanya Jihoon khawatir.

Wonwoo menghela nafas panjang. Pada akhirnya ia memutuskan untuk membagi cerita yang selama ini di pendamnya kepada kedua sahabatnya itu.

"Sebenarnya Mingyu sudah tidak tinggal bersamaku.."

"Eh?"

"HAAH??"

Jihoon terlihat kaget dengan perkataan Wonwoo barusan. Dan Seungkwan lebih kaget lagi.

"KALIAN PUTUS??" Teriak Seungkwan, dan langsung di balas dengan delikan tajam dari Jihoon.

"Tidak seperti itu..." Jawab Wonwoo.

"Perusahaan ayahnya mendirikan anak perusahaan di korea. Orangtuanya pulang untuk mengurusnya. Mingyu juga berkewajiban untuk mengurus. Dan imbasnya Mingyu jadi sangat sibuk sekali akhir-akhir ini." Lanjut Wonwoo panjang lebar.

"Heol! Memangnya dia tidak menghubungimu??" Tanya Seungkwan kesal.

"Kadang-kadang..." Jawab Wonwoo lirih.

"Sudah saja dengan lelaki begitu!" Seungkwan berapi-api.

"Yak! Kau ini bodoh apa bagaimana sih?!" Sergah Jihoon pada Seungkwan.

"Wonwoo-ya, kau harus sabar oke? Ini hanya sebentar. Aku yakin Mingyu akan kembali lagi padamu sebentar lagi." Jihoon tersenyum dan kemudian mengusap-usap bahu Wonwoo pelan. Menguatkannya. Wonwoo hanya bisa tersenyum getir.

"Wonnie..."

Tiba-tiba seseorang menyebut nama Wonwoo dari belakang tempatnya duduk. Suaranya sangat familiar. Jihoon dan Seungkwan yang duduk di depan Wonwoo melongo melihat pemandangan sosok lelaki tinggi dibelakang Wonwoo. Wonwoo akhirnya berbalik dan mendapatkan wajah lelaki yang sangat dikenalnya.

Itu Kim Mingyu.

"Hari ini kau ada waktu?"

Wonwoo mendongak mendapati Mingyu yang kini tengah meremas pelan bahu Wonwoo. Wonwoo tidak menjawab dan hanya mengangguk.

"Sekolah selesai pukul tiga, temani aku sehabis itu ya?" Mingyu berkata sambil tersenyum.

Wonwoo lagi-lagi hanya mengangguk. Namun perlahan-lahan wajah kusutnya berubah. Berganti dengan tatapan ceria dari balik sorot matanya.

•••

Mingyu memang meminta Wonwoo untuk menemaninya. Awalnya Wonwoo mengira Mingyu akan menepati janjinya dengan mengajaknya sekedar pergi memutari mall. Hanya saja kini Wonwoo terdampar di satu sudut perpustakaan sekolah bersama Mingyu. Menatapi kekasihnya sedang sibuk dengan laporan kantornya.

"Maafkan aku Wonnie, tapi kali inipun aku belum bisa menepati janjiku mengajakmu pergi bersama... Sebagai gantinya, temani aku mengerjakan laporanku, eoh?"

My Nasty Wonnie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang