Nine

4.7K 690 20
                                    

Setelah berputar-putar, menyasar beberapa kali, dan bertanya pada beberapa orang, akhirnya Wonwoo dan Mingyu sampai juga ke rumah Mingyu yang ada di daerah elit gangnam.

"Bagimana sih kau ini! Masa letak rumah sendiri saja tidak tahu!" Protes Wonwoo kesal. Ia sudah terlalu lelah berjalan kesana kemari.

"Yak! Mana kutahu! Aku kan kesini hanya setahun sekali!" Mingyu tidak terima perkataan Wonwoo.

"Hhhh tetap saja Kim Mingyu..."

Sambil cemberut, Mingyu kemudian memencet tombol intercome yang berada di luar pagar. Mencoba menghubungi seseorang yang ada di dalam sama.

"Ahjusshi, ini aku Kim Mingyu.." Ucapnya singkat kepada seseorang di dalam sana.

Tak berapa lama, seorang lelaki setengah baya tergopoh-gopoh keluar dari dalamnya.

"Tuan muda..." Sapanya sambil membungkukkan badan.

"Hai paman, apa kabar?" Mingyu juga membungkukkan badan pada lelaki itu. Wonwoo pun ikut-ikutan membungkuk.

"Aku baik tuan, ah, bagaimana kalau kita bicara di dalam saja?"

Ahjusshi itu kemudian membimbing Mingyu dan Wonwoo memasuki halaman rumah. Begitu masuk, Wonwoo disuguhkan dengan halaman yang terhampar saaaaangat luas. Terdapat pohon-pohon perdu hias di kanan kiri halaman. Selain itu terdapat juga gazebo dan air mancur yang menghiasinya.

"Tuan muda kapan kemari? Tidak bersama tuan besar?" Ujar paman tersebut.

"Ah, aku sudah beberapa minggu disini. Dan aku sendirian saja. Oh, perkenalkan, ini temanku, Jeon Wonwoo. Aku tinggal bersamanya selama ini."

Mingyu memperkenalkan Wonwoo kepada paman tersebut.

"Jeon Wonwoo.." Ucap Wonwoo sambil tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk menyalami lelaki tersebut.

"Namaku Park Joonsik, panggil saja Park Ahjusshi, atau paman." Serunya sambil menjabat tangan Wonwoo.

Setelah mengganti sepatu mereka dengan sandal rumah, mereka berdua memasuki rumah Mingyu.

Begitu masuk, Wonwoo disuguhi dengan ruang tamu yang begitu luas. Terdapat satu set sofa mewah berwarna hitam yang terlihat empuk menghiasi ruangan. Selain itu, banyak pula pajangan guci-guci mahal beserta ornamen-ornamen lainnya.

Diatas ruangan, tergantung lampu hias dari kristal yang sangat cantik. Terdapat pula lukisan-lukisan indah menggantung di setiap dindingnya. Dan jangan lupakan juga grand piano hitam yang ditaruh di sudut ruangan. Kemudian di samping kiri ruangan, terdapat pula tangga mewah yang menghubungkan dengan lantai dua.

"Yeokshi, Kim Mingyu..." Wonwoo berucap pelan.

"Apanya?" Tanya Mingyu. Rupanya ia mendengar perkataan pelan Wonwoo.

Gadis itu hanya menggeleng lalu mengangkat bahu.

"Ah, tuan muda apakah sudah makan? Mau kubuatkan sesuatu?" Tanya Park Ahjusshi.

"Tidak usah paman, aku akan ke kamar saja." Mingyu berkata seraya memberi isyarat pada Wonwoo untuk mengikutinya.

Mingyu kemudian mulai menaiki tangga setelah berbasa-basi sebentar dengan Park Ahjusshi. Wonwoo mengekor dibelakangnya.

Ketika memasuki lantai dua, lagi-lagi Wonwoo disuguhkan dengan satu buah ruangan mewah bernuansa putih gading. Sepertinya itu ruang keluarga, karena terdapat tv dengan layar yang sangat lebar lengkap dengan home theater nya. Sofa kulit berwarna khaki juga menghiasi ruangan tersebut.

My Nasty Wonnie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang