Twenty One

4.3K 688 38
                                    

Ini hari ketiga Soonyoung mendapati Mingyu yang langsung pergi keluar dari kelas ketika bel istirahat pertama berbunyi. Lelaki itu hanya pergi keluar untuk beberapa menit dan langsung kembali setelahnya. Soonyoung bahkan tidak tahu Mingyu pergi kemana dalam waktu sesingkat itu. Yang jelas lelaki bermata sipit itu yakin Mingyu bukan pergi ke kantin, karena ia tidak membawa apapun di tangannya ketika ia kembali ke kelas.

"Kuperhatikan kau selalu pergi terburu-buru setelah bel istirahat. Memangnya kau kemana?" Tanya Soonyoung sesaat setelah Mingyu duduk kembali di tempatnya.

"Aku ke lantai tiga.." Mingyu berkata sambil menghela nafas tidak semangat.

"Hah? Untuk apa kau kesana? Bukankah disana kelasnya anak-anak tahun kedua?"

"Iya, aku pergi ke kelas Wonwoo."

"Lho? Untuk apa? Kau menemui Wonwoo sunbae?"

Mingyu menggeleng lemah, "Aku tidak menemuinya, mungkin lebih tepat disebut mengintip."

Soonyoung menatap Mingyu dengan wajah kebingungan. Mengintip? Kenapa harus mengintip? Apakah Mingyu berubah menjadi seorang byuntae sekarang?

"Aku cuma mau memastikan Wonwoo tidak membolos lagi dari kelasnya.." Mingyu melanjutkan ceritanya.

"Lho? Bukankah kalian berangkat bersama selama ini?"

Mingyu lagi-lagi menggeleng, "Tidak untuk tiga hari ini..."

Soonyoung memasang tatapan bertanya pada Mingyu. Seperti mengerti maksud Soonyoung, Mingyu akhirnya membuka suara.

"Aku..."

"Bertengkar dengan Wonwoo..."

"Sudah tiga hari ini aku tidak berbicara dengannya."

Soonyoung menatapnya tak percaya. Mingyu yang ditatapnya kini terlihat makin lesu setelah membicarakan hal itu.

"Itu aneh sekali, bukankah kalian satu rumah?" Tanya Soonyoung keheranan.

"Ya, tapi dia tidak memberiku kesempatan berbicara.."

"Ia diam saja saat kutanya ketika makan malam. Ia juga berangkat pagi-pagi sekali sehingga aku tidak berkesempatan bertemu dengannya. Ia bahkan langsung mengunci diri di kamar setelah pulang sekolah..."

Mingyu meletakkan dagunya diatas meja setelah menjelaskan ceritanya panjang lebar. Kelihatan sekali ada siratan kesedihan dari pandangan kosong matanya.

Soonyoung bingung harus berkata apa lagi. Ia menggaruk canggung punggung lehernya yang tidak gatal.

"Ngomong-ngomong apa yang sudah kau lakukan memangnya sampai seperti ini?"

"Aku memang sedikit cerewet saat itu, kuakui itu."

Mingyu membayangkan ia yang mengomeli Wonwoo tempo hari. Padahal biasanya gadis itu menanggapi Mingyu dengan lalu. Mingyu tidak menyangka Wonwoo akan semarah ini.

"Tapi kau lucu sekali, kalian seakan-akan seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar." Soonyoung terkekeh geli ditengah rasa herannya pada lelaki tinggi di depannya itu.

Mingyu memutar bola matanya yang tadinya tertunduk menatap meja didepannya, kini menatap Soonyoung yang duduk di depannya.

"Aku..."

"Menyukainya..."

Mata sipit Soonyoung langsung membulat mendengar pengakuan Mingyu barusan.

"APA??"

"Jeon Wonwoo, aku menyukainya.."

"BUKANKAH KALIAN SEPUPU?"

"Itu hanya karangan Wonwoo saja.."

My Nasty Wonnie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang