Part 14
Perasaan Si Anjing Kecil
*****
Hembusan angin menerbangkan rambut dengan lembut, suara tawa memenuhi telinga, sinar mentari yang tak begitu terik membuat semuanya tambah sempurna. Ombak di depan sana saling berlarian, burung-burung terbang di atasnya, beberapa anak dan orang dewasa saling tersenyum dengan penuh kebahagiaan.
"Uaaaaahhhhh!"
"Pantai!"
"Sudah lama aku tidak ke pantai!"
"Ayo bersenang-senang!"
Akane, Kohaku, Midori, dan Aoi tidak bisa menutup mulut. Dari kemarin senyuman mereka tidak memudar begitu tuan mereka memutuskan untuk ke pantai daripada membuang waktu tidak jelas saat liburan musim panas. Aku setuju dengan itu dan Baasan pun mengizinkanku ke salah satu pantai terbaik di Kyoto ini. Yang masih menjadi pertanyaanku, darimana Shigure mendapatkan uang untuk membeli semua perlengkapan ini? Seperti tenda, beberapa bahan makanan, dan juga alat pemanggang.
"Tak kusangka banyak orang di tempat ini," ujar seorang laki-laki tinggi dan tampan yang berdiri di sampingku. Dia adalah Naoki, teman baik Shigure. Pertama kali aku bicara dengannya, dia seperti orang mesum. Waktu itu dia menarik daguku agar bisa melihat wajahku dengan jelas. Tentu saja tindakannya itu mendapat tinju dari Shigure.
"Shigure-sama, tenda sudah selesai! Tadaaa!" lapor Akane mempersembahkan tenda yang sudah dibangun bersama ketiga saudaranya.
Shigure tersenyum bangga, "Kerja bagus."
"Sekarang kami boleh ke sana, kan?!" tanya Aoi menunjuk laut."
"Ya."
"Asyik!" keempat orang itu berseru.
"Natsume-dono, ayo ikut kami," Kohaku menarik tanganku.
Aku terkejut, "Eh?! Tapi–"
"Ayo! Ayo!" Aoi juga menarik sebelah tanganku.
"Seperti biasa kalian bersemangat," ujar seseorang mendekati kami.
"Ah! Murasaki!" lagi, keempat laki-laki ini berseru.
Masaki-sensei tersenyum, "Aku tidak menyangka kita bisa bertemu di sini."
"Kau sendirian saja?" tanya Akane.
"Tentu saja tidak," Masaki-sensei menoleh ke belakang, aku mengikuti arah pandangnya. Hikaru dan seorang laki-laki lagi mendekat.
"Masaki, ini diletakkan di mana?" tanya Hikaru tanpa menyapa. Mungkin dia masih merasakan kecanggungan anatara dirinya dan kami. Apalagi Shigure tidak mau menatapnya.
"Di sini," Masaki-sensei tersenyum lembut padanya.
"Eh?! Kalian mau di sini?! Tempat lain, kan, ada," Shigure berkata cepat.
"Shigure," aku menegurnya dan Shigure hanya membuang napas. "Omong-omong... kau teman Shigure, kan?" aku menatap laki-laki yang terus bersembunyi di belakang Hikaru tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Fox
خيال (فانتازيا)Di umurnya yang ke 17 tahun, Hayashi Natsume yang telah kehilangan ibu serta kakak laki-laki harus tinggal di desa kelahirannya lagi bersama kakek dan neneknya. Karena 'keanehan' pada Natsume yang sudah ia miliki sejak kecil, Natsume berdoa di kuil...