Part 7
Ucapan yang Tidak Dimengerti
*****
Kepalaku sedikit pusing, badanku juga sedikit panas, tapi aku baik-baik saja. Baasan bersikeras melarangku untuk sekolah hari ini, tapi aku tidak mau melewatkan pelajaran lagi seperti kemarin. Aku meletakkan kepala di atas meja, memandang Shigure yang sedang berbincang-bincang pada dua siswa laki-laki di ambang pintu. Sejak kapan Shigure seakrab itu dengan mereka? Selain itu, entah kenapa Shigure rasanya mencoba menghindariku.
Seperti tadi pagi.
Ketika aku hendak melewati gerbang sekolah, aku berpapasan dengan Shigure dan keempat pelayannya. Aku menyapa mereka. Seperti biasa, Akane, Kohaku, Midori, dan Aoi membalas sapaan dengan senyuman lebar. Sedangkan Shigure hanya mengangguk, tersenyum tipis, kemudian mengabaikanku. Apa ada yang salah denganku?
Atau mungkin... Shigure tidak mau berteman denganku lagi?
"Ugh... Kepalaku pusing...," gumamku kemudian meletakkan kepala di meja.
"Natsume, kau baik-baik saja?" seseorang mendekat. Aku memperhatikan sepatunya kemudian perlahan naik ke atas. Wajah khawatir Yuuki terpampang jelas.
Cepat-cepat aku mengalihkan padangan sebelum tahu isi hatinya, "A–Aku baik-baik saja..."
Tiba-tiba telapak tangan Yuuki menempel di dahiku, "Kau tidak baik-baik saja." Ia juga menempelkan telapak tangan lainnya di dahi, sedang membandingkan suhu tubuh.
"Aku baik-baik saja," kataku menyingkirkan tangannya.
Ah, menyebalkan. Obat yang diberikan Masaki-sensei sepertinya tidak bekerja dengan baik.
"Aku akan membawamu ke ruangan kesehatan."
"Tidak perlu, Yuuki–"
"Natsume, izinkan aku membantumu. Bukankah kau temanku?"
'Teman?'
Aku hendak menatap mata Yuuki, namun kuurungkan. Kenapa dia mengatakan itu padaku? Bukankah dia tidak mau menjadi temanku lagi? Aku ingat betul ketika Yuuki, Sora, Hana, dan Saki berkata tidak mau berteman denganku lagi sepuluh tahun yang lalu. Sora sudah jelas-jelas menghindariku, bahkan sampai saat ini. Tak hanya itu, Sora tidak menyukaiku. Sedangkan si kembar Hana dan Saki sudah pindah ke luar negeri saat mulai masuk SMP – Baasan yang memberitahuku. Lalu kenapa Yuuki mau mengakui aku sebagai temannya?
"Tidak perlu... Jangan bicara denganku lagi."
'Aku tidak mau Sora semakin membenciku.'
Aku tahu. Aku sudah bersikap tidak sopan padanya. Yuuki, maafkan aku.
Kudengar helaan napas dari Yuuki, "Maafkan kelakukanku yang dulu. Saat itu kita masih kecil, kan?"
Ya...
"Tapi sekarang, aku ingin menjadi temanmu lagi. Boleh, kan?"
Tidak. Aku tidak mau dekat dengan orang yang bisa kubaca pikiran mereka. Aku sudah cukup merasakan sakit. Aku tidak mau menambahnya lagi.
Aku hanya diam, memandang ke luar jendela.
"Tidak apa-apa kau tidak mau menjadi temanku, tapi sekarang ayo ke ruangan kesehatan," Yuuki hendak menarik tanganku namun aku mencoba menjauh. Yuuki kecewa, "Aku hanya ingin membantu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Fox
FantasiDi umurnya yang ke 17 tahun, Hayashi Natsume yang telah kehilangan ibu serta kakak laki-laki harus tinggal di desa kelahirannya lagi bersama kakek dan neneknya. Karena 'keanehan' pada Natsume yang sudah ia miliki sejak kecil, Natsume berdoa di kuil...