Extra Part
(1)My Little Doctor
*****
Beratus tahun aku kesepian...
Akhirnya aku bisa menyentuhmu lagi, wahai kekasihku...
***
Bel terdengar nyaring di seluruh penjuru tempat belajar ini. Seorang pria tua di depan kelas mengakhiri pelajarannya sebelum melangkah pergi. Para siswa di kelas pun langsung bernapas lega. Ada yang menjatuhkan kepala di meja, ada yang mengemasi buku-buku yang dipakainya tadi, bahkan ada yang cepat-cepat keluar diikuti teman-temannya
"Hikaru, mau makan siang bersama?" tanya seorang laki-laki, mendekati mejaku. Wajahnya sangat manis. Dia tersenyum seramah mungkin.
Aku melirik laki-laki tinggi di belakangnya yang menatapku tajam, seolah akan membunuhku begitu aku menerima tawaran kekasihnya ini.
Aku tersenyum, "Maaf, Natsume. Aku sudah ada janji dengan Masaki-sensei."
"Baiklah," jawab Natsume dengan nada kecewa.
Aku mengeluarkan kotak makan siangku lalu berdiri, "Kalau begitu, aku permisi dulu."
"Sebaiknya kau pergi jauh-jauh sana," ujar laki-laki tampan di belakang Natsume ini.
"Shigure, selalu saja kau begitu," tegur Natsume. Alisnya berkerut.
Aku hanya terkekeh pada sepasang kekasih ini. Terkadang pertengkaran kecil mereka, membuat mereka terlihat manis. Laki-laki yang dipanggil Shigure itu masih saja menatapku tidak suka, padahal aku sudah minta maaf padanya berkali-kali. Di masa lalu, aku sudah keterlaluan. Tapi kini, tidak ada rasa dendam lagi yang menghantuiku. Aku kini malah sangat menghormati Shigure dan ucapan terima kasih tidak akan cukup setelah apa yang dia lakukan untukku.
Aku berjalan menuju sebuah ruangan sambil memandang halaman sekolah yang luas. Pohon sakura tertiup angin, bergoyang-goyang dan menggugurkan beberapa kelopak bunganya. Sekarang musim semi dan aku sudah duduk di bangku kelas 3 SMA.
Aku berhenti sejenak.
Kelas 3 SMA, ya...
Haruskah aku mengulangi kehidupanku lagi? Lulus dari SMA lalu mengurus kuil yang kutinggali kemudian menjadi anak kecil lagi ketika pewaris kuil meninggal dan bila pewaris yang baru muncul, aku akan dijadikan anggota keluarga oleh mereka. Terkadang aku jadi anak yang baik dan terkadang jadi anak yang nakal sekali.
Entah sudah berapa kali aku seperti itu.
Aku bukanlah manusia, melainkan siluman anjing yang menjaga kuil desa ini. Entah sudah berapa generasi. Aku berhenti menghitung sejak orang itu meninggalkan dunia ini.
Aku tiba di sebuah pintu yang di atasnya bertuliskan 'Ruangan kesehatan'. Ketika aku masuk, orang-orang yang berada di dalam ruangan ini terkejut. Seorang gadis dengan sebelah lengan seragamnya yang dilipat terkejut. Cepat-cepat dia menghapus air yang membanjiri wajahnya, sementara seorang gadis lagi yang duduk di sampingnya malah mengejek. Seorang laki-laki yang mengobati lukanya tersenyum padaku.
"Sudah selesai. Jangan menangis lagi, ya?" ujar laki-laki itu lembut setelah membalut siku gadis itu dengan kain kasa.
"Terima kasih, Masaki-sensei," kata gadis itu berdiri dari kursi lalu meninggalkan ruangan bersama temannya. Aku sempat bergidik melihat siku kananya yang sudah dibalut perban itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Fox
FantasiaDi umurnya yang ke 17 tahun, Hayashi Natsume yang telah kehilangan ibu serta kakak laki-laki harus tinggal di desa kelahirannya lagi bersama kakek dan neneknya. Karena 'keanehan' pada Natsume yang sudah ia miliki sejak kecil, Natsume berdoa di kuil...