Episode 3 : Nuhun sadayana Bandung!

239 12 0
                                    

Maghrib senja, Shanju menyelesaikan masakannya dan Veranda menonton TV sambil tengkurep. Iham pulang shalat maghrib, dan terkejut melihat Veranda posisi dengan berbaring tidur dan sedikit mengangkang...




Iham : Heh heh mbak. Aduh aduh nontonnya duduk jangan tidur begitu.

Veranda : Ehiya maaf dek.

Shanju : Ooooiiii!!! Makanannya udah siap kak!!!!

Veranda : Ah tuh dek, makan dulu gih sama Shanju.

Iham : Lah kan situ juga dipanggil toh, haduh..




Langsung ke meja makan. Sudah ada nasi goreng satu bakul... Satu bakul??!! Darimana dia masak satu bakul??!!! Biarkan, dia yang masak, mereka yang makan, gratis pula. Kapan lagi dimasakin prami dari restorasi... Mereka akhirnya makan bersama... Dan disela percakapan ada yang membuat hati Shanju tidak enak...




Iham : Nju, gua kayaknya ga tinggal disini lagi dah.

Shanju : Kenapa?? Kok kamu ngomong gitu? Ada apa?

Iham : Ya soalnya, asistensi ke daop lain lagi, kira-kira 2 minggu lagi.

Veranda : Astaga, itu sih masih lama dek. Ah drama kamu.

Iham : Ih, siapa yang drama. Kan cuma kasih tau.



Ini efek gara-gara nasi goreng sebakul. Telur ceplok ditumpuk 10 biji. Krupuk 10 bungkus. Iham berharap Shanju bukan buat jualan.. Tapi buat Iham semuanya.



KEESOKAN HARI


Pagi harinya. Shanju dan Veranda pamit kembali ke Jakarta. Dan Iham sendiri lagi, dan menonton tv sambil kembali sarapan dengan nasi goreng yang masih ada di dapur. Lama kemudian terdengan ketukan pintu. Saat membuka pintu, ternyata salah satu pramugari perempuan, dengan paras yang sangat cantik. Wajah seperti kucing, dan ia menggunakan kacamata.




Iham : Ah siapa kamu??

Puti : Aku Puti kak, panggil aja Pucchi.

Iham : Lah lah, panggilannya agak lucu ya. Kayak manggil kucing.

Puti : Ih bisa aja kamu. (sambil nyubit)

Iham : Hed, baru kenalan udah nyubit. Mau numpang ya? Yuk mari masuk.



DI DALAM



Iham : Mau minum apa dek?

Puti : Apa aja yang ada kak.

Iham : Oke oke. Btw, kok bisa ngetuk kamar ini?

Puti : Ahaha, kepo

Iham : Heh, serius!

Puti : Ih galak, iya iya. Jadi aku baca majalah REL edisi xx, nah aku baca yang namanya Iham Fahwa Zhilly, eh iya aku masih ada majalahnya. Ini kamu kan?

Iham : Oh itu. Iya iya.

Puti : Nah aku mau kenal lebih deket.

Iham : Lebih dekat atau...

Puti : Apa?

Iham : Ahahaha gak jadi.

Puti : Huh (cemberut)

Iham : Asli mana dek?

Puti : Jakarta kak, dinasnya juga Daop 1. Kalo mas bukannya Daop 3 ya? Kok di Bandung sih?

Iham : Ah iya dek jadi gini, kan kakak diperintahkan untuk menjadi asistensi masinis yang lagi sakit parah. Jadi dikirim dari Cirebon ke Bandung. Begitu dek, jelas gak?

Puti : Oke oke, eh kak?

Iham : Iya kenapa dek? Eh itu diminum air putihnya.

Puti : Oh iya iya. Udah punya pacar belum kak?

Iham : Emm, hahaha kok nanya gitu?

Puti : Gapapa, nanya doang. Eh kak mau nanya itu kepalanya kenapa diperban, lupa mulu nih.

Iham : Oh ini, kakak habis kecelakaan.

Puti : Hah?? Kecelakaan apa?

Iham : Lah kamu ga tau? Kecelakaan KA 100?

Puti : Hah? Kamu selamat?



Pucchi sangat kaget dan sangat terkejut, seakan-akan dia gak percaya, Pucchi memiliki teman bernama Aya yang merupakan rekan kerjanya, tewas dalam kecelakaan KA 100. Dan Pucchi tak tau yang dinas KA 100 adalah orang yang ditemuinya. Dia menangis dan ia minta Iham cerita saat ia dinas dan sampai ia sadar kembali.



Puti : ...Aku ga tau kalo kamu yang dinas, tapi kamu selamat itu hebat, kuasa Allah SWT ya kak.. Hehe.

Iham : Bersyukur aja dek, kakak masih hidup sekarang....

Puti : Sabar ya kak (sambil meluk)

Iham : Dinas lagi jam brapa? Kakak mau keluar ke dipo, absen piket soalnya.

Puti : Oh ga bisa lama ya?

Iham : Iya nih. Btw Aya itu temen kamu yang tewas?

Puti : Iya dia baru aja kemarin ketemu aku, terus dia dikabarin tewas pas dinas KA 100.

Iham : Turut berduka ya puc, eh gua mau tutup kamar, mau dinasan.

Puti : Oke oke yaudah.





Iham mengunci pintu kamar messnya dan langsung ke dipo untuk dinas. Pucchi langsung menemui teman-temannya. Di dipo sudah ada Kepala Dipo Lokomotif Bandung.





Kepala Dipo : Ah eta budak, aya naon ham?

Iham : Sekarang jatah dinas saya apa?

Kepala Dipo : Wah ham maaf, kamu kayaknya kamu harus kembali ke Daop 3. Asistensi kamu selesai, silahkan kemasi barang-barangmu, besok pagi kamu dinas Ciremai KLB KP/10735. Sebelumnya saya minta maaf sekali karena saya nyuruh kamu dinas kereta waktu itu sampai kamu kecelakaan, beruntung ya kamu selamat ham. Terima kasih sudah dinas disini, sampaikan salam ke kepala dipo Cirebon ya.

Iham : Hehe iya pak, gapapa, buktinya saya sekarang sudah baikan kok. Sama-sama pak. Nanti saya sampaikan. Makasih juga sudah nemenin saya selama disini.

Kepala Dipo : Sama-sama, semoga cepat sembuh.


Railwars Season 3 : Love and Work (Cinta dan Pekerjaan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang