Personil BTS yang terdiri dari Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, V dan yang mungkin paling tenar adalah V, mereka sudah tiba di stasiun Gambir dengan pengawalan ketat, mobil mereka dibelakang mobil Dubes Korea Selatan. Pengamanan semakin diperketat saat mereka mulai turun dari mobil, dan berjalan menuju lobby pintu selatan stasiun Gambir. Mereka mulai menyapa para fansnya dan hi-touch dengan fans yang menunggu mereka, teriakan dan gemuruh di stasiun Gambir semakin berisik.
Iham dan Raihan mendengar suara berisik dari bawah yang ternyata berisik suara fans, para penumpang di peron jalur 3 dan 4 mulai dibersihkan, kebetulan saja penumpang KA 10 Argo Dwipangga sudah berada di dalam, mereka tak bisa keluar lagi kecuali penumpang yang baru masuk usai scan QR code di bawah. Pramugari hanya bisa melihat dari belakang Polsuska. Dubes Korea Selatan ditemani oleh Kepala Humas Daop 1 Jakarta dan Direktur Utama PT. KAI selama perjalanan menuju ke Yogyakarta. Iham dan Raihan langsung keluar dari kabin dan menuju ke restorasi untuk apel menjelang keberangkatan. Kondekturnya pun dua, entah mengapa. Iham dan Raihan pun langsung datang. Yang menjadi pramugari KA 52 adalah Desy, Anin, Michelle, Milenia dan Devi.
Kondekturnya ternyata Melody dan Amel. Iham pun menjelaskan bahwa status KA 52 akan menjadi KLB karena mendapat pengawalan ketat dari Polsuska.
Melody : Eh Iham, ayo semua baris.
Desy : Whoa, dinas dimana ya gua.
Iham : Tergantung pembagian tugasnya, KPnya siapa?
Melody : Ya gua sih, Amel cuma kondektur kedua. Mungkin Amel ditaruh di keretanya BTS.
Amel : Ya, sama Milenia, Devi, Anin. Kalo perintah dari RESKAnya sih gitu.
Iham : Ohh yaudah, dimulai berdoanya.
Semuanya pun berdoa masing-masing, dan setelah berdoa. Kondektur seperti biasa memberi instruksi kepada kru cleaning service dan pramugari. Usai diberi instruksi, barisan dibubarkan, Iham dan Raihan kembali ke masinis. Namun, sebelum Iham kembali ke kabin masinis, seperti biasa Iham minta dibuatkan kopi selama perjalanan. Raihan pun juga sama minta dibuatkan kopi oleh Naomi.
Usai dibuatkan kopinya, mereka langsung kembali ke kabin masinis. Gemuruh fans semakin meriah saat personil BTS, beserta manajemen dan dubes Korea Selatan didampingi Kementerian Pariwisata. Personil BTS mulai masuk ke dalam kereta wisata Bali. Dan manajemennya beserta dubes Korea Selatan masuk ke kereta wisata berwarna coklat "Priority". Amel, Devi, Milenia dan Anin semakin grogi saat personil BTS masuk ke dalam kereta wisata Bali, karena merekalah yang memberi sambutan kepada personil BTS.
Dubes mengetahui sikap para petugas kondektur dan pramugari yang grogi, sehingga Dubes Korea Selatan pun mencoba meminta untuk manajemen memperbolehkan sesi foto bersama. Sesi foto bersama ini diikuti oleh Dirut PT. KAI dan Kepala Humas Daop 1 Jakarta. Amel dipilih menjadi kondektur kedua sebagai tour guide karena memahami bahasa Korea. Walaupun mengerti bahasa Korea, Amel tetap didampingi tour guide yang paham bahasa Korea dan sebagai translator juga.
Pukul 08.30, peluit PPKA dibunyikan, dan Melody meniup peluit S41. Iham langsung membunyikan S35 panjang lalu menggerakan throttle perlahan, kecepatan pun naik menjadi 20km/jam, naik dan semakin naik. Kecepatan menjadi konstan karena isyarat taspat dari PK adalah maks. Kecepatan 30km/jam.
Saat lepas Cikini, kecepatan naik menjadi 40km/jam, memasuki Manggarai, kereta semakin dipercepat dan diperlambat lagi pada saat memasuki tikungan naik atau balokan di Manggarai.
KONDISI DI DALAM KERETA WISATA PRIORITY DAN BALI
Di dalam kereta Priority hanya manajemen saja dan beberapa personil BTS yang berlalu lalang dari kereta wisata Bali karena "gabut" atau mungkin karena ingin mengobrol dengan manager atau staffnya. Dari susunan staformasi keretanya pun rapih, dari depan kereta wisata Priority, kereta wisata Bali, kereta eksekutif penumpang 8 kereta, restorasi kereta dan pembangkit listrik paling belakang. Alat manggung BTS sudah dibawa ke Yogyakarta dengan jalur darat. Anin dan Devi membawakan makanan nasi goreng yang dimasak oleh Anin, nasi goreng yang dimasak ini bukanlah di oven seperti biasanya, nasi goreng ini benar-benar dimasak dan dihias sendiri oleh Anin dibantu Devi. Nasi goreng pertama untuk Jungkook, ditemani oleh translator dan Dubes Korea Selatan, Dubes memberitahu bahwa nasi goreng ini adalah nasi goreng Parahyangan khas dari Kereta Api Indonesia. Tak hanya Jungkook, kawan-kawannya pun ikut merasakan nasi goreng Parahyangan itu. Anin mengaku senang dan bahagia mendengar masakannya sangat enak.
KEMBALI KE KABIN MASINIS
Iham masih fokus memperhatikan sinyal-sinyal dan taspat, Raihan membantu menerima komunikasi dari stasiun terdekat. Terakhir kabar, KA 52 Taksaka statusnya tidak dijadikan KLB, karena status keamanannya tidak tinggi lagi. Maka Raihan melaporkan kepada stasiun keretanya adalah KA 52 bukan KLB KP/52A.
Raihan : Jadi gua nanti lapornya KA 52 ham, bukan KLB KP/52A.
Iham : Ya sesuai perintah, kereta kita ga jadi KLB. Karena kata PPKAnya, tingkat keamanan masih rendah untuk dijadikan KLB.
Raihan : Iya sih, cuma BTS doang sih, bukan Presiden atau Perdana Menteri sih.
Iham : Aman aja, di dalem kereta priority sama Bali masih ada polsuska ini, tapi pakaiannya elite sih pas gua liat tadi
Raihan : Iya?
Iham : Hooh bener, pakaiannya ala james bond gitu lah, hahaha.
Raihan : Gagah jadinya.
Usai lepas Cikampek, taspat Iham hanya diberi 120km/jam, karena batas kecepatan lokomotif CC206 hanyalah 120km/jam. Tapi bagi Iham taspat bukanlah suatu masalah, intinya keselamatan dan ketepatan. Iham memacu kecepatan kereta hingga 102km/jam hingga wilayah Haurgeulis. 105km/jam adalah kecepatan tertinggi kereta itu, sesekali Iham menurunkan lalu menaikkan kembali, beruntung lebih banyak menyusul daripada disusul. Radio PK masih banyak yang menyebut KA 52 ini adalah KLB, Raihan pun berulang kali mengatakan "KA 52 reguler bravo, bukan KLB. Mohon ulangi, copy."
Iham berfirasat jika kecepatan menembus 109km/jam, malah akan mencelakakan semuanya. Cuacanya cukup cerah dan setengah mendung. Sebenarnya bisa dan berani saja ngebut, cuman alasan Iham yang mengatakan "Yaa, gua mah berani aja ngebut, cuman takut aja, lagi bawa penumpang kesukaan sejuta umat sih, ngeri, haha." Dari situlah Iham takut untuk mempercepat kecepatannya. Sekitar pukul 11.30, kereta pun perlahan memasuki sinyal masuk stasiun Cirebon, kecepatan menurun menjadi 50km/jam, dan masuk emplasemen stasiun 30km/jam. Di perlintasan Krucuk tadi ada beberapa orang yang membentangkan poster BTS dan foto-foto personilnya di dekat pos perlintasan. Di stasiun lebih meriah, ada spanduk ucapan selamat datang dalam bahasa Korea kepada BTS.
Sepertinya akan berhenti cukup lama, karena terlalu cepat 5 menit... Kali ini Iham dan Raihan, tidak ganti masinis, karena sesuai absen, dinas Iham dan Raihan full sampai Yogyakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Railwars Season 3 : Love and Work (Cinta dan Pekerjaan)
RomanceKecelakaan KA 100 Malabar yang menimpa Iham dan Raihan membuat semua ketar-ketir menghadapi semua masalah yang dihadapi mereka. Raihan selamat, Iham tak ada kabar. Namun tanda-tanda Iham selamat pun masih ada. Anin, pacar Iham gelisah karena mendeng...