Episode 20 : Pagi Jakarta

104 4 0
                                    

Disaat jalur aman, Iham tetap fokus pada kendalinya, pemberhentian selanjutnya Jatibarang dan Jatinegara. Mengakhiri di stasiun Gambir. Basman masih berjaga dengan radio lokomotif dan melihat semboyan . Bagi Basman, melihat semboyan di malam hari cukup sulit, meskipun sudah diberi penerangan yang cukup jelas oleh CC 206. Basman tetap harus teliti dan waspada. Kecepatan KA 43 Bima sangat cepat, inilah kereta malam yang penuh kecepatan dan penuh semangat sebelum terbit menjelang kereta ini harus tiba di Gambir. Karena kadang biasanya jam 6 kurang 10 menit sudah tiba di Gambir, dan menaruh rangkaian di Jakarta Kota.

Sedikit lagi sampai di Jatibarang. Perlahan kecepatan menurun, penumpang yang menuju Gambir sebelum terbit ini pun tiba. KA 43 Bima pun tiba di stasiun Jatibarang, para penumpang pun masuk ke dalam kereta, yang membawa barang berat pun dibantu oleh petugas porter. Tak sampai 3 menit, kereta ini berangkat kembali.

Perlahan kecepatan pun naik. Iham kembali fokus taspat dan sinyal. Basman masih sibuk untuk memegang kendali komunikasi. Agar tidak kaget, lebih baik Basman bertanya ke stasiun terdekat, takut terjadi susulan.





Iham : Bas, lu coba hubungi stasiun terdekat.

Basman : Iya nih gua hubungin.

Basman menghubungi stasiun Pegaden Baru untuk menanyakan kabar susulan atau tidaknya.

Basman : Assalamualaikum Pegaden Baru, copy.

PPKA Pegaden Baru : Walaikumsalam, KA 63 masuk, copy.

Basman : KA 63 meminta info, apakah ada susulan?

PPKA Pegaden Baru : Kemungkinan tidak ada, nanti saya kabarkan, copy bravo.

Basman : Tercopy kembali.




Bersyukurlah, KA 43 Bima malam ini tidak ada susulan. Iham sesekali iseng melihat grup Whatsapp, sepertinya mereka sudah tertidur. Ya, mereka pramugari yang tertidur pulas. Foto-foto pramugari trainee itu dicandid oleh Anin yang iseng, ia belum tertidur karena ia bertugas sebagai pelayanan pengaduan di restorasi itu seperti memberikan selimut dan bantal.

Iham tetap fokus kepada pandangannya, cuaca pun dingin karena hujan deras. Iham berharap hujan ini tidak sampai ke Jakarta. Basman tidak merasakan kedinginan apapun, Iham pun merasa begitu. Kopi mereka perlahan diteguk bersama, dengan tatapan yang sama ke depan.

Perjalanan mereka telah sampai di Cikampek, dan melesat hingga Cikarang. Tak terasa cepat, sampailah di wilayah Bekasi, dan mulai memelankan kecepatannya karena sudah memasukin taspat yang berbeda.

Memasuki Cipinang, kereta pun dipelankan karena taspatnya memang diberikan sangat pelan, dan akhirnya kereta ini berhenti di Jatinegara sekitar pukul 05:22, namun Iham tak perduli jam berapakah ia sampai di stasiun. Walau Iham tetap memperhatikan jadwal sebenarnya, Iham tetap melihat jamnya, dan menurutnya ini lebih cepat 2 menit. Iham sangat puas mengendarai kereta malam yang diiringi oleh angin malam.

KA 43 Bima diberangkatkan kembali, lampu sorot yang masih menyala panjang, mulai berjalan cepat menuju stasiun akhir. Melewati stasiun Manggarai, kereta tak pelan, malah mengebut di jalur 3, sebenarnya jika kereta masuk jalur 1, Iham tak akan mempercepat kecepatannya.

Dan akhirnya, KA 43 Bima sampai di tujuan akhir. Dengan mengucap Hamdalah, Iham dan Basman tos tangan karena mereka berhasil membawa penumpang dengan selamat dari Cirebon. Mereka pun lalu membawa kereta ini ke Jakarta Kota untuk ditaruh di dipo Jakarta Kota.

Usai mereka menaruh kereta, Iham dan Basman langsung berjalan menuju stasiun untuk keluar. Namun Iham dan Basman mendapat tumpangan dari salah satu masinis untuk mengantarkannya hingga dipo lokomotif Jatinegara. Namun Iham dan Basman tak ingin ke dipo lokomotif Jatinegara, mereka pun menolak tumpangan tersebut.

Pagi sekali, Jakarta Kota masih sepi, Iham kaget melihat segerombolan anak muda membawa senjata tajam, sepertinya sehabis tawuran. Namun ada salah satu mobil yang berjalan ke arah Iham dan Basman. Iham dan Basman khawatir jika akan terjadi sesuatu...

Entah mobil siapakah???

Railwars Season 3 : Love and Work (Cinta dan Pekerjaan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang