Keesokan harinya kami pulang kembali ke kota kelahiran kami Kota Jakarta. Kami akan berkumpul kembali di sekolah untuk menunggu orang tua yang akan menjemput kami pulang ke rumah.
Kami juga sangat senang mendapatkan pengalaman yang terindah dan tidak akan pernah terlupakan dalam hidup kami pada saat kami ada di Bogor.
Sesampai di sekolah, aku dijemput oleh mama dan papa yang sepertinya baru pulang dari Bandung. Aku pun langsung bergegas masuk mobil dan pergi meninggalkan sekolah menuju ke rumah.
Di tengah perjalanan aku merasa bahwa aku sama sekali tidak melihat Aldi. Aku mencemaskan dia dengan pikiran yang tidak karuan.
Sesampai dirumah aku menelpon nomor rumah Aldi. Meskipun,yang mengangkat telponku adalah pembantu Aldi setidaknya aku bisa mendengar kabar tentang Aldi.
"Halo,ini benar dengan nomor telepon rumah Aldi?".
"Iya benar. Ada yang bisa saya bantu?".
"Aldi kemana ya? Kokbtadi aku gak kelihatan dia sama sekali?".
"Ohh mas Aldi lagi sakit demam tadi setelah pulang dari camping. Maaf ya mbak!".
"Ohh begitu ya... ya sudah terima kasih ya atas infonya".
"Iya sama-sama!".
Dirumah Aldi.....
"Siapa bi?" Aldi turun dari tangga rumahnya.
"Ohh sepertinya temannya mas Aldi. Namanya mbak Kayla".
"Ohh.... Kayla. Kirain Starly, kalau Starly telepon bilang saja kalau aku gak bisa nemenin dia ke mall karena aku sakit".
"Baik mas!"
Starly adalah seorang perempuan manis,anggun,cantik,baik,pintar. Dia sekolah di SMP Internasional di Jakarta. Dia merupakan siswa teladan pada tahun 2015. Dia juga salah satu cewek yang diincer oleh Aldi. Tetapi sayangnya,dia sudah punya pacar anak alumni SMPN 3 Jakarta yang sedang aku tempati saat ini. Starly juga tetkenal karena prestasinya dibidang pengetahuan,agama,bahkan memasak. Ia juga merupakan anak orang kaya raya yang mempunyai perusahaan tambang terbesar se-Asia Tenggara.
Aku bingung harus menjenguk Aldi atau tidak. "Jenguk gak ya??" Teriakku. Terdengar mama yang tidak sengaja lewat di depan kamarku "Jenguk aja Kay! Kasian dia kan juga temanmu. Kamu harus rukun sama teman barumu disekolah". Aku tersenyum manis dengan ucapan mama "Iya ma....".
Pada keesokkan harinya aku berangkat sekolah dengan diantar oleh papa. Aku sengaja berangkat lebih pagi untuk mendiskusikan tentang menjenguk Aldi bersama Darlene dan Belva.
Sesampai di gerbang sekolah aku bertemu dengan Darlene yang nampaknya baru datang diantar oleh mamanya. Aku pun mengejar Darlene dari belakang "Darlene tunggu gue!" Teriakku. Darlene pun meresponku dengan cepat dengan berhenti sejenak sambil menoleh ke belakang. Aku berlari mengahampiri Darlene
"Eh,nanti siang ada acara gak? Mungkin makan bareng Dika gitu?" Tanyaku sambil sedikit merayu kepada Darlene. "Kayaknya gak ada. Emangnya kenapa lo Kay?" Tanya Darlene dengan penasaran. "Ohh aku tau sekarang!" Lanjut Darlene.
"Ohh ya udah syukur deh gue gak perlu ngabarin ke elo lagi!" Kataku dengan memgang bahu Darlene.
Aku berhenti sejenak sambil berpikir di pikiran Darlene.
"Emangnya apa coba yang aku pikiran kali ini?" Tanyaku sambil menatap wajah Darlene.
"Lo ngajak gue ke rumah Aldi karena Aldi sakit kan?".
Aku memukul badan Darlene hingga hampir terjatuh ke depan.
"Ahhhh Darlene kamu tau aja sihh!!! Kamu kayak paranormal Darlene tau".
"Iyelah tau. Orang semua anak-anak kelas 8 juga ngajak aku jenguk Aldi kemarin sore". Jawab Darlene sambil menyengir.
"Kok bisa ?".
"Iyalah Aldi kan dulu jadi kakak pramuka senior di sekolah ini. Gimana sihh!!".
Aku perpikir sejenak "Mulai sejak kapan Aldi menjadi kakak pembina pramuka senior di sekolah perasaan gue gak pernah liat Aldi pada saat ekstrakurikuler pramuka tiap hari Kamis dan Sabtu sore" dalam batinku.
Sesampai di kelas aku bertemu dengan salah satu teman kecil Aldi yaitu Reza. Dia adalah cowok yang nyebelin,aneh,jail,lumayan ganteng sedikit. Reza datang dengan membawa sebuah amplop yang didalamnya berisikan surat pemberitahuan Aldi tidak masuk pada hari ini karena sakit. Reza memberikan surat tersebut kepada Nayla Jessica Fierla. Ia adalah mantan Reza yang sekarang, menurut anak-anak kelas 9B juga mempunyai perasaan istimewa kepada Aldi. Tetapi,hal itu belum pasti karena dia juga belum mengungkapkan perasaannya.
Belva datang dengan mengenakan jaket pinknya yang tebal. Ia bersama Alanza pacarnya yang sedang ngbrol dengan Hasby dibelakang Belva. Belva masuk ke kelas sendiri. Salah satu teman laki-lakiku mengejek dengan bercanda Belva yang memakai jaket pink tersebut. "Ehh Belva ngapain lo pake jaket tebal banget?? Emang sekarang kita ada di kutub utara??!!". Kata Riko
"Enak aja lo gue itu lagi sakit. Jadi gue pake jaket".
Tidak lama kemudian,Alanza lewaat di depan kelas 9B dengan melihat Belva yang sedang berdebat dengan Riko. Alanza masuk ke kelas 9B sedangkan Hasby hanya menunggu didepan "Bener ko Rik,Belva lagi sakit!". Riko terdiam dan ketawa. Belva menyengir kepada Riko. "Ohh maaf broo...!! Bercanda kok Alan!! Alan Walker jangan marah yak!". Alanza hanya diam dengan senyum manisnya.
"Lo masuk kelas apa bray?" Tanya Riko dengan mengalihkan pembicaraan.
"Gue masuk kelas 9D sama sahabat gue Hasby dan Dika". Aku terkejut dengan ucapan Alanza yang ternyata juga sahabag Hasby.
"Ya udah gue ke kelas ya!"
"Iya hati-hati ya Alan!" Kata Belva dengan manja.
"Iya baby!! Alan Walker hahaha!" Kata Riko sambil tertawa.Bel berbunyi menandakan semua siswa-siswi masuk ke kelas untuk pelajaran dan pembentukan struktur kelas. Pak Arief selaku wali kelas 9B datang dan menemui murid-murid kelas 9B.
"Assalamu'alaikum anak-anak. Selamat datang di kelas 9B. Wali kelas kalian selama 2 semester kali ini saya akan mendampingi kalian". Kata Pak Arief.
Pak Arief berhenti sejenak.
"Kali ini saya akan menunjuk struktur kelas di kelas 9B. Ketua kelas 9B bernama Desty Afandy"
"Wakil ketua kelas Dhony Girlang"
"Bendahara Flora Dean"
"Sekretaris Nayla Fierla Jessica"
"Dan yang lain seperti seksi kekeluargaan silahkan dipilih oleh ketua kelas kita Desty".
Desty memilihku sebagai seksi kebersihan. Belva dipilih sebagai seksi keindahan dan Darlene sebagai seksi kekeluargaan.
Tepat pukul 10.00 bel berbunyi yang menandakan semua kegiatan permulaan awal masuk sekolah telah selesai. Aku dan Darlene mengendap-ngendap karena takut ketahuan Hasby kalau aku jalan ke rumah Aldi untuk menjenguknya. Aku dan Darlene berangkat ke rumah Aldi dengan naik taksi yang tepat berada di depan gerbang sekolah. Aku dan Darlene naik taksi itu,di sisi lain mobil pribadi yang bermerk kijang innova milik Hasby tepat berada di dibelakang taksiku. Hasby nampaknya melihatku naik taksi itu yang kemudian ia mengikuti hingga hampir sampaj dirumah Aldi. Aku pun kebingungan. Darlene merasa terganggu karena tingkah lakuku yang berkali-kali menengok ke kaca belakang taksi. Ia terbangun dari main smartphone nya
"Kenapa sih lo Kay! Kayak cemas gitu??"
"Gue bingun Lene. Coba lo lihat deh... di belakang itu mobil Hasby. Dia kayaknya ngikutin kita dari sekolah!".
"Apa???"
Darlene terkejut dan langsung menoleh ke kaca belakang juga.
"Ini gara-gara elo sihhh Kay!!! Ngapain sih loe dulu gak mau menerima cintanya Hasby. Kalo lo nerima kan gak akan jadi gini jadinya!" Lanjut Darlene.
"Kok lo malah nyalahin gue sahabat lo sendiri sihh Lene???".
"Gue gak nyalahin siapa-siapa Kay!.. gue itu ngomong ke elo dengan jujur!".
"Abaikan lha... kita berhenti sejenak aja dehh!".
"Enggak lanjut aja nanti pasti di depan itu kan ada komplek rumahnya Aldi tuhhh kita langsung masuk dengan cepat aja deh".
"Okay lah.!"
Pada saat taksi kita sampai komplek rumah,mobil Hasby tidak lagi mengikuti taksi yang aku tumpangi bersama Darlene.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA CINTA YANG TERINDAH
RomancePilihlah salah satu cinta sejati yang menurutmu baik dalam kehidupan. Sesungguhnya hanyalah cinta sejati yang menerima segala kekurangan dan kelebihanmu dalam kehidupan. Karena cinta sejati memandang KETULUSAN DAN AKHLAK. Cinta sejati tidak memandan...