Part 15: Penerimaan Raport

45 2 0
                                    

Setelah dua minggu aku melaksanakan ujian semester 1 kali ini aku akan menerima raport nilaiku. Aku takut dengan persaiangan yang sangat begitu ketat di kelas 9B. Aku takut rangkingku menjadi merosot turun.
Papaku datang menemui wali kelasku Pak Arief. Pak Arief memberikan raportku kepada papa. Nampaknya juga Pak Arief berbincang-bincang dengan papaku sudah seperti akrab. Apa mungkin nilaiku baik-baik saja.
Setelah keluar dari ruang kelas,papaku mengajakku pulang. Papa tidak protes atau pun memarahiku. Papaku hanya tersenyum bahagia seperti tidak ada apa-apa. Kami pun akhirnya memutuskan untuk pulang dan membicarakan pernyataan ini dirumah.
Sesampai di rumah.....
"Kayla!! Sini nak duduk dulu!". Papa menyuruhku duduk diruang keluarga bersama mama. Hatiku berdebar kencang karena ketakutan. Aku pun duduk disofa ruang tamu.
"Papa tau nilai kamu turun. Dulu kamu selalu menempati posisi rangking 1 kali ini posisimu tergesar menjadi ranking 5. Papa berharap kamu lebih giat lagi belajarnya ya nak!".
Aku terkejut dengan ucapan papa bahwa rangkingku turun drastis.
"Apa aku rangking 5???? Papa yang bener aja".
"Papa gak bohong kok Kay!".
Aku mengambil raport yang dipegang papaku. Hasilnya pun sangat membingungkan,kenapa bisa aku harus menempati posisi 5? Trus,siapa yang mengambil posisisku dirangking 1?. Apa mungkin yang menempati posisiku diraport ujian tengah semester itu adalah Katya?.
Aku melihat raport tersebut sangat shock dan tidak bisa berkata apa pun. Meskipun aku tau bahwa papa dan mamaku tidak memarahiku tetapi,aku gak pernah turun menjadi rangking 5.

DUA CINTA YANG TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang