Part 13: Belajar Mencintai Hasby

53 2 0
                                    

Hari demi hari telah aku lewati. Sedikit demi sedikit aku mulai mencintai Hasby meski harus ada halangan dengan perempuan lain yang juga mencintai Hasby.
Hasby dimataku menjadi salah satu lelaki yang bisa menjagaku dengan baik. Hasby juga sering menanyakan keadaanku setiap hari tiada henti. Aku pun meresponnya dengan baik.
Yessy salah satu perempuan yang mempunyai perasaan kepada Hasby,ia bersekongkol dengan para sahabatnya yang semuanya bersikap jahat dan suka membantah perintah disekolah.
Aku hanya diam tidak ingin menjadi seorang pendendam ketika mereka mengejekku karena aku berpegang teguh dengan kata-kata papa "Semua orang yang mengejek kita itu adalah termasuk orang yang iri karena kita mempunyai kelebihan melampaui kelebihan mereka. Jadi,janganlah kamu menjadi seorang pendendam sebab pendendam bisa memancing kita menjadi orang yang pengecut". Nasehat papa selalu aku ingat dan selalu aku usahakan untuk aku terapkan ketika,aku mendapati halangan seperti ini. Aku berusaha agar Hasby tidak diambil oleh Yessy.
Pada suatu hari disekolah,ketika jam istirahat Belva dan Darlene berlari menghampiriku dengan mebawa sebuah lembaran kertas seperti brosur. "Kayla!!! Bentar Kay!!". Kata Belva dari kejauhan. Percakapanku dengan Hasby terputus karena kedatangan mereka yang nampak kecapekan akibat berlarian.
"Kalian kenapa sih?? Lari-lari kagak jelas tau!".
"Kay! Loe harus ikut! Lo harus ikut ini!". Kata Darlene sambil memberikan brosur model hijabers kepadaku.
"Apaan nih?"
"Itu brosur model hijabers Kay! Lo kan cantik,tinggi,pintar,dan lo juga cocok banget deh jadi model kayak gini!". Kata Belva.
"Kok kalian jadi tau sih kalau alu sekarang juga kerja jadi model? Perasaan kan kalian gak pernah tau".
"Kita tau dari twitter lo Kay! Lo jadi model terbaik se-Jakarta kan? Lo juga juara 1 model fashion hijabers Bandung kan?". Kata Darlene.
Aku hanya bisa membisu kata-kata. Aku tidak tau harus bilang apa kepada mereka bahwa sebenarnya memang aku adalag model hijabers bahkan segala ucapan yang dikatakan oleh Belva dan Darlene adalah benar.
"Iya Kay,kenapa sih lo gak ngasih tau kita? Kita kan sahabat lo. Kita juga pasti bisa mendukung untuk lo dengan baik!".
"Gue malu girl's mau jujur ke kalian. Gue sudah lama jadi model hijabers. Gue menjadi model sudah 2 tahun yang lalu".
"Lama banget???? Lo pokoknya harus ikut kompetisi ini. Lomba ini sangat berguna buat lo Kay! Oke!!!!".
"Oke lah gue ikut".
"Tetapi,kalau Hasby ngizinin aku ikut?". Lanjutku.
"Iya gak papa kok. Lagi pula siapa juga yang melarang?".
Aku makin semangat mengikuti lomba hijab ini. Apalagi ditambah dengan dukungan dari sahabatku dan Hasby.
Di tengah kebahagiaanku,Yessy dan temannya yang licik itu mendengarkan percakapanku dan ingin merusak semuanya.
"Ehhh apa-apaan nihh masa' cuma Kayla bodoh doang yang boleh ikut? Kita masa' gak boleh ikut?". Kata Yessy.
"Boleh kok, asalkan berat badan lo turunin 35 kilo dulu baru lo boleh ikut". Sindir Belva.
"Belva!!! Jaga ucapanmu!". Kataku sambil memegang bahu Belva.
"Biarin aja Kay! Biar dia intropeksi. Kalo dia gak dibilangin kayak gitu mana mungkin dia mau intropeksi kalo dirinya itu licik".
"Jangan ngatain kita licik ya!! Asal kamu tau... kita itu cewek pintar dan murid teladan di sekolah SMPN 3 Jakarta". Kata Adinda salah satu geng Yessi.
"Apa??? Murid teladan??? Kalian bertiga??? Yang bener aja kali...". Kata Belva sambil menyengir.
"Kalo kalian murid teladan,buktiin dong kalo perilaku kalian dapat di contoh oleh semua anak-anak di SMPN 3 Jakarta". Kata Darlene dengan bijak.
"Oke gue bakal buktiin kalo gue bisa ikutan model hijabers dan tampil lebih cantik daripada Kayla bodoh!". Geng Yessy pun pergi dengan penuh kesombongan. Yessy memegang dagu Hasby dengan manja. Hasby pun berusaha menghindarinya,karena Hasby geli dengan Yessy.
"Syirik banget sih mereka itu!! Hiiihhh pengen aku hancurin aja tuh mulut".
"Udah lah Lene, Bel, gak usah di urusin. Kita urusin diri kita sendiri aja".

DUA CINTA YANG TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang