Part 16: Apa Yang Terjadi Pada Hasby?

46 2 0
                                    

     Keesokan harinya aku mengembalikan raport ke sekolah. Hari ini aku diantar papa dan dijemput juga oleh papa. Aku sangat senang karena papa bisa memberikan waktu luangnya kepadaku.
"Pa,hari ini aku ada diskusi tentang pemberhentianku sebagai pembina  pramuka. Jadi,spertinya agak lambat gak papa kan pa?".
"Gak apa-apa kok Kay,papa tungguin!" Kata papaku sambil menyetir mobil.
Aku tersenyum hangat dengan ucapan papa.
    Sampailah aku disekolah. Nampaknya anak-anak sudah ramai membicarakan liburan kemana?. Aku masuk ke kelas dengan mengabaikan pembicaraan mereka. Pak Arief sudah masuk ke kelas dengan menghitung sejumlah raport yang beliau terima dari pengembalian raport anak 9B. Aku pun memberikan eaportku kepada Pak Arief.
     Fero dan Marva sudah menungguku didepan kelas. Aku menghampiri mereka,kkemudian datanglah Fierla yang nampaknya datang dari kantin. Ia tiba dari kantin langsung berteriak menyebut nama Aldi. "Kenapa sih lo kok manggil nama Aldi? Lo pacarnya Aldi ya?? Hehehe!". Kataku dengan tertawa bercanda. "Enggak kali ada-ada aja kamu Kay, ya sudah ayo kita mulai diskusinya!".
      Ketika aku mulai diskusi Hasby melihatku berduaan dengan Marva,ia juga sepertinya cemburu pada saat Marva memegang tanganku dengan ketidaksengajaan. Dengan melihat Hasby yang sepertinya sakit hati,aku pun melepaskan tangan Marva dari tanganku. "Kenapa sih?  Gue gak boleh megang tangan lo?". Kata Marva dengan kecewa.
"Sssstttt bawel deh lo Marva!".
Hasby meninggalkan tempat ia singgah dengan penuh kesedihan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa sebab diskusiku belum selesai.
        Setelah aku diskusi dengan teman-teman pramukaku aku mengejar Hasby meskipun aku diguyur hujan yang sangat lebat. Hasby sepertinya menunggu temannya di kelas 9D. Aku menunggu Hasby dengan sangat lama dan seragam. Bu.Gyna sudah keluar dari kelas bersama teman-teman Hasby yang lain. Aku menunggunya dengan penuh kesabaran. Hingga aku terlalu negatif thingking kepada Hasby yaitu aku berpikir bahwa Hasby sengaja tidak keluar dari kelas karena dia menghindariku!. Darlene datang dengan memayungiku. Aku pun terkejut mengapa tetasan air hujan tidak menimpaku kembali?.
"Kay pulang yuk! Daripada lo nanti sakit,lo nunggu siapa sih?".
"Gue gak mau pulang sebelum Hasby keluar dari kelas Lene. Gue mau jelasin ke dia bahwa apa yang dia liat itu salah!".
"Lo nungguin Hasby? Sampai lo rela kehujanan kayak gini? Kelebihan banget sih lo Kay. Sama saja lo nyakitin diri lo sendiri".
"Gue ngerti kok Kay,masalah lo dengan Hasby. Percuma aja lo jelasin sampai ke ujung dunia Hasby gak bakal mau dengerin,sebab dia melihatmu tanpa rekayasa". Lanjut Darlene.
"Enggak! Pokoknya gue mau nungguin Hasby disini!".
"Hasby keluar dong dari kelas! Gue itu gak ada hubungan apa pun dengan Marva. Dia sahabat baikku!". Teriakku dari luar.
"Kay,papa lo nungguin di depan gerbang. Ngerti dong Kay! Lo malah lebih milih Hasby. Keterlaluan banget sih lo Kay!".
"Cukup Darlene! Kalo lo gak mau bantuin gue ya udah tinggalin aja gue disini!".
"Kayla! Gue Darlene sahabat terbaik lo sejak kelas 7. Kita selalu bersama. Lo kok malah marah sama gue sih? Gue yang pertama kali lo kenal Kay. Lo semenjak kenal Hasby lupa semua dengan lingkunganmu. Lo juga lebih terlihat murung dan sering sensitive bahkan emosi terus!".
Aku hanya bisa terdiam sambil mengeluarkan air mataku berderai di wajahku.
    Darlene meninggalkanku didepan kelas 9D. Tetap Hasby tidak mau keluar. Aku menyerah kali ini,dan pulang ke rumah karena papa pasti menungguku dengan lama.

DUA CINTA YANG TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang