Part 1: Masuk Kelas Baru

148 5 0
                                    

Pada pagi hari tepatnya hari Senin mamaku berteriak membangunkanku tetapi,aku pura-pura tidak mendengarnya karena aku masih mengantuk dan terbiasa liburan. "Kayla!!! Bangun udah pagi kamu gak masuk sekolah apa? Ini udah jam setengah tujuh Kayla!". Mamaku berteriak dari ruang makan. Mendengar kata-kata mama,aku langsung bergegas menuju ke ruang makan dengan membawa tas ransel sekolahku dan membawa sepatu hitam-putihku. "Tuhh kan bener apa kata mama bilang pasti terburu-buru kayak gitu deh akhirnya gak sarapan,hanya sarapan roti doang". Aku bergegas berpamitan kepada mama sambil menggit roti yang aku ambil dari meja makan. Tiinnn tinn tinnn.... terdengar klakson mobil papa dari halaman depan rumah dengan keras. Aku pun kebingungan dan berlari dengan cepat menuju ke mobil. Aku dan papaku berangkat ke sekolah dengan laju mobil yang sangat kencang karena sudah hampir telat.
Sesampai di sekolah aku tidak bertemu dengan Belva dan Darlene sama sekali di hari pagi ini. Aku mencari mereka ke seluruh sekolah tetap saja tidak ketemu. Pada saat ada bel masuk ada salah satu temanku yang memanggilku dari kejauhan, ia adalah Berlian salah satu anggota OSIS di sekolah "Kayla!! Langsung menuju ke lapangan upacara ya! Soalnya ada pengumuman penting mengenai kegiatan sekolah besok". Aku menganggukan kepala dan bertanda tanya kenapa si Berlian mau ngasih info ke aku dengan nada lembut tersebut?. Aku mengabaikan pertanyaan diotakku dan mengabaikan pencarian kedua sahabatku. Aku langsung berlari ke lapangan upacara dan mebentuk barisan paling depan.
Di lapangan upacara,ternyata aku baru bertemu dengan kedua sahabatku Belva dan Darlene yang sedang mengikutiku dibelakangku. "Kalian berdua dari mana aja sih? Datang telat ya kalian?". Tanyaku sambil bercanda. "Apaan sih loe ini Kay!? Gue gak telat kayak kamu kaleee.. sorry aja keleeeuuuss!". Jawab Belva sambil menyengir kepadaku. "Yelllahhh kalian mah...gue kan cuma bercanda". Jawabku dengan sedikit cemberut. "Udah-udah kalian imi malah berdebat masalah telat sekolah,mendingan kita pikirin dan dengerin nih kepala sekolah mau bilang apa ke kita semua!". Sentak Darlene memarahiku dan Belva akibat ribut sendiri. Aku dan Belva mendadak terdiam ketika mendengar perkataan Darlene. Aku diam tanpa ada 1 huruf pun yang terucap di mulut kita.
Ketika kepala sekolah berpidato kami diam sejenak mendengarkan pidato yang akan disampaikan kepala sekolah. "Asslamualaikum anak-anak sekalian selamat datang kembali disekolah SMPN 3 Jakarta. Kalian pasti senang telah menikmati liburan selama 1 bulan lebih. Kalian juga pasti senang karena telah liburan ke luar kota,ke kampung halaman sambil bersilaturrahim". Bu Erni selaku kepala sekolah berhenti sejenak dalam pidatonya. "Dengan pidato singkat ini saya sampaikan bahwa besok pada hari Selasa khusus anak kelas 9 wajib mengikuti study lapangan di Bogor. Sedangkan anak kelas 7-8 kalian besok akan mengikuti latihan baris berbaris untuk persiapan upacara 17 Agustus. Sekian dari pidato yang bisa saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamualaikum wr wb".
Setelah mendengar penjelasan dari kepala sekolah semua siswa termasuk aku dan teman-temanku berlarian ke arah mading sekolah. Kemudian Darlene melihat isi pengumuman di mading itu yang berisikan nama-nama pembagian kelas 9.
      Darlene melompat kegirangan dan menarikku ke arah kelas yang ia tuju. "Kita 1 kelas dikelas 9B Kay!!!!". Kata Darlene sambil mencubit pipiku. "Oya???". Kataku dengan senang hati. "Kita duduk disini aja ya Lene! Soalnya bangku yang nomor 1 udah ditempati anak lain". Lanjutku sambil menunjuk bangku nomor 2.
     Tiba-tiba Belva datang dengan berlari dari arah lapangan menuju kelas. "Kenapa sih loe Bel?? Kayak dikejar kuntilanak terbang aja loe lari-lari kayak gitu". Kata Darlene sambil tertawa. "Gawat guys! Kita gak 1 kelompok dan kelompok Kayla cowok semua!" Belva menjawab dengan gugup. "Apa?????!!! Loe serius Bel??". Aku menjawabnya dengan sangat terkejut. "Beneran Kay!! Gue gak bohong. Coba loe lihat sendiri nih daftarnya!". Sambil mengasihkan sebuah kertas daftar kelompok study lapangan ke Bohor kepadaku.
        Setelah aku melihatnya,aku sangat terkejut karena diantara kelompokku hanya aku yang perempuan sendiri. Sedangkan teman kelompokku semuanya laki-laki. Mereka juga lelaki yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Mungkin hanya Hasby Maqfuroh saja yang aku kenal selama 5 bulan. Sedangkan,lelaki Aldi Malvaroo dan Rafa Farieska sama sekali belum aku kenal.

DUA CINTA YANG TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang