Part 24: Hasby Jangan Pergi!!!

42 3 0
                                    

     Kak Sheryl pergi dengan membawa koper yang berukuran sedang yang berisi pakaian. Aku sebenarnya tidak tega mengusir kak Sheryl,tetapi dia sudah keterlaluan dan menjelekkan Hasby didepan mataku. Pesan terakhir dari kak Sheryl,ketika ia hendak keluar dati rumah.
"Ingat kamu Kay! Aku bakal bilang ke Tante Marina untuk mencopot jabatanmu sebagai model hijabers profesional".
"Ya udah gak apa-apa kok! Aku juga bisa nyari lagi lowongan model hijabers lagi kok!".
      Kak Sheryl pulang ke Bekasi dengan mengendarai mobil pribadinya dengan sopirnya pak Joko.
       
      Malam pun tiba,aku sangat kesepian dan merasa kehilangan semua orang terdekatku. Aku sangat menyesal telah mengusir kak Sheryl dari rumah. Papa dan Mama juga akan pulang dalam minggu depan. Minggu depan sangatlah lama bagiku. Aku bingung untuk mengatakan kesedihan dan penyesalan yang hancur dihati ini. Hasby menghilang dariku dengan sekejap. Papa dan mama ada tugas kantor di Makasar. Kak Sheryl aku usir.
     "Apa yang terjadi pada diriku?? Kenapa aku menyalahkan semua orang terdekatku? Padahal,mereka mencintaiku dengan tulus!".
    Didalam tidurku selalu ada Hasby yang keluar dalam mimpi indahku. Apa yang harus aku lakukan?. Aku tidak bisa menggapai Hasby dengan begitu saja. Atau bahkan,melupakan Hasby seperti sampah. Hasby adalah lelaki terbaik yang pernah aku kenal. Dia selalu membantuku dan membuatku bahagia. Dia selalu menghiasi wajahku dengan senyuman yang indah.
 
 

     Pada keesokan harinya,aku pergi ke tempat latihan pencak silat Hasby. Karena aku tau jadwal Hasby untuk pencak silat. Aku berpenampilan berbeda didepan Hasby yakni aku hanya memakai baju dress rok mini bergambar anime dengan tulisan namaku "Kalyca Mikayla Arshaka". Aku juga memakai sepatu berbeda yakni aku memakai sepatu kets warna merah muda dengan bunga. Kayla yang biasa hanya memakai celana jeans atau pun rok mini dengan baju atasan kaos lengan panjang yang polos dan dilengkapi kalung sebagai hiasan,kali ini berbeda dengan dulu.
        Aku melihat Hasby sedang bertanding dengan lawannya. Hasby hari ini juga nampak pucat sekali. Kemudian,disampingku ada sahabat yang paling dekat dengan Hasby bernama Dika. Ia juga bersama dengan Darlene. "Hasby kayaknya kurang sehat ya Dik??".
"Gak tau sihh Kay!".
"Tadi udah sarapan kan?".
"Udah kayaknya".
      Tidak lama kemudian Hasby pingsan ketika ia menang dalam pertandingan. Hasby langsung dibawa ke ruang pengobatan khusus untuk anak yang cedera atau pun sakit seperti Hasby dalam pencak silat. Dika berlari mengikuti Hasby. Aku dan Darlene mengikutinya juga dari belakang.
       Ketika Hasby terbaring ditempat tidur,aku hanya menangis dan merintih meminta maaf "Hasby maafin gue. Gue gak ada hubungan apa pun dengan Marva!". Rintihanku sambil memegang tangan Hasby yang terasa sangat panas.
"Kay,lo sabar ya Kay!. Ini bukan salah lo kok!". Kata Darlene sambil memegang bahuku.
       Hasby mulai membuka matanya perlahan,aku langsung melepaskan tangan Hasby dan memberikan beberapa roti dan susu serta surat kepada Dika yang aku tujukan untuk Hasby. "Gue nitip ini semua ya Dik! Gue buru-buru!". Aku meninggalkan ruangan itu dan hanya mengintip dari jendela. Nampaknya,Hasby mau membuka dan membaca surat terakhir dariku. Aku bernafas lega karena Hasby sudah membaca surat itu.
    Aku pun langsung pulang ke rumah.

DUA CINTA YANG TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang