Part 12: Kepulangan JAMBORE

45 2 0
                                    

       Dua minggu telah berlalu,aku mengikuti petualang yang sangat menggetarkan jiwa. Petualang dimana,membutuhkan tenaga yang extra,kesedihan,kebanggaan bahkan hingga terluka sekalipun. Aku juga bisa mendapatkan sahabat baru dari berbagai kalangan Pulau di Indonesia. Marva,Fero dan Fierla sangat menyukai petualang yang fantastis ini. Kita selalu bergotong royong untuk membuat petualang ini berhasil dan menjadi pemenang. Kita juga dapat pulang dengan membawa sebuah piala besar yang dapat membanggakan sekolah bahkan membanggakan kedua orang tua.
     Petualang fantastis ini,mengajarkan semua anak-anak untuk belajar mandiri dan gotong royong.
      Pulang dari Cibubur kami disambut oleh kepala sekolah. Kebetulan,kepulangan kami dari JAMBORE bertepatan hari Minggu.
    Hari Minggu adalah hari yang menyibukkan bagi kedua orang tuaku karena,semuanya pergi ke Jakarta Barat untuk mengikuti acara resepsi sadmudaraku. Dengan terpaksa aku pulang ke rumah harus menunggu taksi yang lamanya bisa 2 jam. "Mana sih taksi ini lama banget???!!". Aku mengeluh sambil melihat jam tanganku berkali-kali. Di tengah aku mengeluh,ada seorang lelaki membawa motor yang berhenti didepanku. Lelaki itu mengajakku dan ia ingin mengantarkanku pulang "Kayla!! Aku Hasby! Aku antar pulang yuk!" Sambil melepas helmnya. Aku terdiam sejenak sambil berpikir "Apa aku mau menerima ajakan Hasby? Atau naik taksi aja?. Kalau naik taksi lama-kelamaan nunggunya sampai sore!". Kemudian datanglah salah satu guruku Bahasa Indonesia sekaligus Wakil Kepala Kesiswaan keluar dari gerbang sekolah dan menghampiriku. Beliau melihatku yang sedang diajak oleh Hasby untuk pulang bareng. Beliau pun mengehentikan motornya sambil menyapaku "Kayla! Kamu pulang saja sama dia. Dia anak SMPN 3 Jakarta juga kok. Daripada kamu capek nunggu!". Aku pun dengan terpaksa menerima ajakan Hasby "Ya udah deh...! Makasih ya...pak!".
Pak Denny tersenyum dan melanjutkan jalannya "Iya nak sama-sama!".
Aku akhirnya pulang diantar Hasby.
      Sesampai dirumah Hasby tidak mau aku ajak masuk karena dia terburu-buru disuruh maminya. "Makasih ya Hasby!". Aku turun dari motor Hasby. "Iya sama-sama!". Sambil tersenyum manis. "Gak mampir dulu?".
"Enggak deh Kay. Gue langsung pulang aja soalnya ada acara keluarga". Aku menganggukan kepala sambil melambaikan tangan kepada Hasby.
    Disaat aku tengah istirahat aku membuka handphone pintarku yang sudah 2 minggu lamanya tidak pernah aku buka. Pertama kali aku membuka handphone-ku semua chat via BBM masuk semua seperti novel yang dibukukan banyaknya. Dan yang paling mengejutkan lagi semua itu dari Hasby semua. Hasby selalu menertanyakan keadaanku,ia sangat perhatian kepadaku dengan penuh rasa kasih sayang.
      Aku teringat kata-kata Darlene yang mengatakan bahwa "Hasby itu tulus cinta sama kamu. Dia tidak memandangmu sebelah mata,dia juga tidak melihat kelemahan dan kelebihanmu sebagai wanita yang tercantik dihatinya. Ia memasang wajah kamu dihatinya itu dengan penuh rasa cinta yang abadi".

DUA CINTA YANG TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang