Him-Her

58 2 0
                                    

Him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Him

Matanya sewarna mocacinno yang setiap pagi kuminum. Entah bagaimana cara mata kucing itu menarikku untuk berlama-lama menatapnya. Jendela hati itu terlihat jernih dan menularkan kebahagiaan.

Hidungnya mancung seperti seluncuran yang sering terlihat di taman kanak-kanak. Rasanya setiap kali aku melihat hidung itu, aku ingin menyentuhnya perlahan memijitnya. Biarkan dia kehabisan napas dan memukul-mukul tanganku.

Bibirnya, tidak ada yang istimewa dari benda itu. Hanya jejak-jejak rokok yang sering kali tercium darinya membuat aku merengek untuk menjauh. Tapi dia bilang rokok sudah candunya. Lalu aku selalu ingin menimpal, gantikan saja benda itu dengan aku. Jadikan aku candumu. Agar kau terjauh dari benda yang merusak paru-parumu itu.

Garis rahangnya yang tegas membuatnya semakin terlihat ugh!

Rambutnya sedikit panjang, kerap kali aku menyarankan untuk memotongnya. Namun lagi-lagi dia menolak. Dia bilang ini stylenya. Padahal jika kukatakan dia akan terlihat lebih rapi dan errr~ tampan jika rambut itu dipotong sedikit saja.

Postur tubuhnya, aku tidak tahu jika dia kekar atau tidak karena aku sebatas melihatnya dengan kemeja atau kaus. Tapi dia tinggi, bahkan sering kali dia berkata aku ini pendek seperti kurcaci. Padahal aku tidak sependek itu. Menyebalkan.

Don't MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang