Chapter 3

6.8K 425 5
                                    

Assalamualaikum...

Coment dan vote kalian Author butuhkan.. terima kasih

Maaf typo bertebaran

Happy Reading☺

Suasana komplek Seruni di Sore hari memang ramai, banyak Ibu-ibu rumah tangga yang menemani anak-anaknya bermain di jalan komplek itu. Sesekali Ibu-ibu itu mengobrol satu sama lain,

"Assalamualaikum Ibu-ibu" ucap Anita umi Zera

"Waalaikumsalam" jawab Ibu-ibu yang sedang menemani Anak-anaknya bermain itu.

"Bu Anita mau kemana nih" tanya salah satu Ibu

"Ini bu saya mau beli jajan dirumahnya bu Mirna"

"Oh. Buat Takjil yah bu" tanya bu laras

"Iya bu laras. Sudah lama nih ngak makan jajan bu Mirna"

"Iya kan bu Anita juga baru kembali kesini"

"Iya bu. Kangen banget sama suasana Komplek ini. Kangen Ibu-ibu juga"

Umi Anita dan Ibu-ibu komplek pun mengobrol bersama, sesekali mereka tertawa. Ibu-ibu itu memang sedang mengobrol tapi bukan berarti menguncing. Ibu-ibu itu hanya menceritakan tingkah masing-masing dari Anak-anaknya.

"Itu Zera ya bu Anita"
tanya salah satu Ibu komplek blok C itu. Yah karna Ibu-ibu sedang mengobrol di pos ronda yang berada di blok B.

Terlihat Zera sedang menyapu halaman rumahnya. Yang berada tak jauh dari Pos ronda. Yah rumah Anita berhadapan dengan rumah bu Laras, sedangkan samping kiri bu Laras rumah bu Susan dan samping kirinya lagi pos ronda.

"Iya bu. Saya juga masih nungguin Zera" jawab Umi Anita

"Zera nambah cantik ya bu"

"Alhamdulillah bu kalau Cantik" jawab Umi Anita seraya tersenyum.

Kini Zera dan Umi Anita sedang membeli gorengan dan kolak dirumah bu Mirna yang kebetulan satu block dengan rumahnya. Namun sedikit jauh jarak rumah Umi Anita dengan Bu Mirna sehingga Zera dan Umi nya menaiki motor matic.

"Adek mau bubur atau kolak" tanya Umi

"Bubur aja mi" jawab Zera.

Sambil menunggu gorengan Umi berbincang-bincang dengan Orang-orang yang juga masih menunggu gorengan yang masih digoreng.

"Zera" panggil seseorang membuat Zera mengalihkan pandangannya.

"Wulan. Assalamualaikum lan"

"Waalaikumsalam ra. Kamu kapan pulang ra"

"Udah hampir satu bulan apa kamu ngak tau"

"Engak. udah lama lho kita ngak ketemu, terakhir pas Lulusan Sd"

"Iya lan. Aku kangen kamu dan temen-temen lainnya"

"Iya mereka pasti juga kangen kamu. Apalagi Vino" mendengar nama Vino Zera langsung menunduk.

"Ra kamu ngak apa-apa"

"Ahh engak aku ngak apa-apa kok. Kamu nungguin gorengan juga"

"Iya ra. Sambil nungguin gorengan kita ngobrol dulu ya, kamu makin Cantik ra udah pake jilbab"

"Alahamdulillah. Kamu juga makin cantik lan dengan jilbab kamu itu makin menambah kecantikan kamu"

Mereka asik berbincang, hingga tanpa mereka sadari Seorang laki-laki memasuki gerbang rumah Bu Mirna, yah warung Bu Mirna hanya dengan Meja kayu didepan teras rumahnya, tidak menggunakan warung pada umumnya.

"Bu Mirna, gorengan sama Kopi 4 yah, nanti Rendy ambil, kalau udah matang" ucap Rendy sopan

"Siap mas Rendy, tapi agak lama yah, banyak yang ngantri"

"Iya bu ngak apa-apa"

"Rendy beli Kopi banyak banget nak" tanya Umi Anita

"Ehh tante. Assalamualaikum tan"
Ucap Rendy sera mencium punggung telapak tangan Umi Anita.
Rendy dan Zera adalah Saudara, Nenek Zera adalah Adik dari Kakek Rendy.

"Waalaikumsalam, gimana kabar kamu Ren"

"Alhamdulillah baik tan, tante sendiri bagaimana"

"Alhamdulillah tante juga baik"

"Yah udah kalau begitu Rendy pamit dulu ya tan, udah ditungguin temen, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Rendy, kamu kenapa ngak pernah ikut kumpul IPPI"
tanya Wulan saat Rendy lewat depan mereka yang sedang duduk itu.

"Iya nanti kapan-kapan aku ikut"

"Yah malam Minggu di Rumah Mas Fathir"

"Iya nanti aku usahain" jawab Reny berlalu begitu saja.

"Apa itu IPPI lan" tanya Zera

"IPPI itu Ikatan Pemuda-pemudi Islam Ra itu untuk Perempuan. Kalau untuk laki-laki IPI ikatan Pemuda Islam Kamu mau ikut, mas Fattan juga ikut ra"

"Bang Fattan ikut"

"Iya ra, Abangmu dulu Ketua IPI, tapi sekarang udah diganti sama mas Fathir"

"Kok bang Fattan tidak pernah cerita ya"

memang saat Zera dan Kedua orang tuanya pindah ke Lampung untuk tinggal dirumah neneknya karena Abi Zera harus mengurus Kebun karet milik Kelurganya itu sejak Zera lulus kelas 6 Sd dan saat itu Fattan Kelas 11 Sma hingga Fattan masih tetap diJakarta. Saat Smp juga Zera bersekolah di Lampung hingga sampai kelas 10 Sma, kemudian saat Kenaikan Kelas 11 Kelurga Zera kembali Ke Jakarta karena Kebun Karet kembali di olah oleh Paman Zera Kakak Anita.

Zera menjadi Ingat Neneknya. Nenek Zera meninggal saat Zera kelas 9. Yah karena Nasehat Nenek Zera, Zera menjadi berani menutup diri dengan berjilbab.

"Yuk dek" panggil Umi Zera

"Udah mi"

"Iya, yuk pulang. Ibu-ibu duluan ya. Assalamualaikum" ucap Anita

"Waalaikumsalam" jawab Ibu-ibu itu.

"Wulan tante duluan ya. Assalamualaikum"

"Iya tante hati-hati. Waalaikumsalam" jawab Wulan setelah mencium punggung tangan Anita.

"Lan duluan ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam ra. Nanti minggu ikut ya ra"

"Iya Inza ALLAH ya lan"

"Iya hati-hati"

Saat melewati rumah Rendy Zera melihat Vino dan teman-temannya sedang merokok di teras Rendy. Rumah Rendy terletak di depan Rumah Bu Nita sampingnya Bu Mirna. Rumah Rendy sendiri satu baris dengan rumah Zera hanya berjarak lumayan jauh.

Vino menatap Zera, namun Zera pura-pura tak melihatnya, Yah itu lebih baik dari pada harus saling menatap hingga menimbulkan zina mata, Fikir Zera.


11:03:17
7:05

Ida FitriYani💦

Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang