Chapter 17

3.3K 182 7
                                    

Assalamualaikum ...

Sepasang kekasih itu terlihat sedang larut dalam candaan yang dibuatnya. Membuat iri orang yang melihatnya.

"Sini selfie"
ucap seorang perempuan dengan rambut hitam kepada seorang lelaki dengan nada sedikit memaksa.

"Dari tadi kan kita sudah selfie. Malu ah dilihatin banyak orang"
Ucap sang lelaki dengan nada pelan.

"Ah kamu ngak asik"

"Jangan ngambek ih nanti cantik nya hilang loh"

"Biarin"

Keheningan menyelimuti dua manusia itu. Hingga suara nan lembut memecahkan keheningan itu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab sepasang kekasih itu

"Maaf ya membuat kalian menunggu lama"

"Engak kok ra. Kita juga baru datang. Duduk ra" ucap sang lelaki

"Iya ren makasih. Lena kamu kenapa kok cemberut gitu"

"Engak kok ra. Itu sih Rendy nyebelin"

"Kok nyebelin sih. Tadi kita kan sudah banyak selfie"

"Iya tapi kan aku mau lagi"

"Ngak baik banyak foto bareng kalau kita saja belum halal. Makanya ayo kita Menikah biar bisa banyak foto bersama"

"Selesain dulu Kuliah kita"

"Ya sudah ah jangan cemberut lagi ya"

"Iya engak kok"

"Ekhm"

"Hehe maaf calon Dokter kita jadi kita lupain"

"Iya ngak apa-apa kok. Oh ya ada apa kamu panggil aku kesini Lena"

"Aku kangen sama kamu lah Zera. Oh ya Aldo mana sih"

"Aldo juga datang ya"

"Dia yang punya Cafe ini ra" jawab Rendy

"Benarkah. Alhamdulillah teman ku sudah sukses ya"

"Iya ra aku juga senang lihat keberhasilan Aldo. Walaupun dia dulu bandel. Tapi ngak nyangka yah bisa buka Cafe seramai ini"

"Rezeki sudah diatur oleh ALLAH ren. Tinggal bagaimana cara kita bisa memanfaatkannya dengan Halal dan baik"

"Iya ra aku setuju. Nah itu Aldo mau kesini tuh"

"Hai maaf ya nunggu lama. Oh Nazera sudah datang"

"Iya Aldo. Assalamualaikum"

"Iya ra. Waalaikumsalam"

"Ngapain kamu al lama banget" ucap Lena

"Iya tadi si Raka nelfon gue"

"Raka. Kok dia jarang contak sama aku ya" kata Rendy

"Ya emang gini mungkin Persahabat kita ber empat ren. Yang dua pergi. Satu dekat dengan lho yang satu dekat dengan gue" jawab Aldo

Seorang pelayan datang membawah stik dan beberapa minuman. Kemudian pelayan itu beranjak pergi setelah meletakkan makanan dimeja.

"anggap aja ini tlaktiran buat kalian yang mau berkunjung ke Cafe gue" ucap Aldo

"Makasih aldo. Aku ikut senang kamu bisa sesukses ini" ucap Zera

"Penuh perjuangan ra semua ini. Haha. Dan juga Cafe ini masih kecil"

"Tidak apa-apa kecil al. Yang penting banyak pengunjung saja kamu sudah senang kan" kata Zera

"Iya juga sih. Aku juga bersyukur kok"

"Nih Vino bilang iri sama kita yang bisa kumpul-kumpul" kata Rendy

"Vino Chat lho ren" tanya Aldo

"Iya kita Chatting lewat WA"

"Akh si*l kenapa dia ngak chat gue. Sebel gue" ucap Aldo

"Berisik kamu al. Terus dia bilang apa" tanya Lena

"Dia bilang kangen sama kita. Pengen kumpul-kumpul lagi kayak dulu"

"Emang iya aku dan Zera sering kumpul dengan kalian. Engak kan" jawab Lena

"Berisik lho len. Calon Pengacara itu bagaiamana yah sekarang Wajahnya. Apa masih ganteng. Apa sudah luntur. Haha"
ucap Aldo membuat 3 temannya juga ikut tertawa. Namun hanya tertawa ringan tidak seperti Aldo yang tertawa keras. bahkan suaranya memenuhi Cafe itu.

Maaf ya readers aku buat kelanjutan Alvino & Nazera sudah Kuliah soalnya biar cepat ending.
Aku juga buat Chapter ini rumit. Tapi nanti bakal di ulas kok di Chapter berikutnya.
Jagan bosan ya Readers.

13-09-2017
6:24 PM

Ida FitriYani 💦

Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang