Chapter 4

6.3K 382 9
                                    

Assalamualaikum...

Alvino&Nazera kembali..
Mohon Vote dan Coment dari Readers sekalian ya. Biar Author semangat lanjutin Part berikutnya....
Terimakasih...

Maaf Typo bertebaran..

Happy Reading☺

______________♡♡♡_______________

Alvino terlihat sedang mendrible bola basket kemudian memasukkan kedalam ring, dan yah bola itu masuk kedalam ring, memang tidak diragukan lagi kemampuan Vino dalam bermain basket.

"Anak-anak kalian olahraga sendiri, bapak ada urusan sebentar, Dimas kamu atur teman-teman kalian, jangan meninggalkan lapangan sebelum jam olahraga habis. Faham"
ucap pak Ardi guru olahraga itu kepada Dimas Ketua Kelas IPA B.

"faham pak" jawab Dimas, setelahnya pak Ardi keluar dari lapangan dan menuju kantor.

Yah walaupun terkenal badboy namun Alvino dan teman-temannya masih memilik Otak yang Cerdas, Vino sendiri bahkan sering masuk dalam 5 besar di Kelasnya begitu juga dengan Rendy, namun itu tidak berlaku pada Aldo dan Raka.

Kini Kelas IPA B kembali bermain basket dengan dibagi 2 tim. Tim Vino dan Tim Dimas, sedangkan yang perempuan hanya memberikan dukungan kepada Teman-temannya itu.

Pertandingan semakin sengit saat jumlah skor kedua tim yang hampir sama itu. Tim Dimas mendapatkan skor 2 sedangkan Tim Vino mendapatkan skor 3.

Kedua Tim kini melakukan Istirahat, dengan meminum air mineral dan sedikit melongarkan otot-otot sendi mereka¿.

"Cantik"
panggil Dimas kepada seorang Siswi yang sedang berjalan beriringan. Semua Siswa tak perduli dengan teriakan sang Ketua Kelas itu.

"Widih. Sombong banget sih, cantik-cantik kok sombong"
goda Dimas lagi namun tak dihiraukan 2 Siswi yang sedang repot dengan Beberapa Buku tulis ditangannya masing-masing itu.

"Nazera, bagi Pin nya dong"

ucapan Dimas membuat Vino mengalihkan pandangannya dan menatap Ke belakang yang ternyata terlihat gadis berjilbab dengan gadis yang berkucir tengah berjalan memungungginya.

Vino mengeraskan rahangnya, dengab cepat dia bangun dari duduknya dan memghampiri Dimas yang sedang berdiri menggoda Zera. Bugghh, satu pukulan mendarat di Pipi Dimas hingga mengeluarkan darah dari sudut bibir Dimas.

"Apa-apa lho Vin" geram Dimas tak terima.

"lho salah goda Cewek bro, dia milik gua"

"Ciih, dia Murid baru dan dengan santainya lho bilang dia milik lho. urusi saja Syila Cewek centil lho itu" balas Dimas tajam

"Syila buka cewek gua, kalau lho mau ambil saja sana, tapi jangan berharap lho bisa mendapatkan Zera, karna dia milik gua" ucap Vino tajam, menatap Dimas sengit.

Bugghh ... Dimas memukul rahang Vino hingga mengeluarkan darah dari sudut bibir Vino.

"Kita bersaing secara sehat bro, untuk mendapatkan Zera"
ucap Dimas membuat Vino geram, ditariknya kera baju Dimas hingga Dimas sedikit berjinjit.

"Zera bukan barang taruhan, berhentilah mengganggunya karna dia milik gua, milik Alvino"

"Gua tak yakin, sebelum dia bilang sendiri kalau kalian ada Hubungan sesuatu, aku tak akan menjauhi Zera. Karna aku rasa aku benar-benar Mencintainya" ucap Dimas enteng, Vino sudah menaikan tangannya untuk kembali memukul Dimas namun.

"Stop Vin" ucap Rendy melerai keduanya.

"ngak bisa ren, dia membuatku marah"

"Heii Alvino Narangga, kau sudah memilik Cewek Sexy seperti Syila, dan gua ngak yakin kalau Zera mau sama Cowok badboy kayak lho. Yang kerjaannya hanya merokok dan Balapan motor. Kasihan Zera nya lebih baik dia buat gua" ucap Dimas kembali membuat Vino marah.

Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang