Chapter 7

5.7K 263 6
                                    

Asslamualikum...

Typo bertebaran. Happy Reading ...

Seminggu sudah Zera menjadi Penggurus IPPI. Namun tidak menjadi guru TPQ hanya penggurus yang sudah kuliah dan bekerja saja yang menjadi guru TPQ. TK. Maupun MII/SD .

Seminggu juga Vino menjauhi Zera dan itu membuat Zera lega namun sedikit merasa bersalah. Zera tidak ingin hubungannya dengan Vino menjadi seperti ini, dia ingin hubungannya dan Vino menjadi baik bukan saling menjauh. Hubungan baik bukan berarti harus Pacaran bukan, bahkan pertemanan jauh lebih baik, karena bagaimana juga Zera dan Vino belum memiliki ikatan yang sah.

Suara bel Istirahat membuat para Siswa tersenyum bahkan yang sedari tadi hanya tiduran tanpa mendengarkan penjelasan sang guru didepannya langsung semangat 45 untuk menuju kantin.

"Yuk ke kantin. Kangen nih sama fans" ucap Raka

"cekk. Kaya lho famaous aja ka" kata Aldo

"Emang gue famaous kenapa. Lho iri"

"Ciihh, ogah gue"

"Udahlah sana kalian ke kantin saja dulu" ucap Vino

"Mau kemana Vin" tanya Rendy yang sedari tadi hanya menyimak percakapan antara Aldo dan Raka.

"Masjid. Gue duluan yah" ucap Vino yang langsung keluar dari Kelasnya tanpa mendengar ocehan ke tiga sahabatnya itu.

"Waahh mimpi apa thu anak tadi malam" ucap Aldo asal

"Udahlah biarin mungkin dia ada urusan" ucap Rendy

"Palingan juga cari Cewek itu. Yuk ah ke kantin saja" ajak Raka

Vino kini sedang berdiri dibalik Tembok Masjid menunggu Zera yang sedang melaksanakan Sholat sunnah Dhuha. Kini sudut bibrnya tertarik keatas saat gadis yang sedang ditunggunya keluar dari Masjid dengan memeluk Mukena dalam tas kecilnya.

Saat Zera melangkah Vino keluar dari balik tembok itu dan membuat Zera kaget.

"Astaghfirullah" ucap Zera kaget

"Kenapa berucap seperti itu, kamu kaget lihat Cowok setampan aku" ucap Vino membuat Zera mengernyitkan dahinya.

"Apa dia sudah tidak marah lagi" ucap Zera dalam hati.

"Hei kenapa kau diam"

"Ahh tidak. Ada apa kamu kesini Vino"

Tanpa menjawab Pertanyaan dari Zera, Vino langsung menyodorkan ponselnya ke arah Zera. namun Zera hanya diam.

"Berikan nomor ponselmu"

"Aku tidak punya" jawab Zera cepat

"Benarkah. Aku rasa anak Tk saja sudah banyak yang memilik Ponsel. Kenapa gadis remaja sepertimu bisa dikalahkan mereka"

"Aku tidak perduli"

"Berikan ponselmu atau aku sendiri yang akan mengambil disakumu" ucap Vino sambil mendekati Zera

"Apa yang kau lakukan Alvino. Pergilah dan jangan muncul dihadapanku lagi"

"Benarkah. Nanti kangen" ucap Vino menaikan sebelah alisnya dan tersenyum mengejek.

Tanpa membalas ucapan Vino Zera langsung memakai sepatunya dan melangkahkan kakinya meninggalkan Vino.

Saat dikoridor Kelas 10 banyak perempuan yang tersenyum tidak jelas, bahkan ada juga yang berteriak histeris. Zera yang bingung dengan tingkah adik Kelasnya itu hanya diam. Hingga langkahnya dipercepat saat mendengar jeritan salah satu Murid perempuan kelas 10 itu.

Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang