Chapter 19

3K 140 5
                                    

Assalamualikum..

Happy Reading...
Typo bertebaran.

Makan malam keluarga Burhan Ali berlangsung dengan lancar. Kini keluarga yang terdiri dari empat orang itu tengah berkumpul di ruang Keluarga dengan menonton acara komedi dilayar Televisi.

"Abi" panggil Fattan

"Iya kak. Ada apa"

"Temen Fattan ada yang mau Taaruf sama Zera"

Deg.. seketika Zera terdiam dari aktifitasnya yang masih fokus pada beberapa lembar kertas yang tadi sempat dia bolak-balik.

Umi Anita pun menghentikan kunyahan pada cemilannya kripik pisang dan meletakkan stoples di meja depannya.

"Sinten niku mas. Rencang kerjo nopo" tanya Umi dengan bahasa Jawa halusnya.

"Bukan mi. Teman Fattan dulu. Tapi sampai saat ini kita masih berteman baik kok"

"Masalah pekerjaan sih itu nanti mi. Yang penting dia mengerti soal Agama dan bisa menyayangi adek dan cucu kita nanti. Serta sayang juga terhadap keluarga kita" kata sang Abi

Yang dibicarakan masih diam menunduk.

"Insya ALLAH dia baik bi. Kita saja sering bertukar fikir tentang Agama dulu saat SMA"

"Abi mengenalnya kak"

"Tidak abi. Dia belum pernah main kerumah bi"

"Lalu knapa dia tau adek kak" tanya Abi masih penasaran.

"Iya mas pripun niku"

"Jadi gini Abi. Umi. Dia pernah nganterin Fattan ke Sekolah Zera. Tanpa berfikir panjang dia langsung ngomong ke Fattan kalau dia ingin Ta'aruf sama Zera" jelas Fattan panjang lebar.

"Gimana dek kamu mau nggak" tanya Abi ke Zera yang masih menunduk.

"Ahh adek nggak tau bi"

"Iya abi nggak memaksa kamu buat terima Ta'aruf temen kakakmu. Tapi kalau dia baik kenapa tidak dek"

"Iya bi. Tapi adek kan masih Kuliah"

"Pernikahan tidak menghambat pendidikan. Asal kamu bisa bagi waktu"

"Kakak dulu aja bi. Nanti Zera setalah Wisudah aja"

"Kakak masih lama dek. Kakak sama kak Citra kan LDR. Tapi kakak bersyukur sudah menghitbahnya" sambung Fattan

"Ya sudah terserah Abi sama Umi aja" jawab Zera

"Umi serahkan semua keputusan ke kamu dek. Kamu yang akan menjalaninya"

"Terima kasih umi"

Malam itu udara sangat dingin. Seorang Lelaki mengeratkan jaketnya agar gigil itu tak semakin menusuk pori-pori kulit bahkan tulangnya.

Alvino berjalan dengan pelan menuju Minimarket dekat rumahnya. Karna persediaan makanan dikost nya semakin menipis. Ya begitulah kehidupan Anak merantau.

Saat sedang memilih sabun mandi tiba-tiba sebuah troli menabrak tubuhnya. Alvino sempat kaget dan hampir marah bersamaan. Namun dia tahan kemarahannya saat melihat siapa yang membawah troli tersebut.

"Emm maaf. Saya tidak sengaja"

"Ya tidak apa-apa. Lain kali hati-hati ya mbak"

"Eehh iya mas. Kalau begitu saya permisi. Sekali lagi Maaf"

Vino hanya menjawabnya dengan senyum. Dan perempuan itu kembali mendorong trolinya menuju kasir.

Maaf ya Nunggu lama. Author bawah Fb baru Add ya. Nanti kita bahas cerita Alvino & Nazera di Fb. Nama Fb Real Ify punya Author ada 2. Tapi kalian Add yang itu Aja.
Terima Kasih

Wassalamualaikum...

03-12-2017
3:48 PM

Ida FitriYani 💦

Ida FitriYani 💦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang