Spesial Chapter

327 16 9
                                    

4 tahun kemudian

Wanita cantik itu terlihat sedang membelai kepala sang anak dengan lembut, matanya terlihat memejam namun sesekali tangannya mengelus perutnya yang semakin membuncit itu dengan tangan satunya.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dan seorang lelaki masuk dengan wajah khas pulang kerja. Lelaki itu hanya tersenyum melihat sang istri yang tertidur disamping putranya.

"Lucu banget sih tiduran aja sambil ngelus perutnya" ucap lelaki itu pelan dan meletakkan tas kerja di sofa, kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

Mendengar suara air shower yang menyala Nazera terbangun dari tidurnya, dilihatnya sang buah hati sudah tertidur lelap. Lalu dia melihat ke arah jam dinding yang menempel padak dinding kamarnya.

"Jam 8:20 berarti Ayah sudah pulang, Astaghfirullah kok aku malah ketiduran sih, mana belum hangatin makanan lagi" Nazera segera memakai jilbab instannya langsung memakainya dan menuju dapur untung menghangatkan masakan yang sudah dia masak tadi sore.

Zera masih asik dengan sop yang dia aduk, hingga dia tidak menyadari sang suami sudah duduk manis di meja makan sambil menatapnya dengan tersenyum.

"Astghfirullah ayah, bikin bunda kaget saja" ucapnya dengan kaget.

"Maaf bun, kirain nggak keget"

"Bentar ya yah, bunda panasin ikan dulu"

"Siap sayang" ucap Sang suami sambil membantu sang istri membuat kopi dan susu hamil untuk istrinya .

"Bun ayah kan sudah bilang bunda harus makan lebih dulu dan jangan nunggu ayah pulang, kasihan debay nya dalam perut pasti sudah lapar" ucap sang suami saat mengaduk susu hamil untuk istrinya .

"Nggak apa-apa yah, lagian ini belum terlalu larut kan, masih jam setengah sembilan"

"Harusnya bunda makan jam 7 bun" protes suami

"Iya yah besok lagi ya, ini sudah matang, ayo kita makan" ucap Nazera sambil membawa piring berisi ikan ayam tersebut ke meja makan.

Keduanya kini sudah duduk dimeja makan. Yang sudah tersaji masakan sederhana itu, ikan ayam goreng, tahu dan tempe goreng tanpa tepung, dan sayur sop, serta sambal pedas kesukaan suami.

Keduanya makan dengan tenang tanpa obrolan. Setelah selesai makan sang suami mencuci piring, yah itu murni keinginan sang suami.

Nazera sedang menonton tv di ruang keluarga, senyum dia terukir saat melihat sang suami datang mendekatinya..

"Yah besok aku mau cek kehamilan mau ikut nggak?." tanyanya.

"Jam berapa bun?."

"Jam 9."

"Oke, ayah antar, tapi sebelumnya kita antar Rafka kerumah Mama dulu, mama kangen sama Rafka"

"Iya yah, lagian juga Rafka tidak boleh dibawah ke rumah sakit"

"Anak ayah didalam lagi ngapain nih" ucap sang Ayah sembari mengelus perut sang istri kemudian menciumnya.

"Lagi tidur mungkin yah, dari tadi siang debay nya nendang-nendang perut bunda nya"

"Aktif sekali anak ayah ini"

"Yah"

"Ya sayang"

"Ayah mau anak kita ini cewek apa cowok?"

"Pengen nya sih cewek, kan nanti Rafka bisa jagain adek ceweknya, tapi sedikasinya aja bun, mau itu cewek atau cowok lagi juga tidak apa-apa, yang penting lahir lancar, sidebay nya normal dan lahir sempurna tanpa kurang juga ayah sudah bahagia"

Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang