Chapter 6

5.7K 291 0
                                    

Assalamualaikum....☺

Maaf typo bertebaran..
Happy Reading..


Pertandingan balapan motor Antara Vino dan Eza kini akan dimulai.

"Lho yakin mau bertanding dengan gue lagi. Ngak ingat minggu kemaren lho kalah dengan gue" ucap Eza dengan nada sengit

"Kita lihat saja kak. Siapa yang menang" balas Vino yang terkesan santai

Dalam hitungan ke tiga yang diucapkan seorang gadis dengan berpakain sangat minim yang berdiri diantara motor Vino dan Reza. Jangan lupakan bendera kecil ditangannya. Motor besar Vino telah beradu saling mendahului dijalan sepi. Teriakan para pendukung dari Vino maupun Eza terlihat memekik ditelinga. Kebanyakan para Gadis lah yang berteriak. Bagaimana tidak Vino begitu dikenal dengan Ketampanan di Sekolahnya. Begitu juga dengan Eza namun keduanya tidak satu Sekolah.

"Vino semangat sayang" teriak Syila yang mendapat tatapan aneh dari para gadis

"Apa lihat-lihat" tanya Syila tajam pada gadis-gadis yang memandangnya. Dengan cepat gadis-gadis itu mengalihkan pandangannya.

Tak butuh waktu lama Motor besar Vino mulai terlihat dari arah berlawan, diikuti motor Eza dibelakangnya. Tepuk tangan dari para penonton balapan motor secara live itu terdengar begitu gemuruh, saat motor Vino melewati batas garis Finish itu, diikuti motor Eza dibelakngnya.

"Yah balapan malam ini dimenangkan oleh Vino. Selamat Vino" ucap Gadis berpakain minim tadi.

Eza turun dari motornya dan menghampiri Cs nya yang terlihat khawatir dengannya.

"Apa maksud dari tatapan kalian" tanya Eza tajam

"Engak bro. Ngak nyangka aja lho bisa dikalahin sama anak Kecil itu" ucap salah satu teman Eza

"Gue hanya kasihan saja sama anak kecil itu. Gue sengaja perlambat kecepatan motor gue. Takut kalau dia kalah ntar nangis ngadu ke mamanya" kata Eza membuat teman geng nya itu tertawa. Vino hanya tersenyum mendengar ejekan Eza

"Udahlah kak ngak usah nyembunyiin rasa malu lho dengan bilang kayak tadi. Terima sajalah kekalahan lho" ucap Vino membuat Eza marah dan menghampiri Vino

"Bilang apa lho anak ingusan" ucap Eza geram.

"Anak ingusan yang dapat mengalahkan lelaki remaja seperti lho" ucap Vino

Mendengar ucapan Vino, Eza melayangkan pukulan tepat dirahang Vino hingga sudut bibirnya sedikit robek dan mengeluarkan darah. Vino tak membalas dia hanya senyum mengejek. Saat pukulan kedua yang hampir melayang kembali diPipi Vino dengan cepat sebuah tangan menghalanginya.

"Cukup Eza. Apa yang lho lakukan. lho sudah kalah dan lho memukul Vino" ucap Syila yang kini tengah menampik tangan Eza kasar.

"Yah karna gadis cantik yang menyuruhku berhenti memukul anak ingusan ini, emmm baiklah gue hentikan" ucap Eza kemudian meraih dagu Syila untuk menatapnya selanjutnya berlalu pergi menghampiri Cs nya.

"Dasar sinting" ucap Syila seraya mengusap dagunya.

"Kamu ngak apa-apa Vin" ucap Syila seraya mencoba memegang luka Vino namun dengan cepat Vino mengalihkan wajahnya.

Syila akan berubah lembut dengan Vino bahkan panggilan "lho" dan "gue" tak berlaku saat dia berbicara dengan Vino. Karena terlalu terobsesi dengan Vino bahkan dia tak memperdulikan tingkatnya lebih atas dari Vino. Syila adalah Kakak Kelas Vino, sejak Vino masuk di Sekolah Nusa bangsa itu membuat daya tarik sendiri pada gadis-gadis disekolahnya. Bahkan tak jarang teman seangkatan dan kakak Kelasnya menyatakan perasaannya, namun Vino tak mau membuat para gadis itu sakit hati karena berpura-pura mencintainya, dia berkata terus terang jika dia tak memiliki perasaan yang lebih dari gadis yang mengaguminya, daripada harus membuat para gadis itu menunggunya lebih baik dia berterus terang bukan. Namun sepertinya hal itu tidak berlaku bagi Syila yang masih saja mengejarnya. Bahkan Syila sendiri rela memutuskan Pacarnya demi mendapatkan Vino. Aneh memang gadis itu.

Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang