Chapter 16

4.6K 224 5
                                    

Assalamualaikum..
Typo bertebaran

Happy Reading.

Bulan yang menjadi penantian umat muslim muslimah telah barlalu. Kini akan tergantikan bulan Syawal.

Syawal merupakan salah satu bulan yang terbaik untuk umat Islam, setelah bulan ramadhan. Bulan ramadhan merupakan bulan pendidikan untuk umat muslim. Di ramadhan, kita benar-benar di gembleng, tetapi meskipun di didik, Allah mengumbar pahala yang berlipat bagi umatnya yang menjalani ibadah di ramadhan.

Ramadhan sudah berlalu, kini kita sudah memasuki bulan syawal. Bulan syawal bukanlah bulan biasa. Allah juga memberikan amalan-amalan yang jika kita lakukan di bulan syawal, mendapatkan pahala yang cukup besar untuk diri kita.

Seperti yang dikatakan Fathan bahwa dia akan mengkhitbah seseorang yang membuatnya jatuh hati. Dan kini disinilah Keluarga Burhan Ali tengah menunggu sosok yang akan menjadi Keluarganya juga kelak. Insya ALLAH

Fathan sendiri terlihat gugup dilihat dari cara dia duduk yang terus menggosokan kedua tangannya pada pahanya.

"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Putri saya. Karena dia kan yang akan diKhitbah" ucap Lelaki paruh baya itu.

"Iya pak. Kita serahkan semua ke mereka berdua karena mereka yang akan menjalani, dan semua akan terjalan atas Izin ALLAH" Ucap Burhan.

"Iya bapak benar. Saya panggil terlebih dahulu putri saya" ucap Ibu yang memakai Jilbab panjang itu

Sementara menunggu orang yang dipanggil Keluarga Burhan Ali bercakap-cakap dengan kepala rumah tangga itu.

"oh jadi kamu sudah lulus nak Fathan"

"Alhamdulillah sudah pak"

"Kamu mengambil jurusan apa nak"

"Saya menggambil jurusan kedokteran pak"

"Oh iya. Jadi kamu sudah bekerja"

"Alhamdulillah sudah pak"

"Kalau Putri saya baru saja Lulus kemaren"

Percakapan dua Keluarga itu terhenti ketika dua Perempuan beda umur itu datang.

"Assalamualaikum" ucap gadis berjilbab peach dengan menunduk.

"Waalaikumsalam" jawab semua orang yang berada diruangan itu.

Dua keluarga itu tengah duduk dengan Fathan yang mulai terlihat gelisa kembali.

"Ekhm. Saya sebagai Ayah Fathan sebelumnya telah meminta izin pada Ayah kamu mengkitbah kamu untuk Anak saya. Jadi kami serahkan semua keputusan kepada kamu" ucap Burhan

Gadis berjilbab peach itu masih diam menunduk.

"Citra aulia. Maukah kamu hidup bersama ku. Kita membangun Keluarga yang Insya ALLAH Sakinah mawadah warohmah" ucap Fathan kemudian.

Mendengar nama Citra. Zera langsung berfikir jika Perempuan yang sedang dikhitbah Kakaknya adalah Ketua IPPI.

Lain dengan Zera. Kedua Orang tua Fathan dan Citra sendiri sudah merasa gelisa menunggu jawaban Citra.

"Alhamdulillah" ucap dua Ayah iti yang mengerti Isyarat Citra.

Diamnya Citra adalah karena dia menerima Khitbah Fathan.

Seperti telah dijelaskan dalam sebuah cerita zaman Nabi Muhammad SAW.

"Ya, dia dimintai izin. ‘Aisyah berkata; Lalu saya berkata kepada beliau; Sesungguhnya dia malu (mengemukakannya). Maka Rasululloh SAW bersabda: Jika dia diam, maka itulah izinnya.”(HR Muslim 2544)

“Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan anak gadis harus dimintai izin darinya & izinnya adalah diamnya? Dia (Rasululloh SAW) menjawab; Ya.” (HR Muslim 2545)

“Aisyah berkata; “Saya bertanya kepada Rasululloh SAW mengenai seorang gadis yang dinikahkan oleh keluarganya, apakah harus meminta izin darinya atau tidak?” Rasululloh SAW bersabda kepadanya: “Ya, dia dimintai izin.” ‘Aisyah berkata; Lalu saya berkata kepada beliau; “Sesungguhnya dia malu (mengemukakannya).” Maka Rasululloh SAW bersabda: “Jika dia diam, maka itulah izinnya.” (H.R. Muslim)

Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasululloh SAW bersabda: “Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan (gadis) harus dimintai izin darinya, dan diamnya adalah izinnya.” Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad ini, beliau bersabda: “Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan (gadis), maka ayahnya harus meminta persetujuan atas dirinya, dan persetujuannya adalah diamnya.” Atau mungkin beliau bersabda: “Dan diamnya adalah persetujuannya.” (H.R. Muslim)

Sebelumnya Author minta maaf karena baru bisa lanjutin cerita ini.

Berhubung Idul Fitri sudah lewat. Tapi masih awal bulan Syawal. Author mengucapkan
Minal Aidzin Walfaizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin Ya Readers semua.

2 Juli 2017
6:42 PM

Diperbaiki
22 Juli 2017
3:03 PM

Makasih buat Readers yang sudah ngoreksi

Ida Fitriyani 💦

Alvino & NazeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang