Bagian II (edited)

15.2K 1.2K 69
                                    

Pertunangan

Malam itu adalah malam pertunangan antara Jagad dan Clara. Acara pertunangan itu diakan secara tidak terlalu besar-besaran dan tempat yang dipilih adalah kediaman keluarga Daniell. Para undangan hanya terbatas pada keluarga dan kolega penting dari kedua belah pihak.

Di luar bayangan Jagad, ternyata keluarga Daniell adalah keluarga yang besar dan mereka terlihat begitu dekat satu sama lain. Di saat para tamu undangan dari pihak Jagad didominasi oleh para kolega bisnis, para undangan dari pihak Clara justru didominasi oleh seluruh sanak saudaranya. Jagad pikir tidak ada yang salah dengan semua itu. Justru... lelaki itu merasa ada suatu ruang kosong dalam dirinya yang terasa mulai terisi. Meski tidak ia pungkiri semua ini masih terasa sedikit janggal.

Orang tua Jagad meninggal di saat ia masih remaja. Satu-satunya keluarga yang ia tahu hanyalah Andre dan kedua orang tuanya. Merekalah yang saat itu membantu mengurus bisnis keluarga Winanta sampai Jagad siap untuk mewarisi segalanya. Tumbuh di bawah bayang-bayang sebuah tanggung jawab besar yang telah menunggu tidaklah mudah. Jagad terbiasa sendiri, memaksa dirinya untuk mampu berdiri tegar dengan kedua kakinya sendiri karena ia tahu bahwa ia tidak akan memiliki banyak pilihan tempat untuk bersandar. Jadi berada dalam suasana keluarga besar yang begitu hangat adalah sesuatu hal yang baru untuknya.

Tapi di tengah keramaian dan keakraban seluruh keluarga besar Daniell, Jagad tiba-tiba menyadari sesuatu. Ia tidak melihat sang calon adik ipar.

Jagad lantas menoleh pada Clara yang memang setelah acara pertukaran cincin seperti enggan melepaskan lengannya. Senyuman lebar tak kunjung hilang dari bibirnya. Beberapa kali ia terus memandangi dengan bangga cincin berlian di jarinya dan sesekali tanpa sadar jari-jarinya juga terus menyentuh kalung dan antingnya. Jagad tahu pasti kalau gadis itu begitu bahagia pasti ada hubungannya dengan cincin dan satu set perhiasan eksklusif Wilfredo Rosado yang ia berikan sebagai hadiah pertunangan itu. Andre boleh saja mengatai Jagad aseksual, tetapi Jagad bukannya tidak tahu sama sekali tentang hal-hal yang bisa menyenangkan hati wanita. Jika Andre sampai bergidik sendiri saat melihat berapa banyak uang yang Jagad keluarkan saat memesan perhiasan tersebut, maka tentu saja reaksi Clara saat ini sudah tentu sesuai dengan ekspektasi.

Menurut Andre, Jagad agak berlebihan dengan semua perhiasan itu. Tetapi menurut Jagad ini setimpal. Saat kerajaan bisnis keluarga Daniell jatuh ke tangannya, maka apa yang ia lakukan saat ini tidak ada yang berlebihan.

"Kenapa aku nggak lihat ada Lilan?" Jagad bertanya pada Clara.

Clara menoleh pada Jagad, namun lelaki itu sama sekali tidak mengerti mengapa tunangannya justru seketika menatapnya dengan mata memicing curiga. Senyum bahagia di wajahnya telah lenyap tak bersisa dan Jagad bersumpah kalau ia merasa pegangan Clara di lengannya terasa lebih erat dari sebelumnya.

"Memangnya kenapa kamu nanyain dia?" Jika gerak-gerik Clara belum cukup untuk menegaskan bahwa ia terlihat curiga, maka kali ini mendengar nada pertanyaannya semuanya jelas

Jagad mengangkat bahunya sekilas, tidak mengerti apa yang salah tentang ia yang menanyakan keberadaan calon adik iparnya di acara pertunangan mereka. "Nggak kenapa-kenapa, cuma baru nyadar aja aku dari tadi nggak lihat dia."

Mendengar jawaban Jagad, Clara terlihat lebih rileks dan wajahnya kembali terlihat sumringah. "Oh. Aku rasa sih di teras belakang. Dia nggak terlalu suka keramaian. Dia juga nggak dekat dengan keluarga." Jawab Clara ringan. Jagad mengangguk paham. Dari pertemuan mereka yang pertama, dia juga sudah bisa menebak kalau sepertinya Lilan memang tipe yang penyendiri.

"Gad, nggak apa-apa ya kalau aku ke belakang sebentar? Aku mau ngobrol bareng temen-temenku." Clara meminta ijin setelah beberapa saat kemudian dan Jagad mengangguk ringan. Dia juga sudah bisa menebak kalau tunangannya itu pasti sudah tidak sabar untuk memamerkan Rosedo-nya kepada teman-temannya. Lagi pula Jagad belum sempat menyambut seluruh kolega bisnisnya yang datang malam ini karena sampai beberapa saat lalu Clara selalu menempeli di setiap langkahnya. Betapapun lelaki itu merasa risih, dia tahu bahwa dia harus mulai terbiasa dengan Clara. Gadis itu adalah tunangannya sekarang.

THE WEDDING AFFAIRS [PO ke-2 22 Mei - 12 Juni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang