Moonlight
Lilan mengangkat lengannya untuk menutupi mulutnya, mencoba menahan erangan yang hampir meluncur dari bibirnya. Tubuhnya berguncang menerima setiap hentakan dari Jagad. Kejantanan Jagad yang menegang bergerak liar keluar masuk di lubang analnya menimbulkan rasa sakit dan nikmat yang saling bercampur.
Jagad menggeram. Antara menahan kenikmatan dari penisnya yang diapit ketat dan rasa kesal melihat pemuda di bawah tubuhnya begitu mati-matian menahan erangan. Dia menurunkan wajahnya, menumpukan sepenuhnya berat tubuh pada telapak tangan yang di letakkan di sisi-sisi kepala Lilan. Bibirnya berhenti di perpotongan leher Lilan, mencium permukaan kulit pemuda itu dari bahu dan berhenti di daun telinganya dengan sebuah gigitan. Pada saat bersamaannya pinggulnya menyentak, membuat penisnya tertanam lebih dalam lagi ke dalam anus pemuda itu.
"Hmph..." Lilan melenguh tertahan, lengannya masih menutupi bibirnya. Tubuhnya sedikit mengejang karena sentakan Jagad yang tiba-tiba.
"Jangan ditutup, aku mau dengar kamu mendesah." Jagad berbisik lembut di telinga Lilan. Pelan-pelan ia menarik lengan Lilan yang menutupi bibirnya dan membawa lengan itu ke bahunya sendiri.
"Pe... pelan-pelan..." Lilan merintih dengan suara sengau. Rasanya perutnya memanas menahan semua kenikmatan. Matanya mengerjap-ngerjap dan pikirannya mulai terombang-ambing oleh gelombang hasrat.
Tak mengindahkan permintaan Lilan, Jagad tetap saja menghantam dengan keras. Buah pelirnya saling beradu dengan gumpalan pantat Lilan yang kenyal.
"J-Jagad, ssshh..." Lilan mendesis. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Tanpa perlu ia katakanpun, Jagad tahu bahwa klimaks pemuda itu sudah semakin mendekat.
Jagad mengangkat tubuhnya dan seiring dengan tubuhnya yang terangkat penisnya pun terlepas dari lubang anal Lilan.
"Ja... Jagad, please..." Lilan seketika terisak. Ketika kenikmatannya nyaris mencapai puncak, stimulasi dari Jagad justru menghilang. Wajahnya tak karuan, menahan tangis dan ejakulasi yang tertunda.
Melihat ekspresi di wajah Lilan, rahang Jagad mengeras. Rasanya seperti penisnya dibuat semakin menegang lagi. Entah kenapa, melihat ekspresi Lilan yang mengiba seperti ini, dia justru semakin diserang oleh hasrat menggebu. Pikirannya mungkin sudah tak benar, ia senang melihat Lilan menangis di bawah tindihan tubuhnya dan memohon untuk diberi kenikmatan. Fantasi liar pengusaha muda itu bekerja dengan cepat, membayangkan bagaimana ia akan membuat Lilan semakin sering menangis memohon kenikmatan saat bercinta dengannya.
"Sabar, sayang..." Bola mata Jagad menggelap, ia berusaha berbisik dengan lembut namun pada akhirnya masih terdengar tak sabaran. Ia menarik tubuh Lilan hingga mereka berbaring dengan posisi miring. Ia lantas menempelkan tubuhnya dari belakang dan mengangkat salah satu kaki Lilan hingga naik ke pahanya. Tangannya menuntun penisnya mencari kembali lubang kenikmatan milik Lilan dan ia mulai menghentak lagi. Dalam posisi seperti ini, ia menjadi lebih mudah menjangkau penis Lilan untuk mengocoknya dengan genggamannya.
Lenguhan demi lenguhan dari Lilan terdengar makin nyaring seiring dengan semakin intensnya sodokan dari Jagad. Semakin tak terkendali juga lelaki itu bermain dengan kejantanannya. Lengan Lilan meraih ke belakang, mencari pegangan pada pinggang Jagad ketika ia merasakan cairan spermanya hampir membuncah keluar. Saat ia akhirnya benar-benar mencapai puncak klimaksnya, kuku-kukunya secara tak sadar tertancap ke permukaan kulit Jagad mengingat betapa intens klimaks yang baru ia dapatkan. Tubuhnya dengan pasrah terombang-ambing mengikuti pergerakan Jagad yang masih melanjutkan serangannya mencari puncak kenikmatannya sendiri. Dia bahkan tak mampu berkata apa-apa ketika sekali lagi ia merasakan Jagad memuntahkan spermanya di dalam lubangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WEDDING AFFAIRS [PO ke-2 22 Mei - 12 Juni]
RomanceJagad Winanta, pebisnis muda sukses yang tidak peduli pada apapun selain pada bisnis dan uang. Itulah alasan mengapa ia menyetujui pertunangannya dengan Clara Viona Daniell. Prospek keuntungan dari bisnis kerja sama dengan keluarga Daniell adalah se...