Bagian X

10.6K 924 24
                                    

Pertemuan Kembali

*Sebelumnya aku minta maaf jika nanti kalian menemukan apa yang kalian baca di bab ini sebagai sesuatu yang bersifat offensive terhadap agama tertentu atau prinsip kalian. Aku sama sekali nggak bermaksud demikian. Aku cuma mencoba menempatkan diri menjadi tokoh yang aku tulis dan memikirkan apa yang mungkin mereka pikirkan dalam kondisi yang sedemikian rupa. Terima kasih untuk pengertiannya.*

Jalan takdir terkadang begitu lucu. Sebagian jalan ceritanya seolah-olah diperbuat untuk mempermainkanmu. Sebenarnya bagaimana Tuhan menyusun takdir seseorang yang baik secara sengaja maupun tak sengaja akan saling berhimpitan dengan takdir orang lain?

Lilan sebenarnya tak pernah meragukan tentang eksistensi Tuhan. Ada banyak hal di dunia ini yang keberadaannya tak mungkin jika hanya dengan campur tangan manusia saja. Seperti siapa yang menyebarkan oksigen di udara, siapa yang menumpahkan begitu banyak garam di lautan atau kenapa hujan harus turun berbentuk air, kenapa bukan daun atau emas sekalian? Hanya saja, banyak dari hasil kerja tangan Tuhan yang masih belum ia temukan jawabannya.

Sejak dia sadar bahwa dia dilahirkan dengan orientasi seksual yang sedemikian rupa, Lilan sempat menjadi awas terhadap apa yang dikatakan oleh agama tentang orang-orang seperti dirinya. Dan setiap kali, Lilan selalu menemukan jawaban yang sama. Dia termasuk ke dalam golongan pendosa karena agama tidak pernah membenarkan hubungan dengan sesama jenis. Kata mereka, kelak, setelah dia mati dia akan masuk kepada golongan yang akan dilaknat. Dia akan masuk neraka.

Lilan pun sebenarnya tak ingin menjadi orang yang berbeda. Dia juga ingin agar bisa dengan bangga menggandeng tangan seorang perempuan, memiliki anak, tak dibenci oleh keluarga dan tak perlu terus menerus bersembunyi. Hidup akan jauh terasa lebih gampang jika ia bisa seperti itu. Tapi siapa yang salah kalau dia tak memiliki minat pada perempuan? Kejantanannya bahkan menolak berdiri meski sudah ada seorang perempuan yang menari-nari tanpa sehelai benang di depan matanya. Dia menjadi gay bukan atas pilihannya sendiri. Jadi apa adil bila dirinya sudah diciptakan sedemikian rupa sejak awal hanya untuk kemudian tak diberi jalan keluar apapun selain masuk neraka?

Kenapa dia tak diciptakan dengan normal saja dari awal? Dengan begitu Tuhan tak perlu marah jika ia harus terjatuh ke dalam neraka. Sementara orang-orang hanya mau menyorakkan bahwa dia salah tanpa memberi jalan keluar. Jika ia memaksakan diri dengan seorang perempuan, maka ia hanya akan membuat perempuan tersebut tersiksa. Jika ia memutuskan membujang seumur hidup, dia juga tak tahu cara menahan hasratnya yang mendorong seperti air bah. Mungkin ada baiknya jika dia bunuh diri sehingga dia tak perlu memutuskan untuk bersama perempuan ataupun bersama laki-laki. Tetapi mereka lagi-lagi mengatakan bunuh diri pun sama berdosanya.

Jadi Lilan harus bagaimana? Menahan semua beban batin itu sendirian akan membuatnya perlahan-lahan menjadi gila. Orang yang hilang kewarasannya tak akan lagi diperhitungkan dosa dan pahalanya, jadi dia akan bebas dari neraka meski tak yakin akan masuk surga. Apakah itu yang Tuhan inginkan atas dirinya? Lilan juga tak tahu pasti. Mereka bilang Tuhan memiliki banyak rahasia. Hanya saja Lilan tak menyangka bahwa rahasia Tuhan akan begini pelik.

Semenjak itu Lilan berhenti memikirkan semua itu. Dia memutuskan untuk menjalani semua yang harus ia jalani tanpa memusingkan lagi akhir seperti apa yang akan ia dapatkan.

Ada pula saat-saat dimana ia ingin mencontoh sebagian sesama gay yang begitu bangga menjadi seorang homoseksual, menjadi bangga atas apa adanya diri mereka. Orang seperti Tim Cook[2] saja bisa begitu lantang berkata; "Let me be clear: I'm proud to be gay, and I consider being gay among the greatest gifts God has given me.". Hanya saja Lilan bukan tipikal orang yang seperti itu. Dia tak punya keberanian sebanyak itu untuk menunjukkan apa ada dirinya pada dunia. Dia tak ingin terlihat. Dia seperti seekor siput yang selalu bergegas bersembunyi dalam cangkang setiap kali apabila tersentuh.

THE WEDDING AFFAIRS [PO ke-2 22 Mei - 12 Juni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang