L A D I R G A - 8

1.6K 244 9
                                    


Lisa meronta dari seretan Dirga, dia terus meminta agar Dirga melepas cengkramannya. Selalu seperti ini, Dirga membuat Lisa malu di depan orang banyak. Lisa kesal dan marah, kenapa dia menjadi selemah ini.

"Masuk," titah Dirga begitu mereka sudah ada di parkiran.

"Gak mau," jawab Lisa sambil membuang pandangannya.

Dirga menghela napas. "Masuk, cepetan!" Lisa menggeleng. "Masuk, atau gue gendong!"

Lisa membelalakkan matanya, kenapa Dirga suka sekali mengancamnya? Memangnya dia pikir Lisa selemah itu, hanya karena sebuah ancaman dan dengan mudahnya menurut pada Dirga, oh tidak bisa.

Lisa mengerjap saat Dirga membukukkan badannya, seperti dejavu. "I-iya, iya saya masuk, saya masuk," Dan kenapa Lisa selalu harus kalah dengan Dirga?

Dengan amat sangat terpaksa dan berat hati Lisa masuk ke mobil Dirga. Begitu Lisa sudah di dalam, dia sedikit kagum dengan mobil milik Dirga. Nih orang emang bener-bener kaya, batin Lisa

Sebenarnya Lisa juga dari keluarga yang berkecukupan, tapi jujur saja dia baru kali ini naik mobil yang sudah dimodif sedemikian rupa kerennya. Lisa terus menelisik setiap inci mobil Dirga, menurut Lisa tidak ada yang aneh atau berlebihan, tapi terlihat elegant.

Lisa hampir berteriak saat mendapati wajah Dirga yang sudah di hadapannya. Dia mendadak tidak bisa bernapas, karena jarak mereka yang sangat dekat. Lisa sampai dapat mencium wangi mint dari hembusan napas Dirga, tidak ada bau rokok, padahal Lisa melihat ada sebungkus rokok di atas dasbor, yang sudah Lisa yakini milik Dirga.

"Ka-kakak mau ngapain?" tanya Lisa dengan gugup.

Dirga menyiratkan senyum andalannya yang selama ini mampu membuat gadis-gadis lemah karenanya, termasuk Lisa saat ini.

"Ada yang mau gue lakuin ke elo," ucapnya dengan sedikit berbisik.

Lisa menggeram dalam hati, karena merasakan jantungnya yang berdentum kencang, dia takut Dirga dapat mendengarnya. Saat wajah Dirga semakin mendekat, Lisa memejamkan matanya.

Hingga beberapa detik berlalu, Lisa tidak merasakan apa-apa. Ehm, maksudnya tidak seperti drama-drama Korea yang sering ditonton Desty, adegan yang sebenarnya tidak wajib untuk ditonton tapi selalu bikin penasaran dan gregetan.

Lisa membuka mata perlahan saat mendengar kikikan dari sebelahnya.

Sialan! Kalau emang cuma mau masangin seatbelt, kenapa harus selebay itu. Dasar Dirga nyebelin!

"Kenapa ketawa?" tanya Lisa setelah menyadarkan diri dan berpura-pura untuk tetap cool, walau nyatanya gagal karena saat ini wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus.

"Muka lo, tadi... Haha, lucu banget sumpah," jawab Dirga disela tawanya.

Lisa membuang pandangannya, dia tidak berani untuk menatap kearah Dirga, lebih tepatnya Lisa malu.

"Emang lo pikir gue mau ngapain?" tanya Dirga setelah tawanya reda.

"Gak mikir apa-apa kok, cuma tadi takut aja kakak mau... Ehm, nyekek saya atau apa gitu."

"Oh, bukan kepikiran gue mau nyium elo kan? Abis pake acara tutup mata segala," balas Dirga santai.

"Enggak ya, enak aja," elak Lisa. "Ini kita mau diem aja disini apa gimana? Kalau enggak saya naek angkot aja." Lisa mencoba mengalihkan pembicaraan.

Dirga hanya tersenyum dan segera melaju mobilnya keluar dari lingkungan sekolah.

Selama di jalan mereka diam, mungkin sedang tenggelam dalam pikiran masing-masing. Lisa memikirkan rasa malu dan sikap Dirga yang berubah padanya akhir-akhir ini. Kenapa sih nih orang jadi aneh gini?

L A D I R G A [LD#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang