L A D I R G A - 18

1.4K 214 17
                                    


Lisa menatap Dirga dengan aneh, ada beberapa hal yang berbeda dari diri pacarnya itu. Dirga menjadi sosok yang lebih dingin.

Biasanya jika cowok itu sudah datang untuk menjemput, Dirga akan mengirim pesan dan mengatakan kalau dia sudah tiba di rumah Lisa. Sehingga membuat Lisa bergegas menyelesaikan persiapan sekolah agar Dirga tidak menunggu lama. Tapi kali ini tidak. Dirga tidak mengirim pesan apapun, dan hanya menunggu Lisa di luar sambil duduk di atas motornya. Jika saja tadi Lisa tidak berniat membuka jendela kamarnya, maka Lisa tidak akan sadar dengan kehadiran Dirga.

Lalu ketika mereka berboncengan di motor, hari kedua mereka menjadi sepasang kekasih, Dirga akan protes jika Lisa tidak melingkari tangannya di perut Dirga dan mengatakan kalau mereka tidak seperti orang yang sedang pacaran melainkan seperti tukang ojek dan penumpang. Lisa mengalah, dengan malu-malu Lisa menuruti keinginan Dirga itu. Namun sudah tiga hari ini, tanpa diminta Lisa akan langsung memeluk erat pacarnya itu. Tapi hari ini, Lisa hanya memegang ujung jaket Dirga, dan cowoknya tidak protes sama sekali melainkan hanya diam hingga mereka tiba di sekolah.

Lisa turun dari motor Dirga, dia kesulitan membuka kaitan helm putih yang ia kenakan.

"Kak, bukain, susah," pinta Lisa.

Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Dirga membantu Lisa membuka kaitan helmnya. Jarak mereka begitu dekat, Lisa bisa melihat dengan jelas mata hitam milik Dirga. Jantungnya mendadak berdegup, namun itu tak berlangsung lama.

Ada sedikit rasa kecewa begitu Dirga berhasil melepas kaitan helm dan menjauh, memisahkan jarak antara mereka.

Yang terakhir. Setelah mereka resmi jadian, biasanya Dirga akan mengandeng tangan Lisa, dihari pertama jelas Lisa malu total tapi hari berikutnya dia sudah terbiasa. Dan hari ini, Dirga tidak menggenggam tangannya sama sekali. Bahkan Dirga jalan di depan Lisa, membuat cewek itu hanya bisa menatap punggung Dirga dengan seribu tanda tanya.

Kenapa sih?

Dirga juga tidak mengantar Lisa sampai ke kelasnya, tidak seperti kemarin-kemarin. Cowok itu langsung naik tangga, tanpa menoleh sedikitpun kearah Lisa.

Lisa melipat tangan di depan dada. "Pasti ada sesuatu yang salah?"

Cewek itu memikirkan kira-kira apa yang membuat Dirga berubah? Padahal kemarin mereka baik-baik saja, saat pagi hari Dirga masih mengirimnya pesan untuk mengucapkan selamat pagi.

Lisa ingat ucapan Desty, yang mengatakan kalau Dirga tidak pernah bertahan lama dalam menjalin hubungan yang dinamakan pacaran, cowok itu akan cepat bosan.

Dan hari ini adalah hari ke sepuluh mereka jadian. Apa Dirga sudah mulai bosan dengannya? Secepat itu? Bahkan Lisa yakin kalau dia belum membuat Dirga patah hati.

"Bisa jadi dia udah bosen sama gue, dan udah dapet gebetan baru. Dasar playboy cap terasi," cibirnya.

****

"Tumben gak makan bareng?" Tanya Dewi setelah menaruh semangkuk bakso di atas meja kantin dan duduk di depan Lisa.

Lisa hanya mengendikkan bahu.

Tidak hanya Dewi dan Arin yang menanyakan kenapa hari ini Lisa tidak makan bersama Dirga, tidak seperti hari-hari sebelumnya. Lisa juga menanyakan hal itu pada dirinya sendiri, gadis itu pikir pasti ada hubungannya dengan yang tadi pagi.

L A D I R G A [LD#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang