L A D I R G A - 25

1K 186 27
                                    

"Aku sayang Kakak..."

Lisa menahan napasnya setelah kata-kata itu keluar dari mulutnya. Sesaat dia menyesali perkataannya barusan. Entah setan apa yang sudah merasuki tubuhnya hingga Lisa mempunyai keberanian untuk mengungkapkan isi hatinya.

Tangan yang sedang meremas blazer Dirga terasa dingin dan berkeringat. Lisa tidak berani menatap mata Dirga, hingga ia menundukkan kepala. Berkali-kali ia menelan ludahnya, merutuki dirinya sendiri.

Siapa aja, tolong bawa gue pergi sekarang juga.

Lisa malu, sangat malu. Dia yakin wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus.

Jujur saja, pernyataan itu keluar dari mulut Lisa tanpa ia sadari, dan ini pertama kalinya dia berani melontarkan isi hatinya pada seorang cowok. Bahkan, dengan Radit saja Lisa tidak berani hingga harus menahannya selama bertahun-tahun.

Lalu, Dirga? Dia hanya orang yang baru saja masuk ke dalam kehidupan Lisa. Dirga adalah orang yang tidak ada dalam list Lisa yang akan menjadi pengisi hatinya. Tapi nyatanya sekarang? Semua ini diluar dugaannya.

Sementara Lisa berkecamuk dengan pikiran dan hatinya sendiri. Dirga masih bergeming, dia masih sedikit shock karena pernyataan Lisa barusan. Berkali-kali dia memperkerjaan otaknya untuk berpikir lebih keras, menafsirkan maksud ucapan Lisa. Gadis ini menyukai dirinya? Batin Dirga.

Awalnya dia ragu, namun saat melihat kesungguhan dari mata Lisa, Dirga yakin kalau Lisa tidak mengada-ada. Lalu bagaimana dengan perasaan Dirga sendiri? Menarik napas, lalu menghembuskan perlahan. Dirga mencoba menerka kembali hatinya dan pernyataan Lisa, membanding secara seksama. Sedetik kemudian kedua ujung bibir cowok itu tertarik.

Sekali lagi dia menatap mata Lisa, yang semakin menunduk. Dirga memang sudah sering mendengar pernyataan cinta atau sayang dari gadis lain, tapi entah kenapa kali ini efeknya sangat berbeda dari sebelum-sebelum. Jujur saja, dari hati yang paling dalam Dirga senangnya bukan main. Lisa menyayanginya. Ketika Dirga mulai bisa menyadari itu semua, hatinya bersorak.

Dia memajukan langkahnya, mempersempit jarak diantara mereka. Sedetik kemudian dia meraih Lisa untuk membawanya ke dalam pelukannya. Ia membenamkan wajanya di lekuk leher Lisa, seraya mempererat pelukanya.

"Kak —"

"Aku juga sayang kamu."

Lisa membelalakan mata, mulutnya terbuka, tangannya yang masih memegang ujung blazer Dirga terlepas. Seolah seluruh tulang di tubuhnya mendadak hilang.

"Aku sayang kamu," gumam Dirga kembali.

Lisa menelan ludahnya. Kali ini otak dan hatinya yang bekerja. Detak jantungnya belum normal karena pernyataan sayangnya tadi, dan kini semakin berdetak lebih hebat setelah mendengar pernyataan Dirga.

Dirga masih bergumam dalam pelukannya. Lisa tidak menangkap dengan jelas, yang ia tahu hanya Dirga yang juga menyayangi dirinya.

Seulas senyum di bibir Lisa tersirat. Jadi ini rasanya jatuh cinta. Dengan rasa percaya diri dan keberaniannya, Lisa mencoba membalas pelukan Dirga. Dalam hati Lisa kembali berpikir, apakah ini nyata? Dia tidak sedang bermimpi, kan?

Mereka kembali saling menatap, ketika Dirga melonggarkan pelukan mereka. Kedua tangan Dirga saat ini sudah berpindah, menangkup kedua pipi Lisa.

Seolah gerakan slow motion wajah Dirga semakin mendekat, semakin menghilangkan jarak mereka. Lisa menahan napasnya, kembali meremas ujung blazer Dirga. Ketika dia mulai merasakan hembusan napas Dirga yang menyapu wajahnya, juga wangi mint dari mulut cowok itu. Lisa memejamkan mata.

L A D I R G A [LD#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang