L A D I R G A - 23

1.3K 224 10
                                    

Kau tahu apa yang aku takutkan?
Nyaman denganmu dan jatuh cinta sendirian.

*****

Lisa berlarian menuruni tangga ketika keluar dari kamarnya. Jam 7 lewat 10 menit. Dia telat. Begitu duduk di meja makan untuk sarapan, ternyata Kakaknya sudah berangkat diantar oleh Dani. Lisa mengambil selembar roti tanpa mengolesi topping apa pun, lalu meneguk susu vanila hingga menyisakan setengah gelas. Sebenarnya Lisa tergoda dengan nasi goreng yang sudah disiapkan Liana, tapi dia tidak punya banyak waktu untuk menikmati nasi goreng buatan Bundanya itu.

"Kalau dibangunin sekali tuh langsung bangun makanya, jangan dientar-entar!" Omel Liana yang melihat Lisa menggigit rotinya dengan mulut yang terbuka lebar.

Lisa melihat jam tangannya, lalu mengecek ponselnya. Dirga ternyata juga kesiangan, bahkan cowok itu mengatakan baru berangkat menuju rumah Lisa sekitar 10 menit yang lalu, sedangkan jarak dari rumah Dirga ke rumah Lisa bisa mencapai setengah jam. Jadi Lisa ragu, apakah pacarnya itu benar-benar datang untuk menjemputnya atau tidak?

Kak Dirga jemput nggak ya?

Kalau pun saat ini Lisa menghubungi Dirga, dan menanyai dimana posisi pacarnya itu, percuma saja. Karena Dirga membawa motor, sangat berbahaya jika dia mengendarai motor sambil membalas pesan Lisa.

Selang beberapa menit, PRT rumah Lisa memberitahu jika Dirga sudah ada di depan rumahnya.

"Bunda, Lisa berangkat dulu ya." Pamitnya sambil menyium pipi Liana.

"Hati-hati, jangan ngebut-ngebut bilang ke Dirga!" Pesan Liana.

"Iyaaa," jawab Lisa setengah berteriak.

Begitu Lisa keluar benar saja, Dirga sudah duduk di atas motornya sambil sesekali melihat ponselnya. Dirga memberikan helm putih pada Lisa.

"Cepet banget, Kak?" Tanya Lisa.

"Ngebut tadi bawanya." Aku Dirga.

Begitu Lisa sudah naik, Dirga langsung memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Kini Lisa mengerti kenapa Kakaknya sering mengomel setiap kali Lisa membawa motor seperti orang kesetanan, karena sekarang dia merasakan posisi itu.

Lisa mengeratkan tangannya yang melingkar di perut Dirga. "Jangan terlalu ngebut Kak, bahaya."

"Udah siang banget, dari pada telatnya makin parah."

Lisa tidak membalas lagi, mengajak Dirga bicara di saat cowok itu sedang membawa motor dengan kecepatan yang tinggi, malah akan berpontensi hal-hal yang tidak diinginkan, jadi Lisa biarkan saja Dirga berkonsentrasi mengendarai motornya.

Lagi pula penyebab mereka kesiangan juga karena kesalahan mereka berdua juga. Semalam Dirga dan Lisa melakukan videocall hingga jam 2 pagi. Semua obrolan mereka bicarakan, mulai dari yang cerita serius, bercanda, ngolor ngidul, dan tak terasa 4 jam sudah berlalu. Jika saja Lisa tidak melihat jam digitalnya, mungkin mereka akan terus videocall sampai adzan subuh.

Dirga menghentikan motornya di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup. Pukul 07.43, telat 13 menit.

"Apa mau bolos aja?" Tanya Dirga.

L A D I R G A [LD#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang